Epiphone PRO-1 Plus Acoustic

95 13 4
                                    

.....

Aku selalu suka hari jumat, bukan hanya aku--semua orang pasti suka hari jumat. Selain hari dengan aktivitas singkat, hari jumat juga bisa hari yang panjang dengan berbagai aktivitas untuk menyambut akhir pekan.

Aku baru saja selesai mandi saat Elsa terus menggerutu mengeluhkan aku yang menolak ajakannya untuk belanja hadiah natal tahun ini. Aku menolaknya bukan tanpa alasan, aku berpikir bahwa terlalu dini belanja hadiah pada saat ini.

"Kita akan mendapatkan harga murah saat semua diskon natal dan tahun baru sudah dibuka, Elsa. Sabar" kataku sambil menyisir rambutku yang basah dengan jemariku, disana Aku baru sadar kalau rambutku sudah semakin panjang, setidaknya sudah sedikit melewati pundak. Aku membiarkan rambutku tumbuh karena jasa potong rambut Disini sangat mahal, selain itu Aku juga mulai mendengarkan kata orang terhadapku. Chris pernah secara tidak langsung bilang dia penasaran dengan Aku yang berambut panjang, Brent juga, mungkin mereka berhak melihatnya.

"Kau terlalu banyak alasan, Siera!" Elsa menghempaskan tubuhnya dikasurku, dia terus mengguman tentang hal hal konyol.

"Kenapa kau tidak mengajak Alan?"

"Apa Kau bodoh? Aku Kan mau mencari hadiah untuknya, kalau Aku mengajaknya itu Sama sekali tidak lucu, Siera. Kau ini sulit sekali diajak kompromi," dia bangkit dan menjelaskan semua dengan emosional.

"Oh, Jadi Kau tidak akan memberiku hadiah Nanti?" tanyaku menggoda, dia meboleh sambil melotot membuatku sedikit ngeri.

"Kau ingin dimakan hidup hidup?" tanyanya sambil hendak mencekik leherku, aku reflek mundur Dan menggelelngkan kepalaku. "Kau bisa memilih sendiri hadiahmu nanti Siera, jujur saja aku Masih kesulitan memahami apa yang kau sukai, aku hanya tau kau suka sepak Bola Dan Harry Potter, kau suka Musik juga tentunya--" jelasnya, itu benar. Dia sudah mengenalku cukup baik selama berbulan bulan kami saling kenal.

"Aku sedang tak ingin apapun kali ini," kataku datar. Aku benar benar tak menginginkan apapun, maksudku selama ini Aku memang tak pernah menginginkan sesuatu terlalu berat, keinginan terbesarku adalah membawa keluargaku Jalan Jalan keliling Eropa, menonton sepak bola bersama kaka dan ayahku. Mencicipi semua makanan bersama dengan ibuku, menghabiskan banyak waktu bersama Mereka, aku hanya menrindukan Mereka--keluargaku.

"Dengan begitu bukan berarti Kau tidak boleh menemaniku, kan?" Elsa masih memaksa. Aku mengangguk setuju. "Kau tau kenapa aku sangat menyukaimu?" tanya Elsa sambil memelukku erat, aku hanya menggeleng dan menjauhkan tubunya dariku. "Kau ini baik Siera, aku suka bepergian denganmu karena kau ini penurut, kau tidak pernah sibuk dengan dirimu sendiri saat belanja." tambahnya, kini suasana hatinya sudah lebih baik.

"Baiklah--ayo berangkat."

Elsa pun berjalan memimpin, sambil berjalan dia menceritakan bagaimana ia dengan Alan menghabiskan waktu bersama. Aku hanya diam mendengarkan, aku tak punya sesuatu untuk diceritakan meskipun Elsa beberapa Kali menanyakan bagaimana Chris Dan Aku sejauh ini, kami baik baik saja, kami masih bertemean baik dan itu cukup. Aku tidak pernah punya bakat menceritakan sesuatu pada orang lain, namun saat aku bersama Chris bakat itu bisa muncul secara tiba tiba.

"Sepertinya Aku akan membeli gitar baru Untuk Alan," kata. Elsa saat melihat toko alat musik dari kejauhan. "Kau tidak mau beli juga untuk Chris?" tanya Elsa yang masih tetus menarik tanganku.

"Umm--aku tidak yakin dia bisa main gitar," jawabku, aku memang Belum pernah lihat dia main gitar, Jadi Aku tidak yakin, aku bahkan tak berpikiran untuk memberi hadiah natal untuknya, Jadi secara tidak langsung Elsa juga mengingatkanku kalau aku juga harus memberi hadiah pada Chris. Aku berpikir keras tentang apa yang harus kuberikan sebagai hadiah selagi Elsa memilah milah gitar yang mungkin disukai oleh Alan, dia juga sesekali bertanya pendapatku.

AMO (A Christopher Vélez Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang