BAB 28

40 3 0
                                    

"Semua hal yang kucoba lupakan slalu berujung padamu. Semua tempat yang aku datangi slalu ada kamu."
(Berpisah itu mudah - Rizky Febian ft. Mikha Tambayong)

• • •

Dengan seragam yang sudah bercampur keringat sejak pagi, Milia merasa bad mood. Ia ingin mandi secepatnya, bukannya menutupi seragamnya dengan hoodie yang disemprot parfum banyak - banyak.

Hari sudah hampir petang ketika ia keluar dari pelataran bimbelnya. Seperti yang sudah ia prinsipkan, ini adalah bagian dari usaha memperbaiki nilainya. Ia rela pulang malam setiap hari. Tapi sialnya Disa ada acara keluarga hari ini, jadi ia terpaksa pergi sendiri.

Ketika ia hendak pergi ke pinggir jalan sambil memesan ojek online, panggilan seseorang yang tidak asing membuatnya berhenti.

"Pacar Dilan!"

Milia terdiam di tempatnya tanpa menoleh, ia takut orang itu bukan memanggilnya. Tapi setelah beberapa saat lamanya, ia merasakan tepukan--lebih tepatnya gaplokan--di pundaknya.

"Dipanggil bukannya nengok malah diem. Orang ganteng ini lho yang manggil."

Orang aneh ini datang lagi. Milia bersyukur karena meskipun mereka satu sekolah, mereka tidak pernah bertemu.

"Her..." Milia berusaha mengingat namanya.

"Haris." Potong cowok itu. "Haris Styles. Mantan personel One Direction."

Milia terkekeh geli.

"Lo di sini juga?" Tanya cowok itu sambil menunjuk bangunan di belakang mereka. "Kok kita nggak pernah ketemu ya?"

"Mungkin pernah. Belum kenal aja, jadi nggak tau satu sama lain."

"Lo udah kelar? Mau cabut?" Milia mengangguk karena pertanyaan itu.

"Ngopi yuk."

"Tapi gue udah pesen ojek." Milia menunjukkan layar ponselnya. Baru saja muncul pop up bahwa drivernya sudah sampai. "Lain kali aja ya, Har."

Bukannya menjawab, Haris malah keluar dari pelataran menuju pinggir jalan. Ia bisa dengan mudah menemukan driver yang dimaksud Milia, lalu menghampirinya. "Bang, pesenan atas nama pacar Dilan ya?"

Si driver menatap Haris bingung sambil menggaruk pelipisnya.

"Oh, Milia maksud saya."

Driver tadi mengecek ponselnya lalu mengiyakan. Haris tersenyum lebar seraya mengeluarkan dompetnya. "Cancel aja Bang. Orangnya pulang sama saya. Ini saya bayar biar Abang nggak rugi kesini."

Setelah mengucapkan terima kasih, driver tadi pergi. Begitu ia sampai di kejauhan Haris melambaikan tangannya tinggi - tinggi sambil berteriak, "Dadah Abang!!"

Milia menatap cowok itu aneh ketika ia berjalan kembali padanya. Bisa - bisanya ....

"Ayok gas, ngopi."

Gadis itu hanya bergeming, menatapi spesies makhluk di depannya yang nyengir lebar tanpa rasa sungkan.

"Kenapa sih? Gue nggak bakal nyulik elo, biaya makan jaman sekarang makin mahal. Ganteng - ganteng gini gue juga baik hati dan dapat dipercaya, beriman dan bertaqwa."

Super MiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang