🍂TUJUH(g1)🍂

1.4K 280 2
                                    

"There is still hope upon darkness. And a little of its just enough."

🍂

🍂

🍂

🍂

Sinar matahari masuk melewati celah jendela sebuah ruangan. Didalam sana, Suri yang tertidur kini mengerjapkan matanya perlahan - lahan. Hangatnya cahaya pagi membuat matanya sedikit menghangat. Bau menyengat dari obat – obatan langsung menyambutnya dari tidur panjangnya.

Ketika kesadarannya sudah penuh. Dia bergerak bangun. Mengambil bantal yang ditidurinya untuk diletakkan dibelakang punggungnya sebagai penjaga. Disana, Suri melihat kedua sahabatnya tidur di atas sofa. Beruntungnya, rumah sakit ini memiliki sofa bed untuk para pengunjung. Ada gurat kesedihan yang terpancar di wajah cantiknya saat ini. kedua sahabatnya pasti merasa lelah menjaganya. Pembuat masalah. Dia meruntuki dirinya sendiri yang selalu membuat kedua sahabatnya kerepotan menjaganya seperti ini.

Menghela nafasnya kasar. Suri harus mencoba kuat untuk kedua sahabatnya.

Saat dirinya ingin mengambil air mineral yang ada dimeja. Gerakan tubuhnya membuat kasurnya bergerak. Hal itu pun sontak membuat bunyi yang membangunkan kedua wanita yang sedang tertidur pulas itu. Dengan buru - buru mereka langsung berdiri dan berjalan kearah kasur Suri.

Suri tertawa melihat bagaimana kacaunya wajah kedua sahabatnya. "Kalian tidak ingin berkaca terlebih dahulu sebelum menanyakan kabarku?" Tanya Suri disela - sela kekehannya.

Alice dan Camilla tidak peduli dengan tampilan mereka. Mendengar suara tawa Suri membuat mereka tenang. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya Alice. Dia mengambil tempat kosong disebelah Suri. Sedangkan Camilla mengambil tempat kosong di kaki Suri.

"Aku sudah lebih baik." Ucap Suri.

Alice mengambil tangan Suri yang di infus. Dia mengelusnya dengan pelan. "Bisakah tidak membuat kita khawatir, Suri?" Ucap Alice dengan sendu. Dia masih tetap mengelus tangan Suri. "Kamu membuat kami khawatir setengah mati." Tambahnya.

Suri memegang tangan Alice kembali. Dia pun kini tersenyum. "Maaf. Aku merepotkan kalian lagi." Ucapnya.

Camilla menggeleng. "Kamu tidak merepotkan Suri. Sudah aku bilang berapa kali jika kita ini sahabat dan saudari. Jadi, tidak ada kata merepotkan." Jelas Camilla dengan menggebu - gebu.

Suri tersenyum. "Terima kasih karena selalu mengkhawatirkan ku dan menjagaku." Ucapnya. Dia menarik tangan Camilla untuk mendekat. Kini kedua tangan sahabatnya ada digenggamannya. "Aku beruntung memiliki kalian." Ucap Suri. Dia menggenggamnya dengan erat.

Camilla dan Alice langsung menarik Suri kedalam pelukannya. "Kami juga sayang dengan mu Suri. Jadi, jangan seperti ini lagi oke?" Ucap Camilla.

"Iya. Aku berjanji untuk tidak seperti ini lagi." Dia mengeratkan pelukan itu. Rasa syukur selalu dia ucapkan setiap kali kedua sahabatnya ada disisinya. Hanya mereka yang membuat dirinya kembali kuat. Walau kadang tanpa dia tahu, jiwanya bisa kapan saja terguncang. Ucapan wanita lemah selalu di keluarkan Suri untuk dirinya sendiri. Setiap saat ingin mencoba menjadi kuat tapi tetap saja yang didapatnya adalah keterpurukan.

🍂🍂🍂

HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang