"Aish jihoonie eodiseo?" Gumam yaemi.
Hari ini, jihoon mengajak yaemi pergi ke taman. Katanya ada yang ingin dia katakan pada yaemi. Tapi sudah 10 menit lebih, jihoon tak kunjung datang.
"Yaemi-ah, mianhae aku terlambat." Sapa jihoon. Yaemi menoleh.
"Ne, gwenchana." Balas yaemi.
"Apa yang ingin kau katakan?" Tanyanya to the point.
"Bagaimana kalau kita makan dulu." Ajak jihoon.
"Aku tidak lapar." Ujar yaemi dengan datarnya.
"Aish ayolah. Walaupun kau tidak lapar, setidaknya kau bisa memesan minuman. Bukannya kau sudah lama menungguku? kajja." Keukeuh jihoon lalu menarik tangan yaemi menuju cafe yang berada di seberang jalan.
"Huft. Geundae, lepaskan tanganku." Balas yaemi malas. Yaemi sebenarnya agak risih dengan tingkah jihoon akhir-akhir ini. Jihoon berubah begitu agresif jika bersama yaemi, seperti sekarang ini. Jihoon dengan santainya menarik tangannya, padahal yaemi belum menyetujui ajakannya.
"Mianhae." Ujar jihoon sembari melepaskan genggamannya. lalu berjalan menuju cafe dengan yaemi yang hanya melangkahkan kakinya tanpa minat.
Cafe
"Pesanlah minuman." Jihoon membuka suara dan langsung dituruti oleh yaemi.
"Kenapa kau tidak memesan makanan atau minuman?" Tanya yaemi.
"Aku tidak lapar ataupun haus." Balas jihoon dan yaemi hanya memutar bola matanya malas. Sudah cukup, jihoon benar-benar membuatnya naik pitam. Jika ia tidak lapar ataupun haus lalu untuk apa ia mengajak yaemi ke cafe? Yaemi juga kan sama sekali tidak haus atau lapar.
Untung saja yaemi sedang malas berbicara kali ini. Jika tidak, maka sudah pasti jihoon akan dicaci maki olehnya.
"Sebenarnya, apa yang ingin kau katakan?" tanya yaemi dingin setelah pesanannya datang.
"Kau benar-benar tidak sabaran, habiskan dulu minumanmu. Aku takut jika mendengar perkataanku, kau akan tersedak." Ucap jihoon disertai kekehan.
Yaemi hanya menuruti perkataannya. Dan dengan sekali teguk minumanya pun habis tak tersisah.
"Astaga, kau ini." Ujar jihoon sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah yaemi.
Yaemi menatap jihoon sembari menaikan sebelah alisnya seakan bertanya "apa yang ingin kau katakan?"
"Baiklah... emb yaemi- ah, aku tahu akhir-akhir ini kau risih dengan perlakuanku padamu..." ujar jihoon yang menjedah ucapannya masih dengan menatap lekat yaemi.
"Tapi, aku punya alasan mengapa aku memperlakukanmu seperti itu... yaemi-ah saranghaeo." Lanjut jihoon. Yaemi bungkam mendengar pengakuan jihoon padanya.
"Aku tahu, kau pasti akan kaget mendengarnya. Tapi tenang, aku sedang berusaha untuk menghilangkan perasaanku terhadapmu. Dan aku benar-benar minta maaf padamu. Gara-gara aku jemmy tak menyapamu beberapa hari ini." Sambung jihoon. Yaemi dibuat heran mendengar kalimat terakhir yang dikatakannya.
"A-apa maksudmu?" Tanya yaemi yang akhirnya bisa mengeluarkan suaranya setelah beberapa menit tercekat.
Jihoon langsung menceritakan kejadian tempo hari waktu jemmy mengikutinya ke rooftop dan berakhir dengan dirinya yang dibuat kaget dengan pengakuan jemmy sebelum menutup keras pintu rooftop.
"Jadi, jemmy menyukaimu? Itu sebabnya dia marah padaku?" Tanya yaemi memastikan setelah mendengar penjelasan jihoon.
"Ne majayo. Dan aku juga ingin menjelaskan terkait sikapku yang membuatmu jengkel." Ujar jihoon disertai kekehan.
"Ya aku sengaja bersikap seperti itu. Sebelum akhirnya memutuskan untuk melupakan perasaanku dan merelakanmu bersama daniel. Mulai sekarang aku akan berusaha membuka hatiku untuk orang yang selama ini memiliki perasaan padaku." Lanjut jihoon.
"Kau akan mencoba mencintai jemmy?"
"Ne. Geundae yaemi-ah, jeongmal mianhaeyo. Karna aku jemmy sampai marah padamu. Padahal kau tidak salah sama sekali. Maka dari itu, aku akan membuat kalian berbaikan lagi." Ucap jihoon tulus disertai senyum manisnya.
"Gwaenchana, aku sudah memaafkanmu." Balas yaemi sembari tersenyum pula.
"Gomawo. Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang, kajja!" Ajak jihoon dan yaemi langsung menganggukinya.
***
lineCecan squad
Kyaemi : p
Miminha : wae?
Lalisa : (2)
Jia___ : (3)
Kyaemi : jemmy-ah, kau masih marah padaku?
Kyaemi : jangan me-read saja
Miminha : jemmy-ah sebenarnya apa salah yaemi sampai kau begitu enggan memaafkannya?
Jia___ : (2)
Lalisa : (3)
Miminha : kya jangan hanya mengcopy paste. Jinjja...
Lalisa : hehe😅
Jemmy_j : molla
Kyaemi : mianhae
Kyaemi keluar dari group
Lalisa : myoya
Miminha : kya jemmy-ah kau benar-benar keterlaluan.
Jia___ : egois
Miminha keluar dari group
Jia___ keluar dari group
Lalisa keluar dari groupJemmy_j : mian
Jemmy_j memblokir group
"YAEMI-AH, EOMMA MEMANGGILMU." Teriak taehyung dari arah ruang keluarga.
"YAEMI-AH, APA KAU TIDAK MENDENGARKU?!" Teriak taehyung sedikit menaikan nada suaranya.
"Taehyung-ah, jangan berteriak seperti itu!" Marah sejeong.
"Aish, ARRASEO!" Balas yaemi dengan suara 8 oktaf karna kesal lalu beranjak dari kamarnya menuju dapur.
Pletakk
"Lain kali jangan berteriak seperti itu kalau tidak mau aku pukul!" Ujar yaemi disertai jitakan mautnya.
"Aww, kya mhiceoseo?" Balas taehyung kesal.
"Ne, wae geurae? Wlee." Ucap yaemi sembari menjulurkan lidahnya. Lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur.
"Napeun dongsaeng." Lirih taehyung yang masih mengelus puncak kepalanya yang terkena jitakan yaemi.
Tbc
Akhirnya aku bisa update juga. Vomentnya dong buat nyemangatin author yang mau USBN
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Love《Kang Daniel》✔
FanfictionCOMPLETED FANFIC-TEENFIC kisah dari seorang cool boy (kang daniel) & cool girl (kim yaemi) yang memiliki persamaan sifat, yaitu jutek dan terkesan tak acuh dengan keadaan sekitar. Hingga pada suatu saat, mereka terlibat saling memiliki perasaan satu...