Setelah pertandingan selesai aku pulang diantarkan Rizky. Aku tidak tahu harus menolak bagaimana lagi, karena semua alasan yang aku lontarkan tidak membuat Rizky berhenti memaksa untuk bisa mengantarkanku pulang. Dan dengan terpaksa aku mengiyakannya.Sesampainya dirumah aku tidak menemukan bunda. Aku pikir bunda belum pulang dari restoran, tetapi saat aku melangkah ke dapur untuk masak makan malam aku menemukan sebuah surat di atas meja makan. Surat dari bunda, bunda memberitahu bahwa beliau pergi menjenguk tente Selly yang sakit. Karena suami tante Selly sangat sibuk dan tidak bisa menunda pekerjaannya. Akhirnya tante Selly menjalani perawatan di rumah. Dan ada suster khusus yang menjaganya. Oleh karena itu, bunda juga berniat untuk menginap semalam disana. Karena tidak tega membiarkanku sendirian di rumah, bunda juga berpesan agar aku menyusul kesana. Atau jika tidak, bunda memintaku untuk menghubungi Kyra dan mengajaknya menginap di rumah.
Aku menghela napasku pelan. Sepertinya jika aku menghubungi Kyra untuk memintanya menginap rasanya tidak mungkin. Kyra pasti sedang sibuk dengan pemotretan di hari libur sekolah besok pagi. Dan mungkin saja sekarang dia sedang menyiapkan gaun atau hal semacamnya. Baiklah... Sepertinya aku harus menyusul bunda saja. Nanti malam aku akan memesan Taxi Online.
At Night...
Aku mengangkat lengan kiri yang terpasang jam berwarna hitam. Sudah jam delapan malam. Mungkin sekitar setengah jam lagi aku harus memesan Taxi Online. Saat ini, aku sedang berada di Imagination Free House. Karena besok hari libur, aku memutuskan untuk meminjam beberapa buku Novel sebagai bahan bacaan untuk mengisi waktu luang.
Aku sudah berada di sini cukup lama. Karena sebelumnya aku menyempatkan diri untuk membaca beberapa buku sejarah. Dan sekarang, aku baru menemukan satu buku yang akan aku pinjam. Sebenarnya ada banyak buku yang yang ingin aku baca. Saking terlalu banyaknya, membuatku bingung harus memilih yang mana.
Aku kembali berjalan menyusuri rak buku. Sesekali, tanganku meraih buku dan membaca judul serta penulisnya. Lalu menaruh kembali buku itu. Tidak ada yang tidak menarik dari semua buku yang tersimpan rapi dibarisan rak. Hanya saja, untuk saat ini buku yang aku simpan dibarisan rak lagi, bukan buku yang aku pilih. Aku bergeser sambil terus meraba beberapa buku, sampai akhirnya aku memilih buku dengan sampul berwarna oranye yang berjudul Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat tulisan Mark Mansion. Dan satu buku lainnya yang sudah aku pilih sebelumnya berjudul Tentang Kamu karya Tere Liye.
"Kamu datang sendirian?" tanya bunda Sisi, saat aku selesai menandatangi data peminjam buku.
Aku tersenyum. "Seperti biasanya, bunda... " jawabku.
Sebelum kembali bersuara, aku lihat bunda Sisi menghela napasnya. "Setiap kedatanganmu, bunda selalu merasa khawatir karena kamu selalu datang sendirian. Bahkan cukup sering kamu sampai pulang malam." aku bisa melihat rasa kekhawatiran yang tercetak jelas diwajah bunda Sisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Taste [END]
Fiksi RemajaSetiap manusia yang menginjakkan kakinya di bumi, aku yakini mereka mempunyai ceritanya tersendiri. Perihal berbagai macam cerita yang mungkin bisa saja terjadi di muka bumi, aku hanya ingin membahas tentang mencintai seorang diri. Membicarakan tent...