Suri sedang bersiap – siap akan janji temunya dengan Alex. "Mau aku antar?." Tanya Camilla yang sedang meletakkan satu ember mawar dari dalam mobil."Tidak perlu. Aku bisa pergi naik taksi."
Alice yang baru keluar dari dalam mobil juga menanyakan hal yang sama. dan tentunya masih di tolak dengan Suri. "Memang kalian akan bertemu dimana?." Tanya Alice.
"Manhattan Mall. Entah kali ini apa lagi terapi yang akan di berikan oleh Alex."
Alice menepuk bahu Suri dengan pelan. "Lelah? Jika kamu lelah kamu bisa berhenti sejenak dari terapi ini." Alice merasa tidak tega dengan keadaan Suri. Tapi, mereka tidak punya pilihan lain selain mendukung.
"Aku tidak apa – apa, Al. Semua akan baik – baik saja." Ucap Suri dengan tenang.
"Baiklah. Kabari aku jika kamu ingin pulang. Akan aku susul kesana. Dan kali ini tidak ada penolakan." Suri tersenyum kemudian mengangguk. "Iya. Akan aku kabari. Kalau begitu aku pergi dulu. Maaf tidak bisa membantu."
Camilla yang baru saja keluar dari dalam toko dan mendengar kata – kata Suri langsung mendekat dan menarik hidung Suri dengan gemas. "Sudah kubilang untuk tidak mengatakan kata – kata itu. Ini sudah lumrah untuk kita. Jadi, jangan lagi ada kata tidak enak."
"Iya baiklah. Kalau begitu aku berangkat."
Alice membantu Suri untuk memberhentikan taksi. "Thanks."
Memakan waktu tiga puluh menit dari toko ke manhattan mall. Ketika Suri sudah turun dan berniat untuk menghubungi Alex jika dirinya sudah sampai di lobi depan. Dia urung untuk melakukan itu. Karena dia sudah melihat Alex yang sudah berjalan dengan senyum lebarnya mendekati Suri.
"Hai! Bagaimana kabarnya?."
"Aku baik. Jadi, terapi apa yang akan kamu berikan kali ini?."
Alex tersenyum mendengar kalimat semangat dari diri Suri. "Wow! Kamu to the point sekali!. Aku senang mendengarnya." Suri tersenyum sumingah mendengar pujian Alex.
"let's have a bit of fun, shall we?." Alex mengajak Suri untuk memasuki arena bermain. Suri cukup terkejut. Karena sudah lama sekali dia ingin datang ke sini dan bermain sepuasnya. Tapi, kesibukan toko tidak bisa membuatnya memiliki kesempatan.
"Exited?." Pertanyaan Alex langsung di jawab dengan anggukan semangat dari Suri. Wanita itu langsung menarik Alex ke arah permainan basket. "Aku dari dulu ingin sekali bermain ini."
"Kalau begitu, kita langsung mulai saja."
Alex menggesekkan kartunya hingga bola – bola itu semua keluar. Mereka berdua bergantian memasuki bola. Dan Alex cukup terkejut karena permainan Suri yang cukup handal. "Aku sering bermain dengan Alice di lapangan dekat apartement." Pernyataan itu menjawab sudah kebingungan yang terlihat dari wajah Alex.
"Pantas saja. Hahaha..."
Setelah sekian banyaknya permainan yang dimainkan oleh mereka. Alex mengajak Suri untuk makan siang. Restaurant jepang menjadi pilihan Suri saat ini. Dia ingin sekali makan sushi.
Alex memesan paket sushi beserta ramen untuknya. Dia tidak terlalu menyukai ikan mentah itu. Tapi, dia membiarkan saja Suri memakan makanan kesukaannya. Dirinya harus mengalah demi membuat Suri tersenyum.
Ketika Suri sibuk memakan sushinya. Dia tidak melihat ada seorang pria yang sudah menatapnya. Karena Suri duduk membelakangi pria itu. Hanya Alex yang bisa melihatnya.
Pria itu ingin berjalan mendekat. Tapi, Alex mencoba menahannya dengan gerakan matanya. "Suri. Aku ke kamar mandi sebentar." Ucapan Alex tidak terlalu di tanggapi Suri. Wanita itu masih sibuk dengan memilih sushi mana yang akan dimakannya. Hingga kepergian Alex diganti oleh sosok lain didepannya.
Suri masih belum mengalihkan tatapan matanya. Tapi, dia kembali bertanya kepada pria yang dipikirnya sebagai Alex. "Tidak jadi pergi?."
" ..." merasa di abaikan Suri baru menaikkan wajahnya menatap sosok yang sedang duduk didepannya.
Terkejut. Hal itulah yang terjadi pada diri Suri saat ini. Wajah berseri – serinya berubah menjadi pucat. Keringat dingin yang keluar bisa terlihat oleh sosok didepannya itu. Suri mengepalkan tangannya yang gemetar. Sulit sekali baginya untuk bernafas. Hingga dia merasa ada sesuatu yang menohok dadanya begitu keras.
Kepalan tangannya yang semula dia sembunyikan di bawah meja. Kini mengarah ke dadanya. Tatapan mata Suri tidak berpindah. Dia masih melihat sosok didepannya itu sambil memukul dadanya.
Pria itu hanya bisa terdiam. Tidak berani mendekat atau pun berniat membuat Suri untuk menyuruhnya berhenti menyakiti dirinya sendiri. Saat ini pikirannya kalut. Putri yang diasingkannya selama ini terlihat sangat menderita melihat dirinya. Di tatap dengan wajah datar, dan pancaran mata yang terlihat kesakitan dan kesepian. Membuat sosok itu lemah.
"Alex! Alex!."
Suri terus memanggil nama Alex. Dia membutuhkan pria itu sekarang. Pukulan di dadanya tidak ia hentikan. Cukup lama hingga hal itu menjadi tontonan para pengunjung yang menatap Suri degan perasaan kasian. Mereka melihat pria didepan wanita yang kesakitan itu tidak melakukan apapun.
"Nona! Apakan anda baik – baik saja?." Seorang pria tua datang mendekatinya.
"Alex!." Suri tetap merancaukan nama Alex. Pikirannya kalut.
Seorang pria lainnya menyuruh pelayan untuk menghubungi ambulan. Beberapa orang datang mendekati Suri. Hal yang justru membuatnya bergejolak semakin parah.
Hingga sebuah tangan yang menariknya kedalam sebuah pelukan hangat. "Alex. Alex, aku takut."
"Tenang. Aku disini. Bernafas Suri. Kumohon tetap bernafas." Alex menepuk punggung Suri dengan pelan. Dia juga meminta semua orang untuk sedikit menjaga jarak dari Suri. Alex masih terus memeluk Suri untuk membuat wanita itu tenang. Hingga Alex merasa tubuh Suri melemah. Suri kembali pingsan. Alex langsung mengangkat Suri dan membawanya keluar menuju mobilnya. Dia harus segera membawa Suri kerumah sakit.
Keadaan itu tak luput dari pandangan sosok pria yang masih duduk di tempatnya semula. Benar – benar kejadian yang membuatnya ingin mati saat itu juga. Bagaimana bisa? Hal itulah yang selalu di rancaunya. Dia mengutuk dirinya karena hanya bisa menonton dan tidak bisa berbuat apa – apa.
Tatapan membunuh Alex sempat didapatkannya. Pria itu seolah mengatakan kepadanya jika inilah yang akan terjadi jika dirinya memaksa bertemu dengan Suri yang belum sembuh seutuhnya. Hingga sosok Alex hilang bersama dengan tubuh Suri yang sudah tidak sadarkan diri digendongannya.
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)
RomanceA SERIES OF 'AMETHYST FLORIST'. 1st sequel 'HIM' 2nd sequel 'CONSEQUENCES' 3rd sequel 'CONQUERED' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Source cover: Pinterest