38 - deaf

1.5K 91 3
                                    

Yoora tidak dapat berhenti menatap Jungkook yang sedang memejamkan matanya menikmati suasana sunset di pantai yang mereka datangi sekarang.

Setelah beberapa menit Jungkook membuka matanya dan menangkap Yoora yang sedang menatapnya. Jungkook tersenyum kepada Yoora.

"Kau menyukainya?" tanya Yoora. Jungkook menganggukan kepalanya dan menyender ke bahu Yoora. Yoora teringat bagaimana cara ia bertemu dengan pria bermarga Jeon itu.

Yoora adalah anak dari pemilik yayasan di sebuah rumah sakit di pertengahan kota Seoul. Yoora selalu malas ketika orang tuanya mengajaknya untuk ikut ke rumah sakit.

Namun karena adanya acara penting di rumah sakit pada saat itu, Yoora terpaksa ikut. Yoora tetaplah Yoora, Yoora si keras kepala itu berhasil kabur dari ruangan dan ia bersembunyi di taman rumah sakit tersebut.

Di saat itulah ia bertemu Jungkook, Jungkook yang tengah menangis di balik pohon itu sendirian.

"Kau tidak apa- apa?" tanya Yoora namun tidak kunjung di balas oleh Jungkook, bahkan Jungkook tidak menatapnya sekalipun.

Akhirnya Yoora menepuk bahu Jungkook, Jungkook yang tersadar dengan kehadiran Yoora itu hanya terdiam dan menatap Yoora.

Bisa di katakan seperti 'fall in love at first sight' klise tapi itu yang terjadi pada Yoora dan Jungkook.

"Kau tidak apa- apa?" tanya Yoora kembali. Namun Jungkook tetap terdiam hingga akhirnya Jungkook mengambil sesuatu dari dalam sakunya.

Notebook dan pulpen.

Di saat itulah Yoora tersadar, Jungkook tidak bisa mendengar ataupun berbicara. Tunarungu itu lebih tepatnya.

'Maaf'
'aku tidak bisa mendengarmu'

Kurang lebih seperti itu tulisan Jungkook seingat Yoora. Yoora meminjam pulpen Jungkook dan menuliskan sesuatu di notebook kecil itu.

'Aku Kim Yoora, kau bisa memanggilku Yoora'
'Kau?'

'Jeon Jungkook'

Dan pada malam itu mereka bisa saling berkomunikasi melalui notebook kecil Jungkook, sampai halaman notebook Jungkook hampir habis karena sudah penuh dengan tulisan mereka.

Sejak saat itu, hampir setiap hari Yoora mendatangi rumah sakit untuk bertemu Jungkook. Pulang sekolahpun Yoora juga selalu menyempatkan dirinya untuk ke rumah sakit.

Jungkook tidak tunarungu sejak lahir, ia terlibat dalam kecelakaan mobil yang merenggut nyawa ayah dan ibunya namun tidak dengan Jungkook.

Jungkook selamat namun dengan pendengarannya yang hilang. Dengan itu ia juga tidak dapat kembali berbicara.

Semua kejadian itu sempat mengganggu psikologis Jungkook, namun hal itu kian membaik semenjak ia mengenal Yoora.

Yoora adalah satu satunya orang yang tidak menatapnya dengan tatapan iba saat pertama kali tahu bahwa ia tidak dapat mendengar maupun berbicara. Pada malam itu Yoora menatapnya dengan berbinar binar dan antusias. Dan Jungkook langsung mengetahuinya bahwa ia jatuh cinta dengan Yoora.

Hal yang sempat mengejutkan Yoora adalah saat Jungkook secara tiba- tiba memasang earphone di telinga Yoora dan memutarkan suatu lagu, Yoora di buat bingung dengan tindakan itu namun pikiran itu langsung terhapus saat mendengar suara indah yang terdengar lewat earphone itu. Saat lagu itu selesai Jungkook terlihat tersenyum malu dan bertanya.

'bagus tidak?'

Yoorapun kembali mengetahui fakta tentang Jungkook. Jungkook memiliki suara yang indah dan cukup terkenal di kalangan anak sekolah sebelum kecelakaan itu terjadi. Itu adalah momen ketika Yoora merasa 'aku harus mengenalnya lebih jauh'.

Yoora diam diam mengikuti kelas untuk mempelajari bahasa isyarat. Sama halnya seperti Jungkook yang berusaha keras mempelajari bahasa isyarat paska kecelakaan, Yoora juga berjuang mempelajari hal itu.

Bahasa isyarat yang pertama kali Jungkook tunjukkan kepada Yoora adalah 'aku cinta kepadamu'. Jungkook menunjukkan isyarat itu kepada Yoora karena mengira Yoora tidak akan mengerti apa yang dimaksud oleh Jungkook.

Dan Yoora ingat bagaimana ekspresi wajah Jungkook yang berubah menjadi terkejut karena Yoora membalasnya dengan bahasa isyarat 'aku juga mencintaimu'.

Orang di sekitar Yoora dan Jungkook selalu merasa antara heran dan kagum karena tentu susah menjalani hubungan seperti itu. Ada waktunya mereka bertengkar, namun hanya pertengkaran kecil yang bisa secara langsung di selesaikan.

Kata 'susah' itu seperti di pecahkan oleh Yoora dan Jungkook, buktinya mereka telah menjalin hubungan selama 6 tahun kurang lebih.

"Yoora," panggil Jungkook membuyarkan lamunan Yoora.

Satu - satunya kata yang bisa di ucapkan oleh Jungkook hanyalah nama Yoora. Yoora dulu langsung menangis saat mendengar Jungkook mengucapkan namanya dengan jelas.

Yoora akhirnya menatap Jungkook.

"Kenapa?" tanya Yoora. Sekarang Jungkook bisa mengerti ucapan seseorang hanya dari gerak bibir.

'Apa kau sudah ingin pulang?' tanya Jungkook.

Yoora menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku masih ingin disini bersamamu," ucap Yoora dan memeluk Jungkook, menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Jungkook. Jungkook tertawa kecil dan mencium kening Yoora.

Jungkook mengambil satu batang kayu kecil yang ia temukan di antara pasir yang ia duduki dan menuliskan sesuatu di pasir tepat depan mereka. Setelah selesai menulis, Jungkook melonggarkan pelukan mereka dan menunjuk ke tulisan di atas pasir itu kepada Yoora.

Yoora yang membaca itu langsung terharu dan kembali memeluk Jungkook lebih erat dari sebelumnya.

'Terima kasih sudah sabar menghadapiku selama ini, terima kasih karena kau sudah mendatangiku 6 tahun lalu di rumah sakit, aku mencintaimu Jeon Yoora, istriku'

***

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang