22 - first

1.7K 97 5
                                    

VOTE AND COMMENTNYA JANGAN LUPA GAIS 👌👌

*PERINGATAN TYPO*

***

"Haejin-ah, kita akan duduk bersebelahan kan?" tanya Yoora yang baru saja datang.

"Ah, maaf aku sudah janji dengan Raemi," ucap Haejin. Yoora hanya bergumam sebagai jawaban.

Semua sudah memiliki pasangan kecuali Yoora. Ia menyesal bangun telat untuk school trip hari ini. Yoora memasuki bus paling terakhir dan jujur itu cukup memalukan.

"Siapa yang bangku sebelahnya masih kosong?" tanya guru Yoora. Lalu tidak lama ada seseorang mengangkat tangan.

"Yoora silahkan duduk di sana," setelah berterima kasih, akhirnya Yoora berjalan ke arah bangku kosonh itu.

shit batin Yoora saat melihat siapa teman bangkunya.

Jeon Jungkook.

Dia adalah manusia terdingin dari semua orang yang Yoora kenal. Yoora tidak pernah mengobrol dengan Jungkook sekalipun.

Jungkook selalu memakai earphonenya dan akan terdiam sepanjang hari, atau tidur.

Tapi karena dia pendiam bukan berarti Jungkook itu anak nerd, dia di gilai oleh hampir semua kaum hawa di sekolahnya.

Bahkan saat Yoora duduk di sebelah Jungkook sekarang, Jungkook tidak menatapnya sama sekali melainkan memfokuskan pandangannya ke jendela.

Haejin
Kau sangat beruntung

You
Wae?

Haejin
Jungkook duduk di sebelahmu 😔

Yoora langsung mematikan handphonenya dan menghela nafas, ia menatap Jungkook sekilas. Yoora ingin menghilang saja dari bumi rasanya. Ia tidak suka keadaan canggung seperti ini.

Mungkin tidur akan membuatnya lebih baik. Pikir Yoora akhirnya ia menyamankan sandarannya, memeluk tas ranselnya, dan tertidur.

***

"Yoora,"

"Hm,"

"Yoora," akhirnya dengan paksaan Yoora membuka matanya. Ia mendongak untuk menemukan wajah Jungkook yang sedang menatapnya.

Tak lama ia baru tersadar jika kepalanya menyenderi bahu Jungkook. Dengan cepat Yoora mengangkat kepalanya.

"M...maafkan aku," ucap Yoora dengan pipi yang memerah karena malu.

"I...ini milikmu?" tanya Yoora saat melihat jaket hitam yang menyelimutinya. Jungkook menganggukan kepalanya.

Lucunya batin Yoora.

"Ini, terima kasih," ucap Yoora mengembalikan jaket Jungkook.

"Ambil saja, kau menggigil dari tadi," ucap Jungkook datar tanpa melihat Yoora. Yoora berkedip beberapa kali dan dengn ragu ia kembali menurunkan tangannya.

"Sebentar...kau tahu namaku?" tanya Yoora spontan saat ia tersadar jika Jungkook memanggil namanya tadi.

"...ya," jawab Jungkook singkat. Yoora menatap sekelilingnya.

"Kita dimana? kemana semua orang pergi?" tanya Yoora bingung saat sadar jika hanya tersisa dirinya dan Jungkook.

"Rest area," oh tuhan tolong Yoora, kepalanya seperti di kejutkan banyak hal salam satu waktu. Ini baru pertama kalinya ia mendengar Jungkook berbicara.

"Aku baru pertama kali mendengarmu berbicara," ucap Yoora yang terlontar begitu saja. Jungkook bergumam.

"Maaf aku tidak pandai dalam melakukan perkenalan," ucap Jungkook pelan. Entah keberanian dari mana, Yoora mengangkat tangannya.

"Annyeong namaku Kim Yoora," Jungkook menatap tangan Yoora dan Yoora bergantian.

"Jeon Jungkook," balas Jungkook sambil membalas tangan Yoora. Yoora tersenyum dan menunggu Jungkook untuk melepaskan tangannya.

Yoora menatap tangannya yang masih di genggam oleh Jungkook, oh dia bisa gila lama- lama.

"Kook,"

"Hm," Yoora menatap tangan mereka. Dan disaat itu Jungkook sadar.

"Maaf," ucap Jungkook sambil menatap jendela. Yoora bisa melihat pipi Jungkook yang memerah, lucu, batin Yoora lagi.

Yoora kembali memebenarkan duduknya dan memainkan jarinya karena tidak tahu harus melakukan apa.

"Tidak turun?" tanya Jungkook tanpa menatap Yoora.

"Eumm...sebenarnya aku butuh membeli minuman," ucap Yoora saat sadar di tasnya tidak ada air.

"Aku membawa air lebih, kau bisa memilikinya," ucap Jungkook sambil menunjuk ke aral botol airnya yang sengaja ia taruh di depannya.

"Terima kasih," ucap Yoora pelan dan mengambil botol yang dimaksud Jungkook tadi.

Yoora tersenyum dan menunduk, ia baru mengetahui sisi ini dari Jungkook, dia dingin namun sangat baik.

"Kau yang pertama," ucap Jungkook tiba- tiba.

"Apa?" tanya Yoora tidak mengerti. Jungkook menatapnya dengan pandangan ragu, oh tuhan selamatkan Yoora, Jungkook memiliki mata yang bulat, membuatnya terlihat seperti anak polos, lucu, oh entahlah itu batin Yoora yang keberapa kali.

"Aku tidak pernah berbicara dengan anak lain," ucap Jungkook dengan ekspresi sedih.

"Apa kau pernah mencoba mengajak mereka untuk berbicara denganmu?" tanya Yoora, Jungkook terdiam sebentar lalu menggeleng gelengkan kepalanya.

Yoora tertawa kecil, okay dia bukan hanya sekedar terlihat polos, namun memang Jungkook anak yang polos.

"Kau harus mencobanya, buktinya kau bisa berbicara denganku sekarang, ayolah Jungkook si pangeran sekolah pasti bisa," ucap Yoora menyemangati Jungkook. Jungkook perlahan tersenyum karena ucapan semangat dari Yoora.

"Sekarang kau temanku kan?" tanya Jungkook. Yoora tertawa kembali.

"Menurutmu?" tanya Yoora balik.

"Kau yang pertama," ucap Jungkook kedua kalinya.

Setelah itu selama perjalanan Jungkook lebih terbuka kepada Yoora, dan Yoora berjanji akan membantu Jungkook mendapat teman. Jungkook itu anak yang pemalu bukan dingin, itulah yang bisa Yoora simpulkan.

Dan Yoora berakhir tertidur di bahu Jungkook kembali dan kepala Jungkook yang menimpa kelala Yoora.

***

mau part 2 ga??

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang