Jaehyun POV
Aku memutar kenop pintu, membukanya dan keluar.
Bukannya langsung menuju ruang ganti, aku berhenti melangkah setelah dua meter jauhnya dari tempat gadis itu berdiri, tidak yakin aku ingin pergi.
Tapi aku tidak mungkin tinggal, disana. Bersamanya. Selalu sulit mengontrol diriku jika berada dalam atmosfir gadis itu.
Lucas menghampiriku ditengah-tengah lorong, keheranan. Rambutnya acak-acakan dan lepek.
"Kamam kao massak?" mata bulatnya semakin menjadi, seperti terkejut akan keberadaanku.
"Apa?" kataku.
Dia mempercepat gerakan rahangnya, mulutnya penuh dengan sesuatu yang mungkin dijejalkan dengan satu lahapan. Aku berjalan melewati Lucas setelah tersadar dari pikiran kalut yang tadi sempat berkecamuk.
Lucas memperhatikan sesuatu di lantai sambil terus mengunyah. "Ael ama ini-" berhenti. "-kau basah kuyup ya?" sambungnya di belakangku. Aku merasa dia memutuskan untuk mengikutiku ketika aku tidak menghiraukannya.
Kami berdiri di depan lemari kabinet dua pintu yang cukup besar. Disitu tempat Yuta menyimpan baju-bajunya. Sebagian. Ketika ia masih tinggal di rumah ini. Aku merasa bersalah sudah membodohi Yeri dan kini memanfaatkan fasilitas milik Yuta untuk menyembunyikan kawanan Mark.
Jaket kulit ku terasa seperti menampung berkilo-kilo air di tempat saku-saku wol nya, aku menggerakkan pundak membebaskan kedua bahu ku dari benda jahat yang sedari tadi membebani. Mencopot kedua sarung tanganku, lalu melepas kaus hitam tidak menyenangkan yang lengket pada kulit tubuhku. Asing, sentuhan tadi meninggalkan daya kejut yang masih terasa di tempat gadis itu menyentuhnya.
Aku berbalik ketika Lucas mengeluarkan suara terkesiap.
Dia sedang melihat kedua tanganku, kaget dan ngeri. Seperti kebanyakan orang melihatnya. Kecuali beberapa orang dan Amy adalah salah satu yang paling tidak relevan dengan semua yang terjadi. Gadis itu penasaran dan tidak menganggapku aneh sekalipun, padahal dia sama sekali tidak mengenalku.
Tidak terlalu ambil pusing, aku memunggunginya sambil memilah-milah mencari hoodie.
"Kau juga di suntik?" suaranya terdengar lebih jauh dari tempatnya tadi berdiri. Lucas menjaga jarak.
"Tidak."
"Tapi itu symptom yang biasanya terlihat jika cairan peningkat sensor indera manusia disuntikkan ke dalam tubuh jika waktunya hampir habis!" jelasnya.
"Sebelum, atau setelah kalian mengubahnya?" sarkasku.
"Uhm..tidak ada bedanya. Cairan asli juga akan menimbulkan bercak seperti itu, kami hanya mempercepat prosesnya. Yang pemerintah gunakan untuk para Inquisitor dapat bertahan satu bulan, yang kami rekayasa hanya satu minggu sampai ... kau tahu kan apa yang terjadi jika tidak diberi penawarnya." nada Lucas semakin lama semakin pelan, dia terkesan tidak yakin apakah ini waktu yang tepat untuk membangkitkan amarahku.
"Mati." ucapku tajam.
Lucas bermain gigi sebentar sebelum bertanya lagi, "Jadi, apa kedua tangan itu menyebabkan kau bisa membaca pikiran manusia?"
"Aku tidak bisa membaca pikiran, aku tidak tahu apa yang ada di hati setiap orang, berhenti menganggapku seperti seorang cenayang. Lagipula ini tidak ada hubungannya dengan cairan itu. Aku sudah memilikinya sejak kecil."
"Lalu bagaimana kau tahu Amy punya Hematophobia?"
"Memori. Gambaran yang berulang-ulang di kepalanya." Ketemu. Jemariku menarik sebuah hoodie tipis berwarna hitam lalu bergegas memakainya sebelum gelitik angin dingin yang dibawa hujan membuatku menggigil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Midas | NCT Jaehyun [BAHASA]
Fanfiction[ HIGHEST RANK] #1 PROMOTEYOURSTORYINA ;Oct 2018 #1 DYSTOPIAN ;Oct 2018 #2 NCTFANFIC ;July 2018 #3 CRIMINAL ;May 2018 #31 JUNGJAEHYUN ;May 2018 Midas (bahasa Yunani: Μίδας) adalah salah seorang raja dalam mitologi Yunani. Dia adalah figur yang terke...