SMA Roselane adalah sekolah SMA swasta yang dibangun di Indonesia pada tahun 1970, oleh Harriet Lane Johnston. Sebelum membangun sekolah bergengsi ini, Harriet Lane Johnston sudah membangun sekolah di negaranya, Washington. Sekolah ini mempunyai cabang yang mencakup National Cathedral School dan Beauvoir School yang keduanya juga berada di Washington. Jumlah siswa di SMA Roselane sekitar 775 siswa dan 100 anggota staf pengajar yang memiliki gelar lanjutan.
SMA Roselane termasuk High School yang berada di Jakarta. Rata-rata semua siswa yang bersekolah di SMA Roselane adalah anak dari seorang pengusaha. Wajar saja, jika paman Rama tahu baju seragamku. Karena beliau memang CEO perusahaan besar di Jakarta. Aku baru tahu setelah aku mengetahui jika paman Rama adalah ayah Arka.
Dulu, ketika aku bercerita kepada Kyra bahwa aku mengagumi Arka, dia dengan semangat mencari tahu tentang Arka. Hingga Kyra memberitahuku bahwa Arka adalah anak dari seorang pengusaha besar di Jakarta. Saat aku mengetahui fakta itu, aku merasa tidak selevel dengannya. Ingin rasanya aku berhenti mencintai dia, tetapi setiap kali aku mencoba, hatiku selalu saja tidak bisa menolaknya. Jadi aku memutuskan untuk membiarkan rasa ini tumbuh begitu saja, karena memang jatuh cinta tidak ada yang salah. Kecuali aku merebut dia dari wanita yang kini sedang berada disisinya.
Mengenai biayaku sekolah, mungkin banyak yang bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang anak penjual pizza bisa bersekolah di SMA berkelas di Jakarta. Iya, mungkin juga aku adalah salah satu orang yang beruntung. Karena sebelum lulus SMP, aku memenangkan lomba cipta Cerpen (Cerita pendek) ditingkat nasional, sehingga aku bisa masuk SMA Roselane melewati jalur khusus Siswa berprestasi. Lewat jalur khusus ini ada pengurangan biaya bagi siswa yang mendapatkannya.
Dan, di SMA inilah aku bertemu dengan Arka. Dia laki-laki yang mampu menyembuhkan segala luka, tatapan matanya membuatku kehilangan kata-kata, dia juga memiliki senyuman manis yang mampu membuatku terpana. Seperti sekarang ini, aku duduk mematung di kursi belakang mobil Arka, karena paman Rama yang memaksa. Iya... Pertemuanku dengan Arka di Imagination Free House tadi hampir saja membuatku gila, karena tidak bisa lari untuk menghindarinya. Aku sudah akan pamit pulang kepada paman Rama, tetapi paman Rama justru malah mengajakku pulang bersama. Aku sudah menolaknya dengan sangat sopan, tetapi paman Rama bersikeras memintaku untuk ikut dengan mobilnya, dimana ada Arka juga di dalamnya, apa lagi hujan datang, memperkuat alasan paman. Dengan begitu mau tidak mau aku harus ikut, lagi pula tidak mungkin aku mengatakan kepada paman kalau aku suka hujan.
"Arka, papa lapar... Didepan setelah belokan ada restoran, kita mampir sebentar." paman Rama memberi arahan kepada Arka yang saat ini duduk di kursi pengemudi.
"Aerilyn, kamu tidak apa-apa kan jika kita mampir makan sebentar?" tanya paman Rama padaku.
Aku mendongakkan kepala, dan tanpa sengaja aku bertatapan mata dengan Arka melewati kaca spion. Hanya dalam hitungan tiga detik aku bertatapan dengannya, karena aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah paman Rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Taste [END]
Ficção AdolescenteSetiap manusia yang menginjakkan kakinya di bumi, aku yakini mereka mempunyai ceritanya tersendiri. Perihal berbagai macam cerita yang mungkin bisa saja terjadi di muka bumi, aku hanya ingin membahas tentang mencintai seorang diri. Membicarakan tent...