Namaku Aerilyn Bellvania yang mempunyai arti Putri cantik anugerah dari Tuhan yang dicintai dan bersinar. Ayah yang memberikannya. Menurutku itu nama yang indah. Aku bersyukur setidaknya selain memberiku kenangan. Ayah juga memberiku keyakinan besar dari arti nama yang ayah berikan. Suatu keyakinan yang seolah memberiku kekuatan, bahwa aku tidak sendirian. Ada Tuhan yang selalu memberiku cinta dan kasih sayang.Iya.. Ayahku Gilbert Bellvano meninggal ketika aku baru saja dilahirkan. Kata Bunda, Ayah meninggal karena kecelakaan. Waktu itu ayah memang tidak menemani bunda saat bunda melakukan proses persalinan karena ayah sedang mengadakan pertemuan dengan investor yang akan membantu proyek ayah yang ada di Semarang. Sorenya ketika ayah dalam perjalanan menuju rumah sakit ayah mengalami kecelakaan. Kata para saksi yang melihatnya mobil ayah menabrak mobil Truk yang melaju dari arah yang berlawanan. Hingga keduanya terguling dan terjatuh ke jurang. Dengan keadaan mobil Truk yang terbakar.
Jika mengingat kejadian itu, aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan bunda. Sangat sulit rasanya menerima dua fakta yang berbeda. Bahagia sekaligus terluka. Bahagia karena telah melahirkan anak pertamanya, dan terluka mendengar kabar ayah yang sudah tidak lagi bernyawa dan yang paling aku ingat dari cerita bunda adalah ayah yang memberiku nama. Sebelum kecelakaan itu terjadi, ayah sempat menelepon bunda. Menanyakan keadaan bunda, keadaanku, jenis kelaminku. Sampai akhirnya ayah memberiku nama yang ku artikan berbeda. Menurutku, dalam arti nama yang ayah berikan, seolah ayah memberiku pesan, bahwa "jika ayah tiada, maka ada Tuhan yang akan memberikanku cinta" dan Tuhan sudah membuktikannya ayah. Selain bunda yang memberikanku cinta, ada sosok lain yang mencintaiku. Meski pada akhirnya cinta itu membuatku terluka.
Disaat aku terluka, bunda yang selalu ada. Kata bunda setelah luka akan ada cinta. Dulu aku tidak mau mempercayainya. Aku kira itu hanya alasan bunda saja agar aku merasa sedikit lega, karena aku baru pertama kali merasakan luka. Namun, setelah bertemu dia, aku merasa ucapan bunda memang nyata kebenarannya.
Dia yang kumaksud... Arka Jourdain Baldev. Dia juga anak kelas 12 jurusan IPS, sama seperti aku. Sejak aku melihat dia mengunggah vidio bermain bola di Akun sosial medianya. Entah mengapa aku jadi suka padanya. Padahal sebelumnya aku tidak pernah melihat dia secara langsung. Walau pun aku dengannya berada disatu gedung sekolah yang sama.
"Ryn.... Apa kamu tuli karena patah hati?" tanya Kyra yang baru saja masuk ke kamarku.
Iya.. Ryn adalah panggilan dari Bunda dan Kyra untukku.
"Key... kamu kebiasaan tidak mengetuk pintu!" kataku. Key adalah nama panggilan yang kuberikan untuk Kyra.
"Kamu sudah tahu itu. Lalu kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ku?" tanya Kyra yang sudah duduk di kursi meja belajarku.
Aku beranjak dari Single Sofa yang menghadap ke arah jendela. Lalu aku menyimpan buku Novel yang baru saja ku baca di atas meja yang terletak tidak jauh dari Sofa.
"Pertanyaan kamu aneh sekali. Siapa juga yang patah hati." kataku. Kyra menatapku curiga. Dia sampai memperhatikanku yang kembali duduk di Sofa.
"Kamu tidak bisa membohongiku! Kamu pasti sakit hati melihat unggahan foto Arka di Akun sosial medianya bukan?"
"Kamu ini Sok tahu sekali. Aku tidak sakit hati." jawabku dengan jujur. Lagi pula aku belum melihat unggahan foto Instagram Arka.
"Mau sampai kapan kamu mengelaknya? Lagi pula kamu tenang saja. Wanita itu bukan kekasih Arka. Dia hanya sepupunya yang datang dari Amerika." kata Kyra. Kyra ini tidak jelas sekali. Semalam dia yang memberitahuku jika Arka baru saja memposting foto baru dengan kekasihnya dan sekarang dia membicarakan fakta yang berbeda.
![](https://img.wattpad.com/cover/166785203-288-k619242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Taste [END]
Roman pour AdolescentsSetiap manusia yang menginjakkan kakinya di bumi, aku yakini mereka mempunyai ceritanya tersendiri. Perihal berbagai macam cerita yang mungkin bisa saja terjadi di muka bumi, aku hanya ingin membahas tentang mencintai seorang diri. Membicarakan tent...