"Sayang, ada apa ini?." Ucapan panik dan isakan tangis Marsha diluar kamar Suri tidak membuat suara Nathaniel keluar. Pria itu hanya diam. Dia bingung harus menjelaskan apa. Sedangkan, dirinya sendiri tidak tahu masalah apa yang sebenarnya terjadi."NATHANIEL! Kalau aku tanya itu dijawab! Ada apa dengan anakku!."
"Aku tidak tahu." Marsha memukul – mukul dada suaminya. Kekesalan, dan kekalutan hatinya hanya bisa disampaikan lewat pukulan itu.
"Kumohon, Nat. Katakan pada Alex untuk menyelamatkan anakku. Aku mohon." Isaknya.
Nathaniel hanya bisa menarik Marsha kedalam pelukannya. Dia sendiri juga sedih. Suri seharusnya sudah lebih baik. Tapi, kenapa seperti ini lagi. "Kita harus berdoa sayang." Ucapnya lembut sambil menenangkan sang istri yang masih terisak di dalam pelukannya.
Tak lama, kedatangan Camilla, Alice dan Jessica membuat keduanya sadar. Mereka melepas pelukan itu. "Ada apa ini tante? Kenapa seperti ini lagi?." Ucap Alice dengan nafasnya yang tersendat – sendat akibat berlari. Keduanya di buat kaget dengan berita Suri yang kembali pingsan. Keduanya bahkan lupa menutup toko mereka. Hanya menitipkannya ke tetangga sebrang toko mereka.
Nathaniel mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Hal yang membuat ketiga wanita itu terdiam. "Apa yang aku pikirkan terjadi, Jess." Ucap Camilla bersamaan dengan isak tangisnya.
Jessica memeluk Camilla dan mencoba menenangkannya. "Aku tau. Tapi, kita tidak bisa menyimpan rahasia ini selamanya. Suatu saat Suri pasti juga akan mengetahuinya."
"Tapi ..., Tapi ini terlalu cepat. Dia baru saja pulih."
"Cam, dengankan aku." Jessica menghadapkan Camilla untuk menatapnya. "Dia membutuhkan kita. Yang harus kita lakukan adalah mendukungnya. Selalu. Kamu mengerti?"
Camilla mengangguk. "Aku mengerti."
"Baguslah. Yang harus kita lakukan sekarang adalah berdoa untuk kesembuhannya. Jangan memperlihatkan wajah sedih kalian didepannya." Jessica mengucapkan itu kepada Alice dan Camilla. Dan hal itu pun tak luput dari Nathaniel. Dia merasa anaknya sangat disayangi oleh ketiga wanita didepannya ini. Hal itu membuatnya lega sekaligus menyesal. Hal bodoh yang sudah dilakukannya dimasa lalu membuat Nathaniel selalu merasa bersalah.
Ketika terdengar suara pintu kamar Suri terbuka. Alex muncul dengan wajah datarnya. "Bagaimana keadaannya Alex?." Tanya Marsha.
"Dia masih belum sadarkan diri. Kita biarkan dia istirahat terlebih dahulu."
"Apa yang sebenarnya terjadi Alex?." Tanya Alice kali ini.
"Dia sudah tahu tentang Sero. Dan, ..." Alex menghembuskan nafasnya dengan kasar. "perjanjian kita, Nathaniel."
Hanya Nathaniel yang paham. Tapi, tidak bagi ke empat wanita disana yang masih bingung. "Perjanjian apa?." Desak Alice. Dia maju dan mulai mencengkram kerah baju Alex. "Sudah aku bilang untuk tidak mengganggu sahabatku. Apa kamu lupa Alex?."
"Sayang, apa maksud Alex?." Sekarang giliran Marsha yang mendesak suaminya.
"..."
"NATHANIEL!."
"Aku menjanjikan Alex, Jika dia berhasil menyembuhkan Suri. Aku akan menikahkan mereka berdua."
"APA!." Keempat wanita itu teriak bersamaan.
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)
RomanceA SERIES OF 'AMETHYST FLORIST'. 1st sequel 'HIM' 2nd sequel 'CONSEQUENCES' 3rd sequel 'CONQUERED' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Source cover: Pinterest