Chapter 33

23 7 0
                                    

Dua hari telah berlalu setelah kejadian naas yang menimpa yaemi. Kini, ia masih dirawat inap disalah satu rumah sakit ternama di seoul.

Kedua orang tua yaemi dan juga kakaknya taehyung, sangat marah ketika mengetahui bahwa yaemi hampir saja dibunuh oleh anak dari pria yang dulunya pernah menipu keluarga mereka. Taehyung bahkan sampai menemui somi dipenjara dan menamparnya dengan keras tanpa memperdulikan bahwa yang ditamparnya itu adalah seorang gadis yang dulu pernah mengisi kekosongan dalam hatinya.

Somi memang sudah dijebloskan didalam penjara. Dan yang melakukan hal itu adalah daniel. Ia tidak ingin wanita psikopat seperti somi masih berkeliaran. Keadaan somi saat ini sungguh sangat memprihatinkan, ia seperti orang yang sudah kehilangan akal sehatnya. Tapi siapa perduli? Bukankah orang sepertinya memang pantas mendekam didalam penjara?

"Yaemi-ah, gwaenchana?" Tanya jemmy. Namun, yang ditanya hanya diam tanpa berniat menjawab sedikitpun. Ya seperti inilah keadaan yaemi pasca kejadian itu. Ia semakin dingin dan tak tersentuh sedikitpun.

"Yaemi-ah, apa kau masih tidak ingin berbicara dengan kami?" Tanya minha dan yaemi tetap diam mengabaikan pertanyaan yang terlontar dari mulut sahabatnya itu.

Selama 2 hari ini, yaemi sama sekali tidak membuka suaranya terkecuali jika taehyung ataupun kedua orang tuanya mengajaknya untuk bicara. Daniel yang statusnya masih sebagai pacar yaemi saja tetap yaemi abaikan dan itu sudah cukup untuk membuat daniel frustasi.

Entahlah, mungkin yaemi masih dalam fase pemulihan sehingga ia membutuhkan proses untuk melupakan kejadian tragis yang dialaminya itu.

"Hah..." daniel menghela napasnya frustasi melihat keadaan yaemi yang tak kunjung menunjukan perubahan sama sekali.

"Baiklah, yaemi-ah kami pergi dulu. Besok pagi kami akan kembali lagi. Semoga lekas sembuh. Annyeong" Pamit jihoon mewakili yang lainnya.

Kini tinggalah daniel dan yaemi yang berada didalam ruangan serba putih dengan bauh obat-obatan itu.

"Sampai kapan kau akan terus diam?" Tanya daniel melirih. Tak ada tanggapan dari yaemi.

"Yaemi-ah, ku mohon jangan siksa aku seperti ini." Lanjut daniel. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan agar yaemi kembali membuka suaranya. Ia merasa tidak berguna sebagai seorang kekasih.

"Ku mohon maafkan aku. Ya ini semua memang salahku. Seandainya aku tidak membiarkanmu pergi, mungkin kau tidak akan seperti ini. Kau tidak akan kembali dingin padaku." Ujar daniel sembari menggenggam erat tangan yaemi. Seperti inilah daniel, ia akan selalu menyalahkan dirinya jika yaemi masih tidak ingin membalas perkataannya.

"Hiks...hiks" yaemi menangis.

"W-waeyo? Apa kata-kataku tadi, menyakitimu? Mianhae, ku mohon jangan menangis." Ucap daniel setengah panik melihat yaemi yang menangis tiba-tiba seperti itu.

"Kenapa? K-kenapa dia melakukan ini padaku?" Yaemi membuka suaranya. Ternyata dia masih memikirkan perilaku sahabat fake-nya, jeon somi.

"Huft. Kumohon berhentilah memikirkan kejadian itu." Ujar daniel sembari menghapus jejak air mata dipipi yaemi. Setidaknya yaemi sudah mau membuka suaranya, dan itu sudah lebih dari cukup bagi daniel.

"kau tidak perlu nenangis seperti ini, karna aku juga akan menangis nanti. Mulai saat ini, kau tidak boleh menangisi kejadian itu lagi. Kau pantas bahagia dan terlepas dari bayang-bayang kelakukan bejat wanita itu." Daniel berusaha menenangkan yaemi. Saking bencinya, ia sampai tidak ingin mengucap nama somi.

Cup
Cup
Cup

Daniel mengecup puncak kepala yaemi dan kedua matanya yang tadinya sempat menitihkan air mata.

"Tidurlah, agar pikiranmu bisa tenang." Katanya lalu beralih ke tangan yaemi dan menciumnya lama, penuh ketulusan.

"Mianhae and gomawoyo."ucap yaemi lalu memejamkan matanya.

***

"Kim yaemi, kenapa kau bisa terbaring diranjang lucknut ini oh? Siapa yang membuatmu sakit? Eomma, pipimu! Kenapa pipimu sampai diperban begini? Kya kang daniel! Apakah kau tidak bisa menjaga yaemi dengan baik?! Aish untung saja aku tidak menjadi pacarmu." Ujar lisa panjang lebar disertai gerutuannya. Ia baru mendapatkan kabar bahwa yaemi masuk rumah sakit. Maka dari itu, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan liburannya di paris dan segera memesan tiket, kembali ke korea.

"Lisa-ya, ini di rumah sakit! Bukan di hutan! Kecilkan suaramu itu." Balas daniel setengah membentak.

"Aku juga tahu ini rumah sakit. Dan cepat jelaskan kronologi kejadian sampai yaemi bisa sakit seperti ini!" Ucap lisa memerintah. Dan dengan sangat malasnya, daniel akhirnya mulai menceritakan semuanya.

"MYORAGO? JADI, SOMI PELAKUNYA?!" Pekik lisa. Daniel hanya mengangguk, sedangkan yemi hanya bisa mengusap pelan dadanya karena kaget.

"Lisa-ya, kecilkan volume suaramu." Ujar yaemi. Lisa hanya bisa menyengir sembari menutup mulutnya.

"Lalu dimana wanita jelmaan jin itu?" Tanya lisa.

"Dia sudah aku masukan kedalam penjara." Jawab daniel.

"Baguslah. Orang sepertinya, memang tidak pantas dibiarkan begitu saja."_lisa.

"Oh ya, dimana yang lainnya?" Tanya lisa.

"Mereka sedang dalam perjalanan ke sini." Jawab daniel.

"Aku lapar." Ujar yaemi.

"Baiklah mari aku suapi." Ucap daniel. Yaemi menggeleng kepalanya.

"Waeyo? Bukankah kau lapar?" Tanya daniel.

"Ya. Tapi, aku tidak ingin makan makanan ini." Yaemi menunjuk kearah piring berisikan bubur, makanan khas rumah sakit.

"Lalu apa yang ingin kau makan? Biar aku belikan di cafetaria." tawar lisa membuat yaemi berbinar mendengarnya.

Yaemi mulai menyebutkan makanan yang ingin dimakannya. Awalnya, lisa tercengang mendengan rentetan makanan yang disebut yaemi. Porsinya sungguh diluar dugaan. Bahkan porsi makan jemmy dan jihoon kalah jika dibandingkan dengannya.

"Kya! Sebenarnya kau ini rakus atau memang lapar? wah jika seperti ini, aku jamin pulang dari rumah sakit kau akan gendut tak berpotongan sedikitpun." Kata lisa.

"Tidak masalah. Asalkan daniel tetap mencintaiku." Balas yaemi sembari tersenyum bangga. Daniel membalasnya dengan menatap kearah yaemi dan memamerkan deretan gigi kelincinya yang putih bersih.

"Tentu saja. Aku akan tetap mencintaimu tak perduli bagaimana kondisimu sekalipun." Pipi yaemi memerah mendengarnya.

"Eomma. Aish lebih baik aku ke cafetaria sekarang. Kalian benar-benar membuatku seperti nyamuk jones saja." Gerutu lisa lalu melangkah keluar menuju cafetaria. Yaemi dan daniel hanya terkikik geli melihat wajahnya yang begitu dongkol karena ulah mereka.

Tbc

Just information for you that the next chapter is ending for this fanfic. Hehe, nggak kerasa udah mau end aja ni ff.

Thanks for you guys, who's always reading my fanfic❤ 종말 고마우 야로분😘

The Real Of Love《Kang Daniel》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang