"The same dream of the darkness. A trauma that will never be cured."
🍂
🍂
🍂
🍂
Keesokan harinya, Suri jatuh sakit. Ini lah akibatnya jika kembali mengungkit masalah keluarganya. Dia akan jatuh sakit. Pagi ini, toko sengaja ditutup oleh Alice dan Camilla. Keduanya mengantar Suri yang sudah menggigil karena demam tinggi. Rumah sakit adalah salah satu hal penting yang harus mereka lakukan sekarang.
"Suster! Tolong teman saya!" teriakan Camilla begitu sampai didepan pintu instalasi gawat darurat membuat perawat mendatanginya. "seperti biasa?" salah satu perawat dengan name tag 'Jessica' di dadanya bertanya.
Anggukan Alice membuat Jessica mengerti. Hal ini sudah terjadi berulang - ulang kali. Jadi, dia sudah paham.
"Baiklah. Kalian selesaikan saja administrasinya. Aku yang akan mengurusnya." Camilla dan Alice pun segera menuju ke meja administrasi.
Ketika mereka telah selesai mendaftarkan Suri. Mereka langsung menyusul Suri keruangan periksa. "Bagaimana keadaannya, Jes?" Tanya Alice.
"Dia demam tinggi. Tapi, kali ini lambungnya kembali bermasalah. Kalian membicarakan keluarganya?." Pertanyaan Jessica langsung diangguki keduanya. Jessica menghela nafas kasar. Benar dugaannya. Jessica sudah sangat mengenal ketiga wanita ini. ketika masih masa kuliah, Suri juga pernah dilarikan kerumah sakit ini dan Jessica yang membantunya.
"Kita hanya membahas kapan kita akan pulang." Ucapan Camilla mendapat decakan dari Jessica. Dia langsung menjewer kedua wanita itu. Jessica sudah seperti ibu bagi ketiganya. Jadi, mau Jessica menghukumnya, mereka tidak akan berani melawan.
"Jes, Sakit! lepaskan! Aduh!." Eluh Camilla dan Alice bersamaan.
Ketika puas Jessica melepaskan jewerannya. "Aku sudah bilang berapa kali dengan kalian untuk tidak membahas negara kalian itu. Kalian tidak kasihan dengannya? Hal ini sudah berulang – ulang kali terjadi. Kalian harus menjaganya." Perintah Jessica.
"Iya kami tau. maafkan kami, Jes." Keduanya pun menangkupkan kedua tangannya.
"Iya. Aku maafkan. Lain kali hati – hatilah berbicara dengannya. Aku tidak ingin kalian bolak – balik kesini lagi. Sekarang kalian boleh masuk melihatnya didalam." Setelah mendapat persetujuan. Camilla dan Alice langsung melangkahkan kakinya ke kamar Suri. Di sana, Suri tertidur dengan nafas yang masih tersendat – sendat. Bahkan keringat Suri terus mengalir di kening dan pelipisnya. Camilla dan Alice menyadari kebodohannya. Seharusnya mereka tidak mengatakan hal – hal yang berbau keluarga kepada Suri. Sahabatnya itu selalu mendapatkan perawatan ekstra jika sudah begini.
"Maafkan kami, Suri."
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)
RomanceA SERIES OF 'AMETHYST FLORIST'. 1st sequel 'HIM' 2nd sequel 'CONSEQUENCES' 3rd sequel 'CONQUERED' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Source cover: Pinterest