🍂EMPAT BELAS(n2)🍂

1.1K 272 1
                                    


Ketika Suri sudah melihat Sero yang pergi meninggalkantokonya dari atas balkon toko mereka. Suri bergegas mengambil tasnya. Dia harusmenemui Alex untuk membantunya. Dia tidak ingin terpuruk didepan keduasahabatnya. Hanya Alex yang bisa menyembuhkan traumanya.

Aku pergi menemui Alex
Kalian bisa makan malam tanpa aku.

Love, Suri

Setelah meninggalkan post-it di meja kasir. Suri bergegas mengunci toko. Dia langsung memberhentikan taksi. Dia mengarahkannya ke rumah sakit tempat Alex bekerja.

Di perjalanan, Suri bisa merasakan suhu tubuhnya yang sudah tidak normal. Jantungnya yang terus berdetak dengan kencang, dan juga keringat dingin yang mulai keluar. Dia selalu merapalkan kata 'jangan sekarang' , 'jangan sekarang', 'jangan sekarang'. Sampai dia tiba dirumah sakit. Dia mulai merasa goyah ketika berjalan di lorong itu. Pandangannya kabur. Tapi dia tetap mengusahakan untuk bertemu dengan Alex.

"Alex! Alex!." Dengan suara parau Suri merancaukan nama Alex. Suri terus berjalan sambil memegang dinding untuk menahan tubuhnya. Hingga matanya menangkap bayangan Alex. "Alex!."

Itu adalah panggilan terakhir sebelum Suri akhirnya kehilangan kesadarannya. Pria yang dari tadi menjadi objek pencarian Suri terkejut begitu melihat Suri yang jatuh tidak sadarkan diri didepannya. Alex langsung meletakkan tangannya di dahi Suri.

"Sial! Dia mengigil." Alex langsung mengangkat Suri kedalam ruangannya. Ketika dia ingin menelpon suster untuk menyiapkan ruangan. Suri sadar dan menarik jubah dokternya.

"Jangan! Jangan beritahu siapapun. Aku tidak ingin merepotkan mereka lagi." Kata – kata itu diucapkan Suri dengan pelan. Dia masih susah untuk menarik nafasnya. Alex langsung berjongkok di sebelah sofa bed yang ada dikantornya.

"Ada apa, Suri?. Bukankah katamu kalau kamu akan mencoba untuk tidak kembali seperti ini?." Suri memejamkan matanya. Dia menarik nafasnya yang dalam. "Maaf. Aku mengecewakanmu." Suri kembali memukul dadanya yang masih terasa sakit.

"Aku tidak kecewa Suri." Dia menggenggam tangan Suri yang sejak tadi memukul dada wanita itu dengan kencang. Dingin dan basah. Itulah yang dirasakan Alex begitu memegang tangan Suri. "Aku hanya takut jika hal buruk menimpamu."

"Maaf. Aku merepotkan, ya?." Alex menggeleng.

Dia kembali menguatkan pegangan tangan Suri. "Jangan pernah menganggap kamu sebuah beban Suri. Terlebih itu didepanku. Karena kamu bukanlah beban. Tapi, kamu anugrah yang Tuhan kirim untuk kita semua."

"Aku ... aku tadi bertemu dengan pria itu." ucap Suri tiba – tiba. Alex bingung. Pria mana yang dimaksud Suri?.

"Siapa?."

Entah kenapa nada yang keluar dari mulutnya terkesan sangat dingin dan datar. Dia pun meminta maaf kepada Suri dan kembali menanyakan hal yang sama dengan nada yang lebih lembut. "Dia pria yang membuatku terpuruk waktu itu."

Walaupun banyak pertanyaan yang ingin disampaikan Alex. Dia harus memilih kalimat yang tidak akan membuat Suri sakit hati. "Lalu? Apa yang membuatmu kembali ke keadaan ini?."

"Aku menyatakan perasaanku padanya. Akhirnya. Lex. Aku mengatakan perasaan egoisku padanya." Deg! Alex terkejut dengan pernyataan barusan. Suri menyukai seorang pria? Sejak kapan? Kenapa disaat Suri mengatakan itu justru malah membuat Alex kesal?. siapa pria yang sudah membuat Suri seperti ini untuk yang kedua kalinya. Alex benar – benar harus memberinya pelajaran.

"Lalu? Apa jawaban pria itu tidak sesuai dengan keinginanmu?." Suri menggeleng.

Apa pria itu menerimanya? Sial! Kenapa aku kesal sekarang?

"Dia diam." Alex yang sedang sibuk mengutuk dan menggerutu pria-nya Suri langsung mengalihkan tatapan matanya. "Sama sekali tidak ada respon?." Suri mengangguk.

"Tadinya dia bilang dia butuh waktu untuk menjawab. Tapi, aku tau jika maksud dari kalimatnya adalah untuk membuatku sadar."

"Sadar dari apa?." Tanya Alex.

"Sadar jika aku tidak sepantasnya mencintai pria yang sudah memiliki orang lain yang lebih dicintainya."

What the hell? Alex benar – benar terkejut mendengar kabar ini.

🍂🍂🍂

HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang