15 - prank

2K 128 0
                                    

VOTE AND COMMENTNYA JANGAN LUPA GAIS 👌👌

*PERINGATAN TYPO*

***

Sudah hampir jam satu malam, Jungkook belum juga masuk kamarnya. Yoora yang berada di dalam kamar juga belum bisa tidur, jadi yang ia lakukan hanya bermain handphone sambil menunggu Jungkook.

Yoora tiba tiba mempunyai ide gila agar Jungkook bisa berhenti bermain games. Yoora ingin mengerjai Jungkook dengan berpura pura ingin berpisah dengannya, jangan ragukan skill acting Yoora, dia pemain drama musical.

Yoora bangkit dari tempat tidurnya dan pergi ke ruang tv dan menemukan Jungkook yang masih menggila memainkan gamesnya.

"Jungkook," panggil Yoora, untung saja kali ini Jungkook tidak memakai headphonenya.

"Hmm," jawab Jungkook tanpa menatap Yoora.

"Kapan kau selesai main?"

"Sebentar lagi," Yoora menghela nafas, ia bisa melihat kantung mata Jungkook yang menghitam, yang ia mau hanya Jungkook ke kamar sekarang bagaimanapun caranya.

"Jungkook, aku perlu bicara denganmu," ucap Yoora dengan nada serius membuat Jungkook mengepause gamesnya sebentar dan menatap Yoora.

"Yoora, aku sebentar lagi akan selesai tunggu sebentar lagi ya?" ucap Jungkook memohon pada Yoora. Yoora sudah mulai melakukan actingnya. Ia enggan menatap Jungkook.

"Tapi, aku perlu bicara penting denganmu,"

"Iya sehabis games ini selesai," Jungkook tidak menatap Yoora lagi karena ia telah melanjutkan gamesnya. Yoora menghela nafas kembali ia berfikir apa yang harus ia lakukan.

Akhirnya Yoora kembali ke kamar dan menutup pintunya sedikit kencang agar Jungkook mengira ia sedang marah kepada Jungkook. dan benar saja itu cukup bekerja, tak lama Jungkook kembali ke kamar.

Yoora berbaring memunggungi Jungkook. Jungkook ikut berbaring di sebelah Yoora dan memeluk pinggang Yoora.

"Kook,"

"Iya,"

"Kita perlu bicara,"

"Ada apa?" Yoora bangkit dari tidurnya dan duduk, Jungkook juga mengikutinya. Harus Yoora akui sebenarnya Yoora sudah ingin tertawa sekarang karena ia perlahan bisa melihat wajah takut Jungkook.

"Aku ingin kita mengakhirinya saja," terjadi keheningan beberapa detik, mungkin 5 detik.

"M...mengakhiri apa?" tanya Jungkook takut.

"Mengakhiri ini, kita, aku sudah tidak tahan lagi," ucap Yoora enggan menatap Jungkook. Perlahan Jungkook tertawa.

"Candaanmu belum berhasil kali ini," Yoora menatap Jungkook dengan mata berair membuat Jungkook bungkam. Acting Yoora di drama musicalnya memang tidak main.

Itulah kenapa ia bisa mengenal Jungkook, dari drama itu karena dulu Jungkook pernah memiliki projek memainkan drama musical namun itu di gagalkan. Tapi, tentu hubungan Jungkook dan Yoora tidak gagal. Buktinya mereka sekarang sampai satu apartement.

"Yoora, jangan seperti ini, apa salahku?" tanya Jungkook sambil menggenggam tangan Yoora.

"Kau berubah,"

"A...aku?"

"Kau selalu sibuk, selalu pulang malam, selalu memilih berdiam di studiomu, dan setiap ada waktu kau selalu memainkan games sialanmu itu, kau kira aku tahan apa?" sebenarnya ada benarnya juga ucapan Yoora, namun Yoora sebenarnya tidak pernah marah akan hal itu.

"Maafkan aku, aku tidak bisa membayangkan tinggal disini tanpamu, a...aku mohon," Yoora kaget saat melihat Jungkook mengeluarkan air matanya namun dengan cepat Jungkook menghapusnya.

"Tidak, kita harus berpisah," Jungkook terdiam beberapa detik tak lama Jungkook mengambil handphonenya dan mengetiknya dengan tangan bergetar.

"Jungkook apa yang kau lakukan?" tanya Yoora curiga. Yoora melihat kontak bang pdnim.

"Hentikan, kau mau melakukan apa?" Jungkook tidak dapat menahan tangisannya lagi. Tentu itu menyakiti hati Yoora melihat Jungkook yang menangis seperti ini.

"Aku akan mengosongkan jadwalku untukmu, aku mohon jangan pergi Yoora," Jungkook sudah tidak peduli dengan imagenya sekarang karena sudah menangis tersedu sedu, Jungkook hanya benar benar tidak bisa tidak bersama Yoora. Yoora tidak tahan lagi, ia tidak berencana mengerjai Jungkook, sampai membuatnya seperti ini. Dan beberapa dialognya tadi ia ambil sedikit dari teks dramanya besok.

"J...jungkookk, shuushhh, jangan menangis, aku minta maaf, aku hanya mengerjaimu," ucap Yoora memeluk Jungkook dan berusaha menenangkannya.

"A...apa?"

"Aku hanya melakukan itu agar kau menghentikan gamesmu, maafkan aku,"

"Yoora, kau sangat jahat kau tahu itu?" Jungkook menjadi 'mental breakdown' karena hal itu, bahkan seenggukannya belum juga pulih.

"Aku tidak menyangka kau akan separah ini, hentikan tangisanmu atau aku akan ikut menangis Jungkook," Yoora mengeratkan pelukannya dan perlahan Jungkook membalas pelukan Yoora.

"Jangan di ulangi lagi," ucap Jungkook dengan nada lemah.

"Hmm, aku sudah di maafkan?" Jungkook melepas pelukannya dan menatap Yoora. Ya tuhan Yoora bisa melihat betapa merahnya mata Jungkook sekarang.

"Belum,"

"Apa yang harus kulakukan agar kau me—" tak lama Yoora merasakan bibir Jungkook yang mencium bibir Yoora secara lembut.

"Kau sangat tidak lucu tadi," ucap Jungkook saat melepaskan tautan bibir mereka.

"Aku tahu, hehe aku mengambil dialognya dari teks dramaku besok, lumayan kan aku bisa latihan," Jungkook cemberut dan kali ini ialah yang tidur memunggungi Yoora. Yoora tertawa dan memeluk Jungkook dari belakang.

"Bayiku yang lucuu," ucap Yoora gemas dan memeluk Jungkook erat hingga akhirnya mereka tertidur.

***

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang