"If having you is not this hard. I would be loved to announce it to the world."
🍂
🍂
🍂
🍂
Ketika Camilla dan Alice melihat kepergian Sero. Kedua wanita itu langsung memasuki ruangan yang menjadi tempat Suri dan Sero berbicara tadi. Disana, mereka tertegun melihat Suri yang terdiam. Ketika dirinya menyadari keberadan sahabatnya. Suri tersenyum. Senyum yang tidak membuat kedua sahabatnya senang melihat hal itu. Senyum itu diisi dengan air mata.
Kumohon tidak lagi, batin keduanya. Mereka langsung berhambur memeluk Suri. Tidak mengatakan apapun adalah tindakan yang mereka ambil saat ini. Suri hanya membutuhkan kehadiran keduanya. Dan itu cukup sebagai penguat hatinya jika dia tidak sendirian di saat ini.
Setelah Suri menangis dalam diamnya. Hingga dia berhenti dan mencoba melepas pelukan kedua sahabatnya.
"Aku tidak apa – apa." Ucapnya untuk menjawab tatapan yang penuh banyak pertanyaan tapi tidak bisa dikelurarkan. "Dia hanya datang untuk menanyakan kabar. That's it."
"Aku tau jika kamu berbohong Suri. Kami berdua sudah lama mengenalmu. Dan wajahmu sama sekali tidak bisa menyembunyikan itu." Ucap Alice
"Sampai kapan kamu tidak ingin terbuka dengan kami berdua, Suri?." Sahut Camilla.
"Apa kita ini bukan sahabatmu? Kami bukan saudarimu? Jika ada sesuatu yang mengganjal dan membebanimu. Beri tahu aku dan Alice. Jangan simpan sendiri dan menyakiti dirimu lagi."
"Aku melakukan kesalahan." Keduanya terdiam. Membiarkan Suri mengeluarkan isi pikirannya dengan sepuas – puasnya. "Kesalahan yang seharusnya tidak pernah aku lakukan. Kesalahan yang seharusnya aku sadari dari jauh – jauh hari. Kesalahan untuk tidak mencintai seseorang yang begitu mencintai wanitanya. Kesalahan yang dengan bodohnya membuat diriku ingin berbuat egois untuk memilikinya. Dan kesalahan itu baru saja pergi dengan sebuah senyuman."
Suri menekan dadanya lagi sambil memberinya pukulan. Seperti kejadian di ruangan Alex kala itu. "Sakit,Al, Cam. Aku sakit. dan aku tidak tau harus bagaimana untuk menghilangkan rasa sakit ini." Pukulan itu makin kencang diikuti derai air mata Suri. Wajahnya masih menunjukkan senyuman. Tapi diikuti air mata yang terus mengalir. Benar – benar pemandangan yang menyayatkan kedua sahabatnya. Melihat Suri yang terus menyakiti dirinya membuat Camilla menarik wanita itu kedalam pelukannya. "Jangan sakiti dirimu, Suri. Ada aku dan Alice disini." Camilla terus memberikan usapan halus untuk menenangkan kondisi Suri. Alice, dia hanya bisa terdiam dengan air mata yang terus mengalir. Gagal, entah mengapa dia merasa gagal menjaga sahabatnya lagi.
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)
Storie d'amoreA SERIES OF 'AMETHYST FLORIST'. 1st sequel 'HIM' 2nd sequel 'CONSEQUENCES' 3rd sequel 'CONQUERED' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Source cover: Pinterest