"A slight of his picture suddenly appear when I realize if it was a mistake."
🍂
🍂
🍂
🍂
Kesehatan Suri sekarang mulai kembali membaik. Keberadaan orang tuanya tidak lagi menjadi pemicu dirinya kembali mengalami shock, Alex juga sudah mengatakan jika Suri sudah bisa melupakan dan ikhlas akan rasa sakit. Dia pasti akan kembali sehat.
"Aku bersyukur karena kamu sudah belajar untuk mengontrol diri kamu Suri." Ucap Alex begitu dia selesai memeriksa keadaan Suri. "Terima kasih Alex. Jika bukan karena mu. aku tidak yakin bisa sembuh."
"Itu bukan karena aku Suri. Tapi, karena dirimu sendiri. Aku tau kamu pasti bisa memaafkan kedua orang tuamu. Dan aku lega jika jalan inilah cara yang tepat untuk membuat keadaanmu lebih baik."
Suri tersenyum. "Aku tidak tau apa jadinya aku tanpa bantuan mu, Lex. Sekali lagi terima kasih."
"Sama – sama. by the way, where is your parents?."
"Mereka bilang ingin membeli sarapan di kantin. Sebentar lagi juga kembali." Pria itu mengangguk. "Alex..." panggil Suri.
"Iya?."
"Boleh aku tanya bagaimana kamu bisa kenal dengan orang tuaku?."
"Tentu. Ku pikir kamu juga harus tau alasannya."
Pria itu kini mengambil tempat duduk di samping kasur Suri. Dia menceritakan bagaimana Nathaniel dan Melinda yang menemukannya di jalan. Dia seorang diri waktu itu. Nathaniel datang karena dia kasihan dengan Alex. Dan pria itu mengingat Joe adik Suri. Mereka pun mengurus Alex dengan baik. Alex menjadi saksi bisu dimana kedua orang tua Suri bekerja keras untuk kembali sukses seperti sekarang. Disana, alex juga bertugas membantu Nathaniel memulai usaha mereka hingga Nathaniel bisa menyekolahkan Alex. Karena kepintarannya, dia bisa kuliah dengan gratis. Setelah dia selesai kuliah, Dia sempat membantu Nathaniel di perusahaan pria itu hingga bisa sesukses sekarang.
"Aku tidak tau jika orang tuaku menderita disana." Ucap Suri dengan tangisnya yang keluar. Alex membawa wanita itu kedalam pelukannya.
"Aku yakin mereka orang tua yang hebat. Mereka bisa bertahan hingga saat ini demi kembali bangkit dan bisa membawa kamu dan Joe kembali."
"Aku sudah salah paham selama ini."
Alex menggeleng di dalam pelukan itu. Dia mengeratkan pelukannya kembali. "Tidak ada yang perlu disalahkan Suri. Ini semua hanya sebuah ujian untuk keluargamu."
"Terima kasih Alex karena sudah membantu orang tuaku dan melindungi mereka." Suri mengurai pelukannya. Dia melihat wajah pria didepannya ini dengan teduh. "Aku bersyukur papa bisa bertemu pria sepertimu."
"Aku lebih bersyukur karena mereka telah mengurusku. Dan membuatku bisa bertemu dengan mu."
"..."
"Suri, seandainya kamu tau. Jika aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu. Apa kamu akan percaya?." Suri terdiam. Kalimat itu begitu tiba – tiba.
"Alex."
"Aku tau ini begitu tiba – tiba. Tapi, aku mau kamu tau kalau aku sudah jatuh hati padamu. Deeply, trully in love with you, Suri."
"Aku harap kamu mau memikirkan perasaanku dan menjawabnya."
"..."
Hanya kebisuan yang terjadi setelah kata – kata manis yang dikeluarkan oleh Alex. Suri masih terdiam. Dia bahkan tidak memikirkan jika Alex mencintainya. Hanya ada satu pria yang selalu ada dipikirannya saat ini. Sero. Dia sendiri tidak yakin apa bisa dirinya menghilangkan sosok Sero didalam pikirannya.
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)
RomansA SERIES OF 'AMETHYST FLORIST'. 1st sequel 'HIM' 2nd sequel 'CONSEQUENCES' 3rd sequel 'CONQUERED' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Source cover: Pinterest