Hot Chocolate

100 13 4
                                    

"Hai Bob-head, syukurlah kau ada di rumah." Sapa Joel ketika Aku membuka pintu apartemenku, mau apa dia? Ini bukan waktu yang wajar untuk bertamu, apa lagi bertamu ke apartemen seorang gadis. "Boleh aku masuk?" tanyanya, aku pun menyilakannya masuk.

"Ada apa?" tanyaku, aku berusaha terdengar biasa, tapi nyatanya aku terdengar sangat jahat.

"Aku tidak bisa tidur Bob-head," Katanya sambil duduk di sofa, dia tampak lelah dan frustasi.

"Mau kubuatkan sesuatu?" Aku terus berusaha terlihat baik agar kemarahanku tak terlihat jelas.

"Boleh,"

Joel menceritakan kegelisahan dan ke risauan yang melandanya akhir akhir ini, kerinduannya pada keluarganya di Meksiko dan tugas tugas kuliah yang membuatnya tambah gila.

"Entah mengapa akhir akhir ini sulit bagiku memejamkan mata, tapi aku rasa aku tidak sendiri--kau juga Bob-head." Kata Joel setelah dia menyeruput coklat panasnya, kami sedang duduk saling berhadapan di meja makan dapurku dengan lampu yang remang remang. Tentu saja Joel benar, aku sulit tidur belakangan ini, aku selalu melihat adegan ciuman Chris dan Lexie tiap kali memejamkan mata, seakan akan adegan itu menerorku.

"Itu aneh, Joel. Kau selalu suka tidur, kau biasanya tidur paling cepat." setauku Joel memang suka tidur, dia bahkan bisa punya 10 jam waktu tidur dalam satu hari. Dia tersenyum mendengar balasanku.

"Ibuku bilang ketika kita sedang tertidur dan bermimpi, maka kita berada di dunia yang sepenuhnya milik kita, mimpi itu sangat menyenangkan Bob-head, karena itu aku suka tidur." Katanya, kemudia ia menyeruput lagi coklat panasnya.

"Lalu apa yang membuatmu sulit tidur sekarang?" tanyaku.

"Pernahkah kau mendengar perkataan seseorang dan kau begitu percaya akan apa yang ia katakan?" dia malah berbalik bertanya.

"Ya--dulu saat aku masih kecil ibuku bilang dia punya surga di telapak kakinya, dan jika aku tidak menurut padanya maka dia tidak akan membiarkanku masuk ke sirga itu setelah aku mati nanti--dan aku sangat mempercayainya."

"Aku juga. Aku juga sangat percaya kata ibuku soal tidur dan mimpi tadi--tapi setelah itu aku sadar bahwa se-menyenangkan apapun mimpi--bukan berarti kau tidak akan bertemu dengan mimpi buruk. Selalu ada sesuatu di balik sesuatu Bob-head." Katanya, "Se-menyenangkan apapun mimpi, pada akhirnya kita harus tetap bangun untuk menghadapi dunia nyata, yang lebih mengerikan dari mimpi buruk ini." tambahnya, Joel benar, dunia yang semakin tua ini sangat mengerikan. "Semua yang ada di dunia ini jelas jauh lebih sulit daripada yang ada dalam mimpi,".

"Kau benar, Joel. Aku juga benci dunia ini."

"Aku tidak bilang aku benci dunia ini Bob-head, aku hanya bilang dunia ini lebih mengerikan dari pada mimpi buruk." ralatnya, dia benar lagi, dia tidak bilang dia benci dunia ini. Kami saling diam untuk beberapa saat, Joel pasti sedang banyak pikiran sekarang. "Sama halnya dengan suatu hubungan, yang sering kau lihat di film, yang sering kau baca di novel novel best seller--hubungan yang sebebarnya bisa jadi lebih rumit daripada itu," imbuhnya.

"Apa maksudmu?" Tentu saja aku bingung dengan Joel yang mengalihkan topik secara tiba tiba.

"Aku tau kau dan Chris hanya berteman seperti kau dan aku, Erick, Zabdi, Richard, dan Alan. Kalian tidak bisa seperti ini." Kata Joel, tentu saja dia pasti merindukanku, dasar.

"Entahlah, sepertinya butuh waktu lama untuk menyusun rencana melupakan semuanya dan memulai kembali,"

"Aku bisa bantu kalau kau mau--tapi aku tak bisa membantumu melupakan semuanya, karena menurut yang ku tau, untuk memulai lagi kau harus memaafkan semua yang sudah terjadi, bukan sembunyi darinya atau malah berusaha melupakannya." Bisa bijak juga pemuda Mexico ini. "Kau tau kan lirik lagu Crown The Empire yang judulnya Machines? We can't afford to hide, we must embrace the pain." Tambahnya, tentu saja aku tau, CTE kan salah satu band favoritku.

AMO (A Christopher Vélez Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang