Flashback
Time : 11.30 pm
Place : Tempat yang sama setelah Amy pingsan
Mark berlari.
Terus berlari sampai nafasnya terasa perih di tenggorokan.
Ia tertatih. Berhenti sebentar karena pergelangan kakinya seperti mau copot disebabkan anak peluru yang bersarang di kaki kanannya semakin dalam tertanam. 3,3 mm kaliber yang ia pasok sendiri di kamarnya kini menembus kakinya sendiri.
Yuta menembak menggunakan satu-satunya senjata yang Mark bawa dan kini Mark tanpa perlindungan.
Yuta. Orang itu keras kepala, tidak mau mendengar. Persis seperti dirinya satu tahun belakangan ini. Bertemu dengan Yuta lagi malah membuat Mark semakin yakin untuk menghabisi sang pemimpin para Pemberontak di kesempatan lain mereka bertemu nantinya.
Ia mengatur nafasnya, mati-matian. Ingatan tentang bagaimana Yuta menerjang dan memukuli Johnny tanpa ampun terus berputar di kepalanya seperti kaset rusak. Yuta beringas. Ia tahu Yuta nekat tapi ia tidak tahu ia kejam dan tidak peduli untuk sama-sama terluka walaupun nyatanya Yuta tidak tergores sedikitpun.
Mark melanjutkan larinya, menelusuri lorong yang lantainya dipenuhi air setinggi mata kaki. Gedung itu sudah lama tidak dipakai, wajar saja pipa-pipa air bocor dimana-mana. Dengan itu dia berhasil lolos dari kejaran Ten dan Kun. Tetesan darahnya larut begitu saja dalam air kotor yang merendam kaki telanjangnya. Sepatunya terlalu berisik untuk berlari, maka ia buang sekenanya.
Geraman para anjing gila terdengar lagi. Mark tidak mempunyai senjata dan kondisinya tidak memungkinkan untuk lepas dari terjangan yang mungkin bisa terjadi sewaktu-waktu. Dirinya hanya berharap tidak terlalu berisik dengan cara jalannya sehingga tidak perlu repot-repot bertemu anjing gila ataupun salah satu anak buah Yuta.
Ketika kaki-kakinya menyerah berlari, Mark memutuskan untuk berjalan. Sebentar-sebentar ia berhenti hanya untuk bernafas agar paru-parunya mendapatkan udara yang cukup. Ia mengutuk dalam diam karena tubuhnya kewalahan.
Tidak lama badannya pun ikut menyerah, sendi-sendi bahu yang tadi terkena pukulan Yuta ngilu dan pedih. Ia goyah sebelum ia sendiri sadar. Tangannya yang cekatan memegang tepian lemari besi untuk mencegah dirinya terjatuh dan menimbulkan suara keras. Tapi seketika itu juga lemari besi kecil yang ia pegang mulai doyong dan berayun ke depan. Ke arah Mark.
Mark berbalik untuk menahan benda itu jatuh dengan bahunya. Meski kelihatannya aus, besi nya masih keras dan menimpa tubuhnya persis dimana letak sendi-sendi nya yang sakit tadi. Mark menahan rintih kesakitan dengan tangan terkepal dan menggigit bibirnya sendiri, beruntung bunyi lemari yang menghantam belakang tubuhnya tidak menimbulkan kecurigaan yang berlebihan. Setidaknya begitu daripada lokasinya terdeteksi.
Lemari bangs*t!
Sesudah Mark membenarkan letak lemarinya berdiri lagi, ia pun bergegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Midas | NCT Jaehyun [BAHASA]
Fanfiction[ HIGHEST RANK] #1 PROMOTEYOURSTORYINA ;Oct 2018 #1 DYSTOPIAN ;Oct 2018 #2 NCTFANFIC ;July 2018 #3 CRIMINAL ;May 2018 #31 JUNGJAEHYUN ;May 2018 Midas (bahasa Yunani: Μίδας) adalah salah seorang raja dalam mitologi Yunani. Dia adalah figur yang terke...