6 : Tidak Ditakdirkan

2.2K 417 24
                                    

Amy berlari keluar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amy berlari keluar kamar. Langkahnya dipelankan sewaktu ia mendapati lorong besar di sebelah kanan nya. Ketika itu masih
pagi, lampu-lampu dinding menyala temaram karna lampu utama sudah dimatikan oleh seseorang, jadi suasananya terlihat sepi dan muram. Amy berbelok ke kanan dan menyusuri lorong itu.

Jika kau bertanya mengapa Amy tidak rikuh, itu karna dia sudah sering keluar-masuk beberapa rumah di ibukota. Rumah klien-klien Mark, baik dengan cara dipersilahkan maupun tidak. Yang terahir itu karna semata-mata mereka memilih melanggar janji dengan Mark dan perjanjian adalah perjanjian, maka tugas Amy mengambil sesuatu yang berharga untuk dijadikan kompensasi ganti rugi.

Sepanjang pengamatannya lorong besar itu terlihat kosong melompong, tidak terkesan seperti sengaja di design layaknya kamar Jaehyun.

Baru beberapa langkah, ada pintu terlihat di sebelah kanan Amy, kayu nya berjenis sama seperti kamar yang ia tempati.

Apakah ini kamar kosong yang Doyoung bilang tadi?

Amy penasaran. Tapi ia takut seseorang menyergapnya berkeliaran tanpa ijin. Ia pikir karna bertelanjang kaki suara langkahnya tidak terdengar, jadi ia memberanikan diri membuka pintu tersebut.

Amy membukanya pelan-pelan lalu menjulurkan kepalanya ke dalam, bau cat tembok menyapa hidung Amy. Tidak terlalu menusuk sih, cuma Amy memang tidak suka baunya. Seperti permen karet yang difermentasikan selama bertahun-tahun. Sejauh pengamatan Amy, kamar itu kosong. Cuma ada tempat tidur ukuran sedang, lemari pakaian kecil lalu sebuah meja dan kursi pasangannya. Amy menutup pintu kamar tersebut.

Ia melanjutkan langkahnya, berbelok ke kiri, mengikuti lorong lagi. Amy berhenti di depan pintu terbuka yang di dalamnya ada beberapa counter berjejer di sebelah lemari pendingin, di depan counter itu ada meja makan segi panjang.

Pasti ini dapurnya.

Amy melongok lalu memanggil cuma-cuma, "Uh.. Doyoung?"

Gadis itu berharap Doyoung bisa muncul dari salah satu pojokan tempat itu dan mengantarnya kepada Jaehyun. Jika bersama Doyoung, rasa-rasanya tidak akan canggung. Tapi tidak ada jawaban, ruangan nya sepi, sebenarnya bisa dibilang seluruh rumah itu terdengar seperti gua kosong yang terkadang kedengaran suara gema barang bergeling karna senggolan entah binatang apa.

Tepat persis di depan dapur ada panel panjang yang biasanya dipakai untuk gerbang garasi, pintunya mungkin bergulung ke atas. Amy lebih memilih menghiraukannya, ia maju empat meter kedepan lalu mendapati dirinya berada di ruangan besar luas yang berisikan meja bundar besar. Di atas meja tersebut, terletak di tengah, ada peta besar. Beberapa paku pin tertancap di setiap sudutnya, ada juga yang tertancap di titik tertentu. Beberapa kursi mengitari meja tersebut. Terlihat seperti meja strategi.

Tatapan Amy menyapu ke seluruh ruangan, di sisi kiri meja tersebut ada papan tembus pandang seperti yang dipakai orang-orang untuk melakukan kegiatan presentasi. Lalu ia menemukan, di seberang ada dua pintu mahogany yang serupa seperti pintu-pintu kamar sebelumnya. Mata gadis itu membulat.

Mr. Midas | NCT Jaehyun [BAHASA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang