18 - when she is hurt

2.1K 121 0
                                    

VOTE AND COMMENTNYA JANGAN LUPA GAIS 👌👌

*PERINGATAN TYPO*

***

Yoora meringis saat menatap badannya yang biru biru di depan kaca. Ini adalah kesalahannya sendiri, ia lupa mengikat tali sepatunya dan terjatuh di tangga, beruntung saat itu ada Jimin, ia membantu Yoora dan mengantarkan Yoora pulang.

Yoora kira sakitnya akan hilang dalam beberapa jam, namun itu pemikiran yang salah, semakin lama beberapa luka di bagian perut terasa sangat perih.

Akhirnya Yoora memilih memakai legging panjang dan sweater oversizenya untuk menutupi semua lukanya. Ia tidak ingin membuat Jungkook khawatir.

Yoora hanya bisa duduk dengan tidak nyaman di sofa depan tv sambil menunggu Jungkook. Tak lama terdengar suara pintu terbuka, tentu itu Jungkook.

Yoora menggigit bibirnya menahan perihnya saat ia harus bangun dari duduknya untuk menyambut Jungkook.

"Wah, kau bawa apa itu?" tanya Yoora berusaha terlihat ceria seperti biasanya.

"Aku membeli burger tadi sebelum pulang, kau mau makan ini kan?" tanya Jungkook sambil mengangkat barang bawaannya untuk menunjukkannya kepada Yoora.

Yoora hanya tersenyum dan mengangguk. Jungkook menaikkan satu alisnya, ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari Yoora.

"Yoora," panggil Jungkook.

"Apa?"

"Kau tidak apa- apa?" tanya Jungkook.

"Apa maksudmu tentu aku baik baik saja, ayo kita makan," Yoora mengambil barang bawaan Jungkook dan berjalan melewati Jungkook menuju ke meja makan.

"Lebih baik kau mandi saja dulu, aku akan menghangatkan burgernya lagi," ucap Yoora berusaha untuk tetap terlihat normal.

Jungkook awalnya ingin langsung makan, namun karena Yoora menyarankannya untuk mandi, maka ia pergi ke atas untuk membersihkan dirinya.

Yoora meringis saat Jungkook terlihat tidak berada di dekatnya.

Apa aku harus ke rumah sakit? batin Yoora. Yoora mengangguk sendiri, ia berencana akan ke rumah sakit besok tanpa sepengetahuan Jungkook.

Ia kembali melanjutkan aktifitasnya untuk memasukkan semua makanan ke dalam microwave.

Yoora mencekram piringnya kuat saat tiba- tiba ia merasa ada tangan yang melingkar ke perutnya dan menggesek lukanya.

"...kau tidak mandi?" tanya Yoora berusaha menghiraukan rasa perih di perutnya dengan menggigit bibirnya.

"Hm kurasa lebih baik aku makan terlebih dahulu," Yoora kembali melanjutkan aktifitasnya namun Jungkook mengeratkan pelukannya. Yoora yang sudah tidak kuat, ia tidak bisa menahan tangisnya lagi, walau Yoora tidak bersuara, namun Jungkook tetap bisa merasakan ada yang aneh dari Yoora karena gerakan Yoora yang melambat dan badannya yang menjadi kaku.

"Yoora..." Yoora tidak menjawab panggilan, Jungkook langsung melepas lingkar tangannya dan memutar badan Yoora untuk menghadapnya.

"Kenapa kau menangis?" tanya Jungkook khawatir. Yoora dengan gerakan cepat langsung menghapus air matanya.

"A...aku tidak apa—"

"Tidak! tidak, kau tidak bisa berbohong denganku, ada apa?" tanya Jungkook.

"Kau sangat pucat, apa kau sakit?" tanya Jungkook lagi. Yoora enggan menjawab namun tiba- tiba Jungkook tidak sengaja menyenggol bagian lukanya.

"Akh!"

"Yoora, maafkan aku, tapi bisakah kau memperlihatkan perutmu sekarang," ucap Jungkook serius.

"T...tapi..."

"Aku tahu ada yang salah, aku bisa membantumu, tapi aku harus tahu masalahmu dulu," Yoora menghela nafas dan akhirnya ia mengangkat sedikit hoodienya.

Jungkook langsung melotot dan menatap Yoora dengan pandangan marah.

"Kenapa kau tidak bilang?" Jungkook tanpa aba- aba langsung menggendong Yoora dan membawanya ke sofa.

"J...jungkook aku tidak apa—"

"Tidak apa- apa bagaimana?!—" Jungkook menghela nafas saat sadar nadanya meninggi. Ia menatap Yoora dengan pandangan lebih lembut sekarang.

"Apa yang terjadi? kenapa kau bisa seperti ini?" tanya Jungkook sepelan mungkin.

"Tadi aku terjatuh dari tangga—"

"Lalu Jimin hyung menolongmu?" tanya Jungkook membuat Yoora bingung.

"Hyung tadi menyuruhku pulang cepat secara tiba- tiba, sekarang kita ke rumah sakit ya?"

"Apa menurutmu harus?" tanya Yoora. Jungkook mengangguk angguk.

"Kau terlihat sangat kesakitan, aku tidak bisa membiarkanmu seperti ini malam ini," Yoora akhirnya mengangguk lemah dan Jungkook kembali menggendong Yoora untuk ke mobil menuju ke rumah sakit.

Selama perjalanan Jungkook tidak bisa berhenti untuk tidak memprehatikan Yoora.

"Yoora, lain kali jangan pernah menyembunyikan jika kau kesakitan, okay?" ucap Jungkook serius. Yoora tersenyum lemah melihat betapa pedulinya Jungkook kepadanya dan mengiyakan ucapan Jungkook.

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang