🍃(25). Setia yang Terluka

71 8 2
                                    

Now Playing | Jaz - Penipu Cinta


SELAMAT MEMBACA :)

-


Setiap perpisahan memang selayaknya memberikan alasan, mengapa dia memilih pergi meninggalkan. Tidak seperti ketika kita datang, berkenalan lalu dengan berjalannya waktu kita sudah menjalin hubungan atas dasar saling cinta dan entah karena apa alasannya. Mungkin nyaman? Entahlah. Karena ada banyak laki-laki disekitar sini. Lalu mengapa harus kamu yang terpilih?

Jika dia tidak bisa memberikan alasan, mengapa dia pergi meninggalkan. Mungkin dia tidak tahu cara menyampaikan kata tanpa membuat pasangannya terluka. Tetapi jika hanya diam, itu bukan jalan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah dalam keadaan sedang berdebat. Apakah karena pundakmu sudah tidak lagi nyaman untuk bersandar. Apakah perasaan yang dia miliki sudah pudar atau dia memang sudah bosan. Cobalah belajar memahami perasaan sendiri dan katakan apa yang sebenarnya terjadi. Lalu setelah itu barulah kalian mencari jalan yang terbaik. Sebuah keputusan yang tidak terlampau memberi rasa sakit.

Benar apa yang kamu katakan. Dia mungkin sudah bosan, sehingga bisa membagi perasaannya ke lain orang. Kalau sudah begitu, kamu berhak memilih jalan pergi. Dan kamu juga berhak mendapat penjelasan mengapa dia berbuat tega, sedangkan kamu sudah bersusah payah menjadi pasangan terbaik untuk dia. Hanya karena kesibukanmu dia jadikan alasan perselingkuhan. Itu jelas sudah tidak benar!
Kamu pasti merasa benar-benar kecewa saat orang yang begitu kamu cinta ternyata mendua. Pasti kamu merasa sangat terluka, ketika orang yang kamu percaya ternyata berbohong atas perasaannya. Mungkin jika aku menjadi kamu, aku sudah menangis. Dan tak terhitung berapa jumlah air mata yang jatuh karena saking derasnya. Bukan aku berlebihan, tetapi jika tetang masalah hati apapun bisa terjadi.

“Aerilyn... Ryn!”

Aku terlonjat mendengar Kyra berteriak. “Hah? Mmmm.. Yeah. Key ada apa?” tanyaku.

“Semenjak kamu kembali dari toilet, kamu jadi banyak diam dan melamun. Ada apa?” Kyra balik bertanya.

Mhmmm.. Tidak apa-apa.” jawabku. Lalu kembali fokus mengarahkan pandangan ke arah lapangan. Sebentar lagi pertandingan babak kedua akan dimulai. Dengan perasaan cemas aku berharap Arka tetap fokus bertanding setelah kejadian di Aula yang membuat perasaannya hancur berkeping-keping.

Ya. Setelah kembali dari toilet dan menyusul Kyra di kantin. Tidak lama, aku pun mengajak Kyra untuk kembali ke stadion sekolah. Aku mengkhawatirkan Arka. Setelah melihat kejadian di Aula, aku tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana keadaan Arka. Aku ingin segera melihat dia. Walau pun sampai di menit ini Arka belum saja terlihat batang hidungnya.

“Ryn, bukankah itu Elsa?” aku menoleh kearah Kyra. Lalu mengikuti arah pandangan Kyra yang mengarah ke pintu masuk stadion.

Disana terlihat Rizky bersama segerombolan teman-temannya dan di paling belakang mereka ada Elsa yang berjalan berdampingan dengan... Kenzo?

Apa-apaan ini? Bukankah Elsa baru saja putus dengan Arka. Lalu mengapa Elsa dengan mudahnya terang-terangan menunjukkan kemesraan mereka? Tidakkah Elsa mempunyai hati? Bisa saja sakit hati Arka bertambah kalau saja dia melihat ini. Atau tidakkah sedikit saja Elsa merasa bersalah atas tindakannya? Entahlah... Melihat Elsa tampak baik-baik saja membuatku kesal. Dan apa yang kupikirkan mengenai Elsa perempuan yang baik seketika musnah begitu saja. Selama ini ternyata aku salah menilai dia.

Rizky sudah sampai ditempat duduknya. Sementara aku masih saja memperhatikan Elsa yang melambaikan tangannya saat Kenzo pergi meninggalkannya berlari menuju lapangan. Rasanya aku semakin muak saja melihat mereka!

A Taste [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang