Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun orang yang ditunggu yaemi belum juga muncul.
Yaemi yang sangat lapar pun terpaksa harus menunggu beberapa menit, lebih tepatnya menunggu sampai taehyung datang. Yap orang yang ditunggu yaemi adalah taehyung.
Sesuai dengan perjanjian semalam, kalau taehyung harus membawa makanan ke kelas yaemi selama satu minggu kedepan.
"Yaemi-ah" panggil taehyung dan segera melangkah menuju bangku yang diduduki yaemi.
"Kenapa baru datang oh? Aku sudah hampir mati kelaparan disini." Kata yaemi sedikit kasar dan segera merampas makanan yang berada di tangan taehyung, lalu membukanya dan menyantapnya tanpa memperdulikan beberapa pasang mata yang menatapnya dengan berbagai ekspresi.
Lisa squad yang memang melihat kejadian itu, hanya bisa melongo melihat yaemi yang didatangi cowok ganteng. Sedangkan daniel hanya melirik mereka sebentar, lalu kembali melengkapi catatannya.
Lain halnya dengan daniel, jihoon justru segera beranjak dari kursinya menghampiri yaemi dan taehyung.
"Yaemi-ah." Panggil jihoon dan yaemi hanya menatapnya sekilas lalu kembali menyantap makanannya.
"apa kau pacar yaemi?" Tanya jihoon kepada taehyung.
Pertanyaan jihoon sontak mengundang banyak perhatian teman sekelasnya. Termasuk daniel yang hanya berjarak satu langkah dari tempat duduk yaemi.
"Nde?" Tanya taehyung.
"Hmmm, apa kau pacaran dengan yaemi?" ucap jihoon memperjelas.
Suasana kelas seketika hening menunggu jawaban dari taehyung. Dan taehyung hanya bisa melirik yaemi seakan berkata "apa yang harus aku jawab".
"Ne, uri namja chingu. Namanya kim taehyung, dia kelas 12-1." Jawab yaemi yang membuat jihoon sekaligus orang yang menyaksikan adegan itu melebarkan mata mereka. Tapi, tidak dengan daniel.
Ya daniel yang mendengar jawaban yaemi hanya diam tak mengubah ekspresinya yang datar. Tapi jauh didalam sana seakan ada yang menjerit tak terima. Ya didalam hati, daniel sungguh tak menyukai jawaban yang diberikan yaemi.
Apa daniel sudah mulai memiliki perasaan pada yaemi? Entahlah.
"Ahm, geurae." Kata jihoon kikuk dan segera kembali ke tempat duduknya dengan wajah ditekuk.
"oppa." Panggil yaemi.
"Oppa? Kenapa aku tak suka mendengarnya." Batin daniel.
"Ne, waeyo?"
"Kau sudah makan?" Tanya yaemi dan dibalas anggukan dari taehyung.
"Kenapa dia baru menanyakannya? Lalu kalau aku bilang belum, apa dia akan menyuruhku untuk memakan bungkusan nasi itu? Aish jinjja" batin taehyung kesal.
"Yaemi-ah, ada yang ingin oppa katakan. Geuraeso, tarawa." Kata taehyung lalu menarik tangan yaemi.
"Aish katakan saja langsung, tak perlu menarikku seperti ini."
"Wae?"
"Myoga."
"Kenapa kau mengatakan kalau aku adalah pacarmu oh?" Tanya taehyung to the point.
"Hanya itu yang ingin oppa katakan? Aish aku kira ada hal penting." Ujar yaemi sembari memutar bola matanya malas.
"Ya itu memang penting. Apa kau ta-"
"Molla." Potong yaemi.
"Kya! Aku belum selesai bicara." Kesal taehyung.
"Sorry, next."
"Apa kau tak berpikir apa yang akan terjadi kalau orang-orang tau kita pacaran? Aku bisa terus -terusan jomblo. Dan aku tidak mau hal itu sampai terjadi."_taehyung.
"So, what?" Tanya yaemi enteng.
"Myo? Tentu saja kau harus mengatakan yang sebenarnya."
"Shireonde!" Ujar yaemi santai.
"Aish, yaemi-ah. Please jusaeyo, Jebal." mohon taehyung dengan menunjukan wajah imutnya. Tapi yaemi tetaplah yaemi, ia tidak akan mungkin terpengaruh dengan apa yang taehyung perbuat. Baginya yang dilakukan taehyung, hanyalah hal konyol yang tak ia sukai.
"Shireo! Jangan paksa aku oppa, Jika kau tak ingin masa kontraknya aku perpanjang. Arraseo?" Ancam yaemi.
"masa kontrak? Apa maksudmu? Oppa tak mengerti." Lola taehyung.
"Aish. Selain menyebalkan, ternyata otakmu itu memang tak berguna oppa." Sarkas yaemi.
"Myo? Kya! aku bertanya karna sedang malas menggunakan otakku untuk berpikir." Elak taehyung.
"Ne..ne...ne arraseo uri oppa-ga. Jadi, maksud perpanjang kontrak itu aku akan menyita barang berhargamu ini, ya paling lambat satu bulan atau mungkin lebih." Kata yaemi sembari mengangkat HP taehyung.
"Andwae. Ba-baiklah, terserah kau saja." Pasrah taehyung.
"Good brother. Oh ya oppa, bilang teman-temanmu untuk tidak memberi tau kalau kita adalah saudara. Jika sampai mereka membeberkannya, maka akan aku pastikan mereka tidak akan selamat. Aku pergi." Ucap yaemi kemudian berlalu meninggalkan taehyung yang hanya bisa menahan emosinya.
"Jikalau kau bukan adikku, akan ku pastikan kau tidak bisa hidup dengan tenang." Gumam taehyung.
setelah menyelesaikan urusannya dengan taehyung, yaemi pun segera kembali ke kelas.
Di tengah perjalanan, yaemi tak sengaja menabrak punggung seseorang. Dan saat ia mengangkat kepala untuk melihat siapa yang ia tabrak, matanya langsung sedikit membulat.
"Mianhae, aku tak sengaja." Ucap yaemi kepada daniel. Yaps, orang yang dia tabrak adalah daniel.
Dan tanpa menjawab ucapan yaemi, daniel pun melenggang pergi begitu saja meninggalkan yaemi yang memandangnya dengan alis terangkat sebelah.
"Ck." Cebik yaemi dan kembali melangkah menuju kelas.
Sesampainya di kelas, yaemi langsung dikejutkan dengan pertanyaan yang begitu banyak dari jemmy.
"Yaemi-ah kau sudah memiliki pacar? Siapa namanya? Dia Kelas 12? apa dia pindahan dari Amerika juga?" Tanya jemmy tanpa jedah.
"Aish, molla." jawab yaemi acuh, dan langsung mendudukan dirinya di kursi, karna bel sudah berbunyi, pertanda guru yang terkenal killer seantero sekolah akan segera masuk.
Sedangkan jemmy yang tadinya begitu antusias, langsung mengerucutkan bibirnya pertanda ia sedang kesal dengan tingkah yaemi yang begitu acuh padanya.
Dan yap, pak sehun pun datang. Jemmy yang tadinya berdiri pun segera berlari ke tempat duduknya saat melihat pak sehun yang hendak memasuki kelas sembari memegang rotan.
Setelah itu, pelajaran matematika pun dimulai. Dan para siswa terlihat begitu khitmat mendengarkan penjelasan pak sehun. Ralat mereka hanya menatap papan tulis tapi pikiran mereka sedang berkelana entah kemana.
tbc
Vomentnya jangan lupa😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Love《Kang Daniel》✔
FanfictionCOMPLETED FANFIC-TEENFIC kisah dari seorang cool boy (kang daniel) & cool girl (kim yaemi) yang memiliki persamaan sifat, yaitu jutek dan terkesan tak acuh dengan keadaan sekitar. Hingga pada suatu saat, mereka terlibat saling memiliki perasaan satu...