15 : Terjebak

1.5K 274 22
                                    

MARK

MARK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

"Kau harus belajar berpikir rasional, Amy." itu Mark, disebelahnya. Bersandar di bangku penumpang di dalam mobil SUV hitam yang melaju melalui pekat malam.

Mark kelihatan sehat, ucapan Lucas dikereta waktu itu tidak terbukti sama sekali. Pemuda itu secara fisik terlihat persis seperti satu tahun yang lalu, cuma agak lebih diam sekarang. Satu tahun bukanlah jangka waktu yang lama tetapi apapun yang dipikirkan Mark sudah berhasil mengubah sifat 'terbuka'nya pada Amy.

"Oh, maaf sudah terlalu mengkhawatirkan mu Mark. Seharusnya aku berpikir tidak terjadi apa-apa ketika kau mulai menghilang, tidak bisa kuhubungi bahkan pesan-pesan pun tidak terkirim. Lalu kau mulai mengirim segala pekerjaan ku melalui loker? Kau sedang tinggal di jaman batu?" sarkas Amy yang kemudian menoleh untuk melihat figur sisi samping Mark yang sebagian besar tertelan gelap. Menanyakan penjelasan masuk akal dalam perkataannya.

"Dan sudah satu tahun kau begitu." tambah Amy lagi.

Tapi tampaknya Mark tidak terlalu tertarik untuk membalas tatapan Amy. Pemuda itu bereaksi seperti menahan emosi pada wajahnya, Amy tahu ia masih marah. Besar kemungkinan karena ia telah berusaha mencari keberadaannya. Sebaik apapun Mark berusaha menutupi, gadis itu tahu. Sudah lama mereka hidup bersama. Sebagai saudara, setidaknya itu yang selalu membuat Amy tidak merasa sebatang kara.

Mark menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya. "Kau, kedengaran sangat konyol Amy." pemuda itu mengangkat kedua tangan untuk mengusap wajah seperti mencuci muka. Rautnya berubah lelah ketika dibuka.

"Menurutmu begitu? Lalu apa menurutmu kekhawatiranku juga konyol?" ada emosi yang membuat Amy menekan gigi-giginya. Rasanya menyakitkan menghadapi kenyataan jika Mark yang dulu hangat dan pengertian kini menyimpan banyak misteri dan seolah-olah Amy bukan orang penting yang layak mengetahuinya.

"Oke, aku paham. Akan kujelaskan semuanya jika kita sudah ditempat aman. Aku tahu kau bingung." ucap Mark, jelas sekali menenangkan Amy.

Tapi gadis itu layaknya banteng mengamuk karna sudah di ejek berkali-kali oleh Mark dengan kain merah ditangannya. Mungkin bukan hanya Mark matadornya. Ada Lucas, Johnny dan juga...Jaehyun. Berbincang tentang sesuatu yang jelas-jelas Amy merupakan bagian dari itu tetapi semua orang menutup-nutupinya.

"Ya ampun, ada apa denganmu, Mark!" Amy kesal, suaranya melengking.

Membuat Lucas yang di balik kemudi melempar pandangan ke kursi belakang melalui pantulan dari kaca spion di atas rambut pirangnya. Mencuri pandang tentang hal menarik yang akan dia lihat.

"Kau tahu, aku hampir berpikir kau menyesal telah menolongku. Aku mulai berpikir, aku bukanlah bagian dari keluargamu lagi! Apa itu yang sedang kau lakukan? Membuangku?"

"Hentikan omong kosongmu." jawab Mark dengan cepat, nadanya tenang namun terkesan dingin.

"Omong kosong ku ini beralasan, dan kau bilang sikapku ini konyol?! Kau yang konyol Mark!" Amy membentak, dan mau tidak mau membuat Mark menatap gadis bermata hazel disebelahnya.

Mr. Midas | NCT Jaehyun [BAHASA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang