BONCHAP I

40 7 2
                                    

"unha-ya, jaehyun-ah, lebih baik kita selesaikan tugasnya hari ini. Selagi masih ada waktu luang, bagaimana?" Ucap yaemi. Mereka diberi tugas kelompok oleh dosen dan 2 hari lagi sudah harus dikumpulkan.

"Aku, terserah kalian saja." Balas unha. Yaemi mengangguk, lalu menatap jaehyun meminta pendapat.

"Baiklah kita selesaikan tugasnya sekarang. Tapi, kita kerjakannya di cafe depan kampus saja, kajja." Putus jaehyun. Yaemi dan unha hanya menyetujui. Mereka pun mulai beranjak menuju cafe.

"Kalian pesanlah makanan. Setelah itu, barulah kita kerjakan tugasnya. Karna, cacing dalam perutku sudah memberontak minta dikasih jatah." Ujar jaehyun diselingi candaan saat mereka sudah mendudukan diri mereka di bangku cafe. Yaemi dan minha terkekeh pelan mendengarnya.

"Majayo, aku juga sangat lapar." Ucap unha menyetujui, Yaemi pun sama.

"Ah, aku ke toilet sebentar." Ijin unha saat mereka tengah menyantap dessert masing-masing. Jaehyun dan yaemi mengangguk memberi ijin.

Kini, tersisa mereka berdua saja. Jujur, yaemi begitu canggung karena ditatap begitu lekat oleh jaehyun ditambah dengan bisik-bisik orang sekitar yang mengatakan kalau dirinya begitu cocok dengan jaehyun. Ahhh benar-benar membuatnya merasa tak nyaman.

"Unha-ya, cepatlah kembali." Batin yaemi menjerit.

"Mmm yaemi-ah, ada bekas coklat disudut bibirmu." Kata jaehyun. Sontak yaemi segera menghapus daerah bagian kanan bibirnya.

"Aniyo, bukan disitu." Ucap jaehyun lagi lalu tangannya terulur untuk menghapus sisa coklat yang berada di sudut bibir yaemi bagian kiri.

Yaemi speechless. Dalam hati ia sudah merutuki kecerobohannya itu. Ditambah lagi dengan pekikan alay disekitarnya yang mengatakan jika mereka benar-benar serasi, pasangan goals, mereka sangat romantis dan lain sebagainya. Itu benar-benar membuatnya serasa ingin segera pulang. Tapi berbeda dengan yaemi, jaehyun justru terlihat menikmati bisik-bisik wanita alay disekitar mereka.

"Makanlah yang benar." Ucap jaehyun disertai senyuman yang begitu manis. Yaemi hanya mengangguk dan membalas kaku senyuman jaehyun.

Selang beberapa menit kemudian, datanglah unha. Mereka pun mulai mengerjakan tugas kelompok.

Beberapa jam kemudian

Setelah 2 jam lamanya berkutat dengan tugas mereka, akhirnya tugas tersebut selesai juga. Mereka mulai bergegas merapikan buku-buku dan memasukannya kedalam tas.

"Aku pamit duluan ya, karna pacarku sudah menunggu didepan. Sampai ketemu besok." Pamit unha. Jaehyun mengangguk sembari tersenyum sebagai balasan.

"Hati-hati dan sampai ketemu besok." Jawab yaemi, lalu mengecek handphone-nya. Mata yaemi terbelalak kaget melihat 10 miss call dan 20 sms dari daniel.

"Waeyo?" Tanya jaehyun melihat yaemi yang kaget.

"Aniyo." Jawab yaemi singkat lalu melangkahkan kakinya mendahului jaehyun.

Yaemi sudah berada didepan cafe. Ia benar-benar merasa bersalah sekaligus kesal pada daniel. Kesal karena sudah hampir 20 kali menelepon daniel namun, selalu operator yang menjawab. Ingin rasanya ia menenggelamkan operator itu.

"Pulanglah denganku." Ujar jaehyun yang entah sejak kapan sudah berada tepat disamping yaemi. Yaemi menoleh menatap jaehyun.

"Aniyo, kurasa pacarku sedang dalam perjalanan menjemputku." Tolak yaemi halus.

"Baiklah, aku akan menunggu sampai pacarmu datang." Keukeuh jaehyun. Yaemi hanya mengedikan bahunya acuh.

30 menit telah berlalu. Namun, daniel tak kunjung menampakan batang hidungnya, membut yaemi menggerutu dalam hati.

"Yaemi-ah, mungkin pacarmu tidak akan datang menjemputmu." Celetuk jaehyun yang membuyarkan lamunan yaemi.

"Bagaimana kalau aku saja yang mengantarmu pulang?" Tawar jaehyun membuat yaemi menoleh kearahnya.

"Aniyo." Balas yaemi singkat. Ia masih canggung dan kesal dengan jaehyun mengingat kejadian di cafe tadi.

"Ayolah, lagi pula sampai kapan kau akan menunggunya oh?" Bujuk jaehyun. Yaemi nampak menimang. Dalam hati, ia merasa tidak enak jika harus menolak ajakan jaehyun. Apalagi, sedari tadi jaehyun sudah setia menemani yaemi menunggu daniel.

"Hah... baiklah, kajja." Putus yaemi setelah beberapa menit sibuk berkutat dengan pikirannya. Mendengar perkataan yaemi membuat bibir jaehyun melengkung keatas, pertanda ia begitu senang yaemi menerima ajakannya.

Jaehyun dan yaemi mulai melangkah menuju mobil jaehyun yang terparkir di garasi cafe.

"Antarkan aku di japan restaurant." Ujar yaemi datar membuat jaehyun menyerngit heran. Namun, ia tak berani bertanya karena wajah yaemi yang terlihat sedang tidak bersahabat. Dalam hati ia berpikir, mungkin yaemi tengah kesal pada daniel.

Di tempat lain

"Aish, kenapa daniel dan yaemi belum juga datang?" Tanya lisa sedikit kesal. Pasalnya mereka sudah hampir 1 jam menunggu 2 sejoli itu, tapi mereka belum juga menampakan diri mereka.

Saat ini anggota wanna one dan juga yaemi cs berniat untuk melakukan reuni, mengingat sudah setahun lebih mereka tidak pernah berkumpul. Namun, daniel dan yaemi belum juga datang. Padahal, 1 jam yang lalu daniel sudah pamit untuk pergi menjemput yaemi. Tapi, mereka berdua belum juga sampai.

"Molla, mungkin mereka terjebak macet." Balas seongwoo, yang lain hanya mengangguk memaklumi.

"Apa jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi dengan mereka?" Celetuk jaehwan. Entahlah apa maksudnya berkata demikian.

"Hyung, berpikirlah yang positif." Balas jihoon.

"Majayo, mungkin mereka memang terjebak macet." Sambung minha.

"Yeorobun mianhae, aku terlambat." Ujar yaemi. Semuanya sontak menengok kearahnya.

"Ahh, gwaenchana. Gundae, kang daniel eodiso?" Tanya minhyun.

"Daniel? Molla, dia tidak datang menjemputku tadi." Balas yaemi kesal mengingat dirinya yang sudah pegal karna menunggu daniel tadi.

"Myo?" Ujar semuanya kompak.

"Tapi tadi daniel hyung sudah pamit untuk menjemputmu noona." Ucap daehwi. Yaemi mengerutkan dahinya.

"Jinjjayo? Ahhh, mungkin dia tidak menemukanku di kampus karna aku tadi tengah di cafe untuk mengerjakan tugas kelompok dan aku lupa mengabarinya. Aish, eotteokkaji?" Kata yaemi merasa bersalah.

"Kalau begitu, hubungi dia." Usul jisung, yaemi hanya menghela napasnya gusar.

"Aku sudah mencoba untuk mengabarinya saat sudah selesai mengerjakan tugas. Tapi, selalu saja operator yang menjawab." Keluh yaemi.

"Ah, itu daniel." Celetuk woojin. Kini mereka semua menatap kearah pintu masuk. Disana ada daniel yang tengah berjalan. Tatapannya terlihat dingin, seakan menyiratkan amarah yang tertahan.

"Daniel-ah, mianhae. Maaf aku lupa mengabarimu tadi."ujar yaemi merasa bersalah. Daniel hanya diam tak berniat menyahuti perkataan yaemi. Kemudian daniel mendudukan dirinya disamping guanlin, namun sebelumnya ia menyuruh jinyoung untuk bertukar tempat karna ia tidak ingin duduk disamping yaemi.

Hal itu membuat mereka semua menatap daniel heran, apalagi yaemi.

"Apa daniel tengah marah padaku?" Tanyanya dalam hati.

"Mmm baiklah kalian semua pesanlah makanan." Suara sungwoon menginterupsi memecah suasana yang sebelumnya terasa begitu tegang.

Yang lainnya mulai menyibukan diri, berusaha menghilangkan suasana tegang yang terjadi.

Disela-sela menunggu pesanan, jaehwan dan seongwoo mulai mengeluarkan guyonan receh mereka, berharap daniel bisa tertawa dan segera menghilangkan raut datar diwajahnya, namun nihil.

Tbc

Kira-kira daniel kenapa ya? Apa ada yang bisa nebak? Penasaran nggak? Kalau iya, silahkan tunggu extra part berikutnya wkwkwk.

See you next part😘

The Real Of Love《Kang Daniel》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang