"A book full of poems could comfort the feeling, he said."
🍂
🍂
🍂
🍂
"Dari mana saja kamu Suri?!." Begitu dirinya sampai kedalam apartement. Suri di kejutkan dengan kedua sahabatnya yang tiba – tiba muncul didepan pintu. Mereka sepertinya ingin keluar. Wajah keduanya terlihat sangat khawatir.
"Kalian ingin kemana?." Tanya Suri begitu dia masuk kedalam.
Alice meletakkan tasnya dengan kesal keatas sofa. "Aku dan Cam mengkhawatirkanmu Suri. Kami ingin mencarimu." Jelas Alice.
"Aku baik – baik saja, Al." Camilla menarik tangan Suri dengan pelan. "Jessica bilang dia tidak menemukanmu di rumah sakit. Begitu juga di ruangan Alex. Sebenarnya kamu kemana?."
"Aku pergi menemuinya. Tapi, dia merubah lokasi konsulitasinya."
Alice mengernyit. Ada aura tidak suka diwajahnya mengingat ulah Alex yang membuat dirinya yang sudah di cap negatif oleh Alice. "Kemana dokter itu membawamu?."
"Boston. Greenlight Bookstore." Camilla mendesah lega. Tapi, dia tetap harus menanyakan banyak hal. "Jadi? Kenapa dia tiba – tiba mengubah lokasinya?." Alice juga menunggu jawaban Suri akan pertanyaan Camila barusan.
"Dia bilang. Tidak setiap saat konsultasi harus dilakukan di rumah sakit. Dan, dia mengajakku kesana untuk memberikan ini."
Suri mengeluarkan buku yang diberikan Alex tadi. "Dia bilang, sekumpulan puisi bisa membuat perasaanku nyaman." Alice langsung mengambil buku itu dan membacanya. Ada epilog yang ditulis sang penulis disana. Sebuah kalimat yang mana memang bisa membantu Suri untuk kembali yakin jika kehadiran dirinya berarti. Melihat hal itu membuat hati Alice lega. Setidaknya dokter itu tahu hal apa yang di butuhkan pasiennya.
🍂🍂🍂
Malam itu, Suri membaca buku kumpulan puisi yang diberikan Alex.
Always
Is one of my favorite word now.
Always love you
Always care for you
Always wait for youDarling, the love of my life
I could wait for a thousand blue moons
I could wait for a hundred new year
But, one thing that I couldn't wait for
I couldn't wait for you to be by my side again.The one of my love,
if there is a shooting star
that fallen to the earth
I wish they send my wish
My wish to make you stay beside me.
Forever.Kata – kata itu adalah kalimat pembuka yang dilihatnya. Sangat menyentuh. Suri ingin sekali memuji sang penulis yang tidak memberikan namanya. Inisial 'S-S' yang bertengger disana membuat Suri penasaran. Suri kemudian membalik ke halaman selanjutnya.
The blue sky shows the beauty
The shining sun shows the bright
The wind in fall shows the warmth
The smell of a maple leaf shows the comfort
The existence of you shows the eternityKembali Suri terenyuh. Dia merasa menjadi sesosok wanita yang diharapkan di dalam puisi ini. Begitu diinginkan, dan dicintai. Hal yang tidak didapatkannya. "Andai ini aku. Aku akan sangat bahagia bisa menjadi sosok penting itu." gumamnya.
Dia kembali membalik ke halaman selanjutnya. Dan seterusnya. Setiap dia membalik ke bagian puisi yang lain. Dia selalu merasa terenyuh. Si penulis selalu memuja, menyayangi dan mencintai sosok kekasihnya.
"Apa maksud Alex memberikan buku ini untukku?."
Perasaan heran masih menggantungnya.
Suri menutup buku itu dan meletakkan di atas nakas dekat kasurnya. Dia memutuskan untuk tidur. Ketika nanti dia bertemu dengan Alex. Akan Suri sampaikan pertanyaan itu. Benar, dia harus tanyakan apakah semua ini akan berhubungan dengan pengobatannya. Karena keberhasilan dari penyembuhan ini sangat penting untuknya dan orang-orang di sekitarnya.🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)
RomanceA SERIES OF 'AMETHYST FLORIST'. 1st sequel 'HIM' 2nd sequel 'CONSEQUENCES' 3rd sequel 'CONQUERED' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Source cover: Pinterest