23 - conflict

1.8K 92 0
                                    

VOTE AND COMMENTNYA JANGAN LUPA GAIS 👌👌

*PERINGATAN TYPO*

***

"Ya! kenapa kau menelfonku malam- malam, ak—Jungkook?" Yoora segera membuka matanya dan terduduk saat mendengar tangisan Jungkook di telfon.

"Kenapa? kau dimana?" tanya Yoora khawatir.

"Yoora..." panggil Jungkook dengan suara parau.

"Iya,"

"Apa aku boleh tinggal di apartementmu hari ini?" tanya Jungkook dengan nada memohon.

"Jungkook, kau yakin bisa kesini? aku akan mendatangimu saja, kau dimana?" tanya Yoora yang sudah turun dari kasurnya dan menyalakan lampu kamarnya.

"...tidak, aku yang akan datang," lalu telfon dimatikan, membuat Yoora menghentikan pergerakannya untuk memakai mantelnya.

Yoora tidak bisa duduk dengan tenang di sofa, ia berkali kali berdiri untuk berjalan mondar mandir di depan pintu.

Ting tong

Yoora langsung berlari ke arah pintu dan membukanya, Jungkook langsung memeluk Yoora tanpa berkata apa- apa. Dengan susah payah Yoora berusaha menutup pintunya kembali.

"Kau kenapa?" tanya Yoora pelan. Jungkook tetap diam hingga akhirnya Yoora membawanya ke sofa untuk duduk. Yoora berjongkok di depan Jungkook.

"Jungkook," panggil Yoora lagi. Jungkook menutupi mukanya dan perlahan terdengar kembali isakannya. Yoora mengusap lengan Jungkook berharap itu akan membantu.

"M...mianhe aku datang malam- malam seperti ini," ucap Jungkook yang masih belum melepas tangannya dari wajah.

Yoora perlahan menarik tangan Jungkook agar ia bisa melihat wajah Jungkook. Akhirnya Yoora bisa melihat wajah Jungkook yang sembab dengan hidung yang merah karena menangis. Rambutnya tidak tertata. Benar- benar berantakan.

"Kau mau cerita sekarang?" tanya Yoora. Jungkook menatap Yoora dan menggeleng pelan.

"Aku ingin memelukmu," ucap Jungkook, Yoora tersenyum kecil dan duduk di sebelah Jungkook. Iapun langsung memeluk Yoora erat.

"Tenanglah semua akan baik baik saja," ucap Yoora sambil menepuk nepuk punggung Jungkook.

Setelah beberapa menit terdengar dengkurang halus yang menandakan Jungkook sudah tidur. Yoora mengambil handphone di saku hoodienya untuk mengecek pesan, karena sudah sedari tadi handphonenya berbunyi.

Chimchim
Yoora
Apa Jungkook ada disana?
Kim Yoora?

Yoora
Iya Jungkook disini
Apa yang terjadi??
Kenapa dia menangis?

Chimchim
Maafkan kita
Tadi kita terlalu bodoh sampai membuat Jungkook seperti ini

Yoora
Maksudnya?

Chimchim
Hari ini kontrak kami telah habis
Semua member memperdebatkan akan meneruskan kontrak atau tidak
Ada beberapa dari kami yang berfikir tidak melanjutkan kontrak, Jungkook sedari tadi hanya terdiam
Aku tahu kami terlalu bodoh
Saat kami sedang saling mengeraskan suara tiba- tiba Jungkook keluar dari dorm
Read

Yoora menurunkan handphonenya dan menatap Jungkook yang sudah tertidur menyender ke bahunya.

Yoora tahu Jungkook sangat sensitif dengan masalah seperti ini, yang berhubungan dengan hyungnya. Yoora merapihkan rambut Jungkook.

"Kau sangat menyayangi hyungmu ya sampai seperti ini?" ucap Yoora pelan dan menghapus air mata Jungkook yang masih tersisa.

Jungkook memang sudah beberapa kali menceritakan jika ia takut hyungnya tidak melanjutkan kontrak. Yoora menghela nafas.

Yoora
Chim, Jungkook tidak akan pulang malam ini

***

sorry rada pendek habis ide nih aku :(((

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang