Brakk
"Kya kang daniel! Kenapa kau bisa seperti ini oh?" Tanya jisung saat masuk kedalam ruang rawat daniel disusul member WO yang lainnya tanpa mengucap salam.
"Hyung, kecilkan suara mu. Ini rumah sakit." Balas jihoon.
"Aish, jelaskan pada kami apa yang sebenarnya terjadi." Ujar seongwoo.
"Aku malas untuk menceritakan awal mulanya. Yang pastinya dia ditabrak mobil karena menyelamatkan yaemi dan itu semua karna ulahnya lisa." Jelas jihoon.
"Myo?" Pekik mereka semua bersamaan.
"Kalian kompak sekali." Ucap daniel disertai kekehan.
"Geundae, Kenapa lisa sampai melakukan itu hyung?" Tanya daehwi.
"Dia melakukannya karna tak suka pada yaemi. Dan juga karna daniel yang menolak menjadi pacarnya." Jelas jihoon lagi.
"Jinjja? Wah dia benar-benar tidak waras hyung." Kali ini jinyoung yang bersuara.
"Ne myajayo. Aku tidak menyangka dia akan melakukan hal sekeji itu." Celetuk minhyun.
"Yaemi, eodiseo?" Tanya jaehwan sembari celingukan mencari keberadaan yaemi.
"Dia sedang menelepon taehyung." Jawab daniel.
"Isss taehyung pacarnya yang sok ganteng itu?" Tanya jaehwan tak suka.
"Taehyung dan yaemi adalah saudara kandung." Kata jihoon.
"Jinjja?" Tanya member wanna one bersamaan.
"Ne, aku dan daniel juga baru mengetahuinya tadi."
"Ahhh baguslah kalau begitu." Girang jaehwan.
"Permisi." Ucap yaemi yang sudah kembali setelah mengabari taehyung.
"Oh, annyeonghaseyo." Sapa yaemi saat masuk dan mendapati anggota WO yang tengah berkumpul.
"Ah annyeong." Blas mereka semua.
"Ah, uri yaemi-ga gwaencana?" Tanya jaehwan yang membuat member WO hanya menggelengkan kepala mereka.
"Pria aneh ini lagi? Aish jinjja." Batin yaemi.
"I'm okay." Balas yaemi acuh dan dingin.
"Apa kau benar baik-baik saja?" Tanya sungwoon memastikan.
"Ne sunbae, nan gwaenchana." Jawab yaemi tak sedingin tadi.
"Yaemi noona." Panggil guanlin.
"Nde? Noona?" Tanya yaemi kikuk.
"Ne. Bisakah aku memanggilmu noona?"_guanlin.
"Geurae." Jawab yaemi disertai senyum di wajah cantiknya.
"Noona, kau terlihat dua kali lipat lebih cantik jika tersenyum seperti itu." Gombal daehwi.
"Jinjjayo? Gomawo." Tutur yaemi terdengar malu karena perkataan daehwi.
"Gaendae, yaemi-ah, kau tidak sedingin saat pertama kali bertemu." Celetuk woojin.
"Majayo woojin-ah. Jika kau seperti ini terus, maka akan ku pastikan banyak orang yang akan tertarik padamu bukan hanya daniel saja."seru minhyun.
"Myoya! Hyung Kenapa namaku yang dibawa-bawa?" Ujar daniel tak setuju.
"Wae geurae? Bukannya kau menyukai yaemi?" Balas minhyun dan daniel hanya diam.
Entah kenapa lidahnya terasa keluh hanya untuk menjawab "tidak, aku tidak menyukainya."
"Hyung! Kenapa kau diam oh? Apa kau benar-benar menyukai yaemi noona?" Tambah jinyoung dengan mengerling kearah daniel. Maknae kurang asem!
"Hahaha kau diam, itu berarti kau memang menyukai yaemi." Ucap jisung dan sontak membuat pipi yaemi blushing.
"Aniyo! Aku diam karna rahangku terasa sedikit nyeri." Elak daniel.
"Jinjja? Dasar pembohong! Apa susahnya mengakui perasaanmu?" Ejek seongwoo.
"Aish, jinjjayo!" Balas daniel tak mau kalah.
"Terserah kau saja." Ujar seongwoo mengalah.
"Bisakah kalian mengecilkan suara kalian? Ini di rumah sakit bukan di hutan.'' Bentak jihoon dingin dan segera pergi keluar.
Brakk
"Ada apa dengannya. Kenapa dia membentak mereka? Sangat tidak masuk akal jika alasannya hanya karna mereka ribut seperti itu." Batin yaemi terheran-heran.
"Apa mungkin jihoon.... menyukai yaemi?" Batin daniel yang memang sudah curiga akan sikap jihoon yang berubah jika itu menyangkut daniel dan yaemi.
"Myoya. Apa yang terjadi dengannya?" Tanya minhyun.
"Entahlah." Jawab jaehwan.
"Kalian tunggu disini. Aku akan menghampirinya." Ujar jisung dan segera beranjak menyusuli jihoon.
"Jihoon-ah, kau kenapa?" Tanya jisung saat berada di taman rumah sakit lebih tepatnya dibangku tempat jihoon duduk.
"Molla." Balas jihoon dingin.
"Hah, nan arraseo." Ujar jisung disertai hembusan nafasnya yang terdengar begitu gusar.
"Myo?"
"Aku tahu kau menyukai yaemi kan?" Pertanyaan jisung langsung saja membungkam mulut jihoon.
"Inilah yang ku takutkan selama ini. Hanya karna seorang wanita, persahabatan kita jadi hancur. Yaemi benar-benar akan membuat semuanya hancur." Lanjut jisung.
"Apa maksudmu hyung! Jangan salahkan yaemi atas semua ini." Bentak jihoon tak terima.
"Wae? Itu adalah fakta. Lihatlah, daniel terbaring di ranjang rumah sakit karna menyelamatkan yaemi. Dan sekarang kau berubah menjadi dingin dan itu juga karna yaemi. Bukan itu saja, kau bahkan membentakku, padahal kau bukanlah orang seperti itu. Dimana jihoon yang lembut? Eodiseo?" Marah jisung.
"Aku pergi." Ujar jihoon dan segera berlenggang pergi dengan emosi yang tak tertahan tanpa menyahuti perkataan hyung-nya yang begitu ia hormati.
***
"Hyung! Jihoonie eodiseoyo?" Tanya woojin saat melihat jisung yang masuk kedalam ruang rawat daniel.
"Dia sudah pulang. Katanya kepalanya mendadak sakit." Alibi jisung.
"Oh jinjja? Geurae."
"Aku juga harus pergi." Pamit jisung.
"Eodi?" Tanya seongwoo.
"Aku harus membeli kue pesanan eomma-ku. Jadi, aku pamit. Daniel-ah, semoga lekas sembuh. annyeong." Bohong jisung dan segera berlalu.
"Aku rasa ada yang aneh dengannya." Tutur sungwoon
"Nado hyung." Timbrung guanlin.
"Sudah lupakan mungkin itu hanya perasaan kalian saja." Ujar minhyun berusaha untuk berpikiran positif.
"Ne. geundae, yaemi noona kenapa belum kembali? Katanya dia hanya membeli makanan, tapi kenapa belum balik?" Heran daehwi. Karna tadi yaemi pamit ingin membeli makanan di cafetaria. Tapi, dia tak kunjung kembali. Padahal, cafetari tidak begitu jauh.
"Ne, mungkin dia sedang ada urusan." Jawab jaehwan.
Tbc
Aduh jihoon kok sampe segitunya sih. Pusing author mikirnya. Hehe aku yang bikin kok aku yang pusing. Aneh.
Lupakan yeorobun😉
Vomment jusaeyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Love《Kang Daniel》✔
FanfictionCOMPLETED FANFIC-TEENFIC kisah dari seorang cool boy (kang daniel) & cool girl (kim yaemi) yang memiliki persamaan sifat, yaitu jutek dan terkesan tak acuh dengan keadaan sekitar. Hingga pada suatu saat, mereka terlibat saling memiliki perasaan satu...