Kini mereka semua sudah berada di puncak. Rencananya, mereka akan menginap disini. Makanya mereka memutuskan untuk mendirikan tenda.
"para pria, sebaiknya kalian pergi mencari kayu bakar. Dan kami, akan membereskan semua barang-barang kalian." Titah yaemi. Para pria pun mulai bergegas mencari kayu bakar tanpa membantah perkataan yaemi.
"Kalian berdua tidak ikut?" Tanya minha. Daniel dan jihoon sama-sama menggeleng untuk menjawabnya.
"Wae?" Kali ini jia yang bertanya.
"Kami ingin menemani kalian disini. Kan tidak baik, kalau semua pria pergi menyisakan kalian disini. Nanti kalau ada binatang buas bagaimana?" Jawab jihoon.
"Benar juga. Ya sudah kalau begitu, ayo bantu kita membereskan semua ini." Ucap jemmy. Daniel dan jihoon hanya menurutinya dan segera membantu mereka.
"Yeorobun, a-aku pamit ingin buang air kecil." Ujar somi disertai wajahnya yang seperti orang kesetrum dan segera bergegas menuju semak-semak yang jaraknya lumayan jauh dari tempat mereka saat ini.
"Biar ku temani." Jawab yaemi setengah teriak.
"Aniyo, kau disini saja." Cegah daniel sembari mencekal pergelangan tangan yaemi.
"Tidak apa-apa, lagi pula kasihan somi sendirian." Ujar yaemi melepas cekalan daniel lalu segera berlari kecil mengikuti somi.
"Gund-" ujarnya terpotong karena yaemi yang sudah berlari menjauhi mereka.
"Tenang. Mereka pasti akan kembali dengan selamat." Ujar jemmy yang mengerti kekhawatiran daniel. Daniel mengangguk dan kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Somi-ah, eodiso?" Panggil yaemi. Ia kehilangan jejak somi.
Yaemi mulai berjalan menyusuri semak-semak yang menjulang tinggi itu. Namun orang yang dicarinya tak kunjung menampakan batang hidungnya.
"Somi-ah, eodisoyo? Kya, jangan bercanda seperti ini." Teriak yaemi. Namun somi belum juga menyahutinya.
"WHAH." Somi mengagetkan yaemi dari arah belakang.
"Eomma khamchagya! Kya! Aish.. jantungku hampir saja copot." Pekik yaemi sembari mengelus dadanya. Somi hanya terkikik geli melihat sahabatnya yang kaget seperti itu.
"Hahaha. Yaemi-ah, wajahmu benar-benar lucu." Somi berucap diikuti tawanya yang begitu menggelegar memekikan telinga orang yang mendengarnya. Sungguh tawa yang aneh.
"Aish! kau ini memang suka sekali mengisengiku." Yaemi memasang wajah ngambeknya.
"Mianhae, akukan hanya ingin bermain-main denganmu. Asal kau tahu, ini pertama kalinya aku mengisengimu setelah hampir sepuluh bulan lamanya." Kata somi.
"Aku merasa, hubungan kita akhir-akhir ini sedikit merenggang. Kau seperti orang asing bagiku. Kau membuatku..." Yaemi mengernyit heran mendengarnya.
"Seperti orang jahat." Sambungnya dalam hati.
"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti." Somi tersenyum menanggapinya.
"Lagi pula, kau kan masih sahabatku ah bukan sahabat lagi tapi saudaraku. Jadi bagaimana bisa kau bilang kalau aku ini seperti orang asing bagimu? Aish somi-ah, apa kau sudah tertular pemikiran jaehwan sunbae yang diluar nalar itu?" Ucap yaemi dengan nada setengah kesal. Somi terkikik mendengarnya.
"Mana mungkin aku tertular sifat anehnya itu? Aish andawe, itu sangat tidak mungkin." Bantah somi geli sendiri mengingat perilaku jaehwan yang kadang-kandang diluar akal sehat manusia biasa itu.
"Hahaha. Ya sudah ayo kita balik." Ajak yaemi. Somi menggeleng keras.
"Waeyo? Kau tidak ingin kembali ke tenda?" Tanya yaemi heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Love《Kang Daniel》✔
FanfictionCOMPLETED FANFIC-TEENFIC kisah dari seorang cool boy (kang daniel) & cool girl (kim yaemi) yang memiliki persamaan sifat, yaitu jutek dan terkesan tak acuh dengan keadaan sekitar. Hingga pada suatu saat, mereka terlibat saling memiliki perasaan satu...