🍂EMPAT(d1)🍂

1.6K 308 3
                                    

"A picture that looks perfect but hurtful."

🍂

🍂

🍂

🍂

          Sore harinya, Camilla dan Alice di perintahkan oleh Suri untuk kembali ke apartement mereka. Besok mereka harus membuka toko. Sebenarnya Suri ingin langsung keluar dari rumah sakit setelah seminggu dirinya dirawat. Tapi, perintah Jessica dan kedua sahabatnya yang menyuruhnya untuk tetap beristirahat total di rumah sakit tidak bisa membuatnya kembali bekerja seperti biasa.

         Sekarang, di ruangan ini Suri merasa sedikit bosan. Dia membawa infusnya bersamanya. Suri memutuskan untuk berkeliling rumah sakit ini. Disepanjang lorong rumah sakit, dia melihat banyak sekali pasien yang ditemani keluarganya. Ada rasa iri yng dirasakan oleh Suri. Tapi, dia kembali menyadarkan pikirannya. Dia sudah beruntung memiliki kedua sahabatnya yang menganggapnya ada. Dia tidak ingin lebih. Jangan egois, Suri. Kata – kata yang selalu diucapkannya ketika dia selalu merasa tidak tahu terima kasih akan keadaan yang sudah dimilikinya saat ini.

          Ketika kakinya berjalan lagi ke setiap sisi ruangan yang ada dirumah sakit. langkahnya tiba – tiba terhenti. Dia mengenal sosok itu. Bahkan dari belakang sekalipun. Dia pasti akan mengingatnya. Sero. Pria pertama yang membuat detak jantungnya berdebar. Pria pertama yang membuat pipi Suri memerah hanya karena sahabatnya menyebut namanya didalam obrolan mereka.

         Kini pria itu membawa buket bunga yang sama. Suri yakin itu bukan buket bunga yang biasa dibuat olehnya. Secara tidak sadar Suri mengikuti kemana langkah Sero menuju. Ketika pria itu memasuki salah satu ruangan. Suri seperti orang bodoh mengintip kedalam ruangan melalui kaca yang ada di pintu ruangan tersebut.

          Disana, dengan jelas Suri melihat bagaimana sikap Sero kepada seorang pasien yang saat ini tengah tertidur pulas yang dikelilingi oleh banyaknya alat – alat medis. Pria itu begitu mencintai wanitanya. Bisa terlihat jelas dimata Suri. Dari setiap gerak – gerik Sero selama di dalam ruangan itu.

          Sero meletakkan karangan bunga yang dibawanya ke atas meja yang terletak di samping ranjang pasien yang sedang tertidur itu. Tak lama dia mendudukkan dirinya di kursi yang ada disebelah kasur pasien itu. Suri melihat bagaimana Sero menggenggam tangan sang wanita dan mengelus dengan lembut wajahnya. Dheg! Entah kenapa sesuatu seperti menghantam Suri. Sakit. itulah hal yang pertama kali dirasakannya. Tapi kenapa?.

        Iri. Yah, satu kata itu lah yang saat ini ada di kepalanya. Satu hal itu yang Suri rasakan sekarang. Dia ingin ada yang mencintainya seperti seorang Sero mencintai wanita yang sedang tertidur didepannya. Tak lama, Suri melihat Sero bangkit dan mengambil buket itu dan meletakkannya di vas yang sudah tersedia di meja.

        Ketika Sero menyadari air yang ada di dalam vas itu habis. Dia berniat mengambil keluar sampai matanya menangkap bayangan seseorang yang dikenalnya. "Suri!" panggilan itu langsung membuat seluruh tubuh Suri kaku. Dia seperti maling yang tertangkap basah. Dia hanya membalas panggilan Sero dengan senyumannya yang sempat membuat Sero kembali canggung. Pria itu terlihat kembali menggaruk tengkuk belakangnya.

🍂🍂🍂

HIM (Amethyst Florist Series 1) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang