Playing now | You broke me firs - Conor maynard cover
--
Aku percaya semua manusia tercipta mempunyai hati nurani. Meskipun aku juga sering melihat ada banyak berita kejahatan di siaran TV yang sering di tonton bunda setiap pagi.
Aku mengerti mereka yang melakukan kejahatan itu karena perasaan emosi sehingga mereka lupa bahwa mereka mempunyai hati nurani. Perasaan dendam, benci, marah, dan kecewa sering menjadi alasannya. Tetapi, menghilangkan nyawa seseorang itu bukan hak manusia. Tuhan tidak memperbolehkannya.
Jika saja aku mempunyai kemampuan yang bisa berbisik kepada orang yang akan melakukan pembunuhan. Aku akan membisikkan kalimat “Tolong jangan menutupi hati nuranimu. Tidakkah kamu kasihan pada dirimu sendiri yang akan terus merasa bersalah sepanjang waktu karena telah melakukan itu?”
Terlepas dari itu. Selain pembunuhan, aku juga tidak suka perilaku seseorang yang seenaknya. Sungguh menurutku itu sangat menjengkelkan. Seperti sekarang, aku tidak bisa berbuat apa-apa saat Rizky mengatakan akan mampir ke basecamp untuk mengambil barang yang tertinggal. Akhirnya aku hanya memandang jalan dan beberapa toko yang berjejeran di samping jalan, lalu memasuki kawasan hutan. Dimana ada banyak pohon yang berjejer di samping jalan kecil beraspal. Ya, tidak ada perubahan. Jalan yang aku lewati masih sama seperti pertama kali aku kesini.
“Ayo, keluarlah.. Kamu harus ikut masuk ke dalam, keadaan di luar sini tidak menjamin kamu akan aman.” kata Rizky yang berdiri tepat di sampingku. Dia membukakan pintu mobilnya untukku. Mungkin karena banyak melamun aku jadi tidak sadar kalau kami sudah sampai.
Rizky kembali menutup pintu mobilnya setelah aku benar-benar sudah menginjakkan kakiku di atas rumput hijau sedikit basah ini dengan aman. Tanpa berbicara apa-apa, Rizky berjalan lebih dulu memasuki basecamp yang menurutku seperti rumah hantu dan tanpa berpikir panjang aku pun mengikutinya dari belakang.
Saat langkahku sudah memasuki rumah hantu ini aku merasa sudah tidak asing lagi, tidak ada yang berubah semuanya tampak sama seperti sebelumnya. Dimana di lantai satu ini memang sudah di jadikan tempat parkir motor oleh teman-teman Rizky.
Langkahku sudah sampai di anak tangga paling atas dan aku melihat tidak banyak teman-teman Rizky yang hadir disini, hanya ada tiga orang saja yang aku hafal nama mereka yaitu Dave, Greg dan Elroy si manusia menyebalkan.
“Owh.., kamu berhasil membawanya? Kukira dia akan menolak.” ujar Elroy saat dia menyadari kehadiranku dan Rizky.
“Pergi kemana yang lainnya?” tanya Rizky, mengabaikan ucapan Elroy.
“Gavin dan Edric melihat keadaan motor yang mereka bawa ke bengkel untuk diservis kemarin. Dion pergi ke supermarket bersama Nick, sedangkan Yugo, dia mendapat hukuman dari papanya karena ketahuan memasang tato.” jawab Dave.
“Apa Juned masih belum kembali dari Jerman?” Rizky kembali bertanya.
“Kamu tahu, dia sibuk belajar untuk menjadi penerus perusahaan keluarganya.” kali ini Greg yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Taste [END]
Novela JuvenilSetiap manusia yang menginjakkan kakinya di bumi, aku yakini mereka mempunyai ceritanya tersendiri. Perihal berbagai macam cerita yang mungkin bisa saja terjadi di muka bumi, aku hanya ingin membahas tentang mencintai seorang diri. Membicarakan tent...