🍂DUA PULUH(t1)🍂

1.1K 278 0
                                    

"Some news that I shouldn't heard."

🍂

🍂

🍂

🍂

Dibalik tembok itu, ada seseorang yang menangis setelah mendengar berita yang baru saja diucapkan oleh Nathaniel. Suri. Wanita itu mendengar semua. Sejak awal obrolan Nathaniel dan Alex. Dan juga perihal status Sero yang baru saja di ketahuinya. Istri? Jadi bukan kekasih? Bodoh! Bodoh! Bodoh!.

"Lagi! Sekali lagi aku dikecewakan!." Dia pergi meninggalkan kedua pria itu dan berjalan menjauh. Matanya yang indah kini sudah penuh dengan air mata. Hingga dia tidak sadar sudah menabrak seseorang. Seseorang yang seharusnya dihindari oleh Suri. Seseorang yang juga menjadi pemeran dalam rasa sakit yang saat ini dirasakannya.

"Suri! Kamu disini?." Suara khas pria itu. Suri masih belum berani untuk mengangkat wajahnya. Dia takut, takut rasa egois untuk memiliki Sero masih ada di hatinya, takut rasa egois untuk merebut Sero dari wanita yang sudah menjadi istrinya. Huh, bahkan mengucapkannya hanya di dalam pikiran ku begitu menyakitkan.

"Suri. Ada apa?." Tanya Sero sekali lagi. Pria itu memegang kedua bahu Suri dengan kuat. Tapi, suara tangisan itu tidak mau berhenti. Suri Jatuh terduduk. Tubuhnya lemas, isak tangisnya pun semakin lama semakin menguat. Banyak orang – orang di sekelilingnya menatapnya dengan rasa kasihan. Suri memukul – mukul dadanya kembali. Kali ini dia terus berteriak sambil memukul dadanya dengan kuat.

"Suri, aku mohon. Ada apa?."

"Sakit... Sakit... Sakit..."

Bhukk! Suara pukulan membuat Suri membuka kedua matanya yang tertutup. Dia melihat Sero yang sudah jatuh tersungkur di lantai. Kini tubuhnya yang sudah terduduk lemas di lantai di peluk oleh Alex. "Kamu tidak apa – apa? Ada aku disini Suri." Alex saat ini sedang memeluknya dengan kencang. Seakan – akan tidak ingin Suri terus menyiksa dirinya. Nathaniel berdiri dan memberikan tatapan tidak sukanya kepada Sero.

"Apa – apaan kamu ini?!." Sero bangkit dan mencoba menarik Suri dari dekapan Alex.

"Jangan menyentuhnya." Ucap Alex dengan tegas. Tapi, Sero seolah tidak ingin memperdulikannya. "Seharusnya kamu yang melepas tangannya. Tidak ada dokter yang memeluk pasiennya seperti itu."

Alex tersenyum dengan sinis. Sebelum dia menjawab. Nathaniel sudah maju dan melepas tangan Sero dari jubah dokter milik Alex. "Tidak ada pria yang sudah menikah, yang menyentuh tangan perempuan lain."

"LEPAS!." Disaat keduanya masih saling perang dingin dengan tatapan mata dan berbagi umpatan. Suri tiba – tiba teriak dengan sangat keras. Dia melepas pegangan Alex. Dia menutup kedua telingannya dan kembali berteriak keras. "Arghhh...!" Hal yang membuat Alex, Sero dan Nathaniel panik tentunya. Hal ini tidak pernah dilihat oleh mereka.

"PERGI! PERGI! PERGI!."

"Suri. Tenanglah." Alex mencoba untuk membuatnya tenang. Nathaniel bahkan sudah maju dan mencoba untuk menarik putrinya kedalam pelukannya. Hingga Suri mendorong keduanya dengan kasar. "PERGI! MENJAUH! PENIPU! KALIAN SEMUA PENIPU! PERGI!."

Ketiganya hanya bisa terdiam. Mereka melihat Suri dengan pandangan yang berbeda – beda.

"Suri, aku mohon tenangkan dirimu. Tarik nafas Suri." Alex masih mencoba. Terus mencoba. Tapi, hasil yang diinginkannya tidak sesuai. Gelap. Kepala Suri seolah berputar – putar. Dia mengerang menahan rasa sakit di kepalanya yang semakin berdenyut. Hingga Suri kembali jatuh pingsan. Untungnya, kali ini dia terjatuh tepat di pelukan Alex.

🍂🍂🍂

HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang