Bruk
"Mianhae, aku tidak sengaja menabrakmu." Ujar seorang gadis yang tak sengaja menabrak seorang pria. Pria itu hanya diam lalu melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan gadis yang menabraknya.
"Whoah jinjja, dasar pria datar. Untung saja kau memiliki wajah diatas rata-rata." Kesal wanita itu. Dan kemudian melanjutkan langkahnya.
"KYA KIM YAEMI!" teriak wanita itu dan segera berhambur kepelukan yaemi.
"Naneun jinjja bogo shiposeo." Ujarnya lagi.
"Nado bogo shoposeo, somi-ah." Balas yaemi. Ya wanita itu adalah somi. Sekarang yaemi tengah berada di bandara menjemput somi karena somi akan berlibur selama 2 minggu di seoul. Itu karena sekarang sedang libur semester.
"Geundae, bukannya kau kemari dengan pacarmu? Lantas dimana dia?" Tanya somi.
"Daniel sedang ke toilet." Jawab yaemi dan dibalas anggukan oleh somi. Selama beberapa menit menunggu, akhirnya yang ditunggu datang juga.
"Neo..." ujar somi sembari menunjuk kearah daniel yang menatapnya sedikit heran.
"Wae?" Tanya yaemi.
"Apa dia kang daniel, pacarmu?" Tanya somi dan yemi hanya mengangguk.
"Aku tadi tidak sengaja menabraknya. Dan aku sudah meminta maaf, tapi dia malah berlalu begitu saja tanpa menjawabku." Adu somi yang membuat yaemi terkekeh.
"Dia memang seperti itu." Balas yaemi. Daniel sontak menatap tak terima kearah yaemi yang hanya tersenyum simpul.
"Jinjjayo? Wah, kenapa kau bisa berpacaran dengan pria datar sepertinya." Bisik somi yang terdengar seperti bukan sebuah bisikan. Ya tentu saja daniel bisa mendengarnya.
"Ekhem." Dehem daniel. Yaemi dan somi langsung menatapnya.
"Ayo pulang." Ajaknya yang terdengar begitu datar dan dingin lalu melenggang pergi menuju mobilnya yang berada di parkiran.
"Apa kau betah berpacaran dengan triplek hidup sepertinya? Untung saja dia memiliki wajah yang tampan. Jika tidak, maka alangkah bagusnya kau memutusinya." Bisik somi lagi.
"Kya kecilkan suaramu, dia bisa mendengarnya." Ujar yaemi.
"Lebih bagus jika ia mendengarnya."
"Apa kalian hanya akan menggosipkanku? Jika begitu, aku akan meninggalkan kalian disini." Suara dingin milik daniel menginterupsi. Kedua gadis itu menoleh dan hanya tersenyum menanggapinya.
"Oops sorry. Okay, let's go." Ujar somi lalu masuk kedalam mobil diikuti yaemi.
***
"Apa kau yakin akan tinggal di apartement saja?" Tanya yaemi memastikan. Somi mengangguk.
"Aish, kenapa kau tidak tinggal di rumahku saja?" Tanyanya lagi."Aku... tidak ingin bertemu dengan kakakmu." Balas somi melirih. Yaemi hanya menghembuskan napas pasrah. Somi mengatakan tidak ingin bertemu dengan taehyung karena sebelumnya somi pernah berpacaran dengan taehyung. Dan mereka putus satu minggu sebelum taehyung pindah ke seoul, dengan alasan taehyung dan somi tidak bisa LDR.
"Geurae, arraseo." Ujar yaemi.
"Kalau begitu, besok aku akan kesini dan mengajakmu mengunjungi tempat wisata yang ada disini." Lanjut yaemi.
"Ne. Gomawo, yaemi-ah." Ujar somi, dan dibalas anggukan oleh yaemi.
"Aku pergi, sampai ketemu besok." Pamit yaemi.
"Ne, bye-bye."_somi.
Setelah berpamitan, yaemi segera kembali ke parkiran. Disana sudah ada daniel yang menunggunya dengan wajah kesal.
"Mian. Aku sudah membuatmu menunggu lama."
"Sebenarnya apa saja yang kalian bicarakan? Menggosipkanku lagi?" Ketus daniel. Yaemi terkekeh.
"Aniyo, kami tidak menggosipkanmu sama sekali." Elak yaemi.
"Molla. Cepat masuk." Ujar daniel acuh lalu segera masuk kedalam mobil.
"Kya, kau marah padaku?" Tanya yaemi setelah menduduki dirinya di kursi samping kemudi. Daniel diam tak menanggapi.
"Myoya, kau benar-benar marah? Oppa, mianhae." Ujar yaemi dengan nada yang diimut-imutkan diakhir kalimatnya. Daniel masih diam. Tapi dalam hatinya ia tertawa melihat sikap yaemi yang menurutnya sangat imut.
"Oppa, mianhae imm." Mohon yaemi masih dengan nada yang sama diikuti dengan puppy eyes-nya. Tawa daniel pecah.
"Hahaha, neon jinjja kiyowo." Ujar daniel sembari mengacak gemas rambut yaemi sampai berantakan.
"Kau tidak marah lagikan?" Tanya yaemi, daniel mengangguk.
"Geureom, aku tidak bisa marah padamu uri chagiya." Jawab daniel yang membuat pipi yaemi memanas.
"Gomawo. Geundae, kita mau kemana?"
"Kita akan pergi ke suatu tempat."
"Eodi? ini sudah jam 5, bukannya kau ada acara 30 menit lagi?"
"Kau akan tahu nanti. Dan soal acaraku, tidak jadi hari ini. Mungkin besok atau lusa." Ucap daniel.
***
"Wahhh disini benar-benar indah." Ujar yaemi yang terlihat begitu bahagia. Daniel hanya tersenyum senang melihat betapa antusiasnya yaemi sekarang."Kau senang?" Tanya daniel.
"Tentu saja. Aku sangat-sangat senang." Balas yaemi girang.
Daniel dan yaemi tengah berada di sebuah rumah pohon yang dihiasi dengan lampu kerlap-kerlip. Dan yang membuat yaemi begitu senang karena ia bisa menyaksikan sunset dari atas sini.
Pemandangan kota seoul benar-benar indah jika dilihat dari ketinggian.
"Gomawo, karna sudah mengajakku kesini." Ujar yaemi tak lupa dengan senyumnya yang memperlihatkan deretan gigi putihnya. Daniel lantas ikut tersenyum.
"Chongmanayeo." Balas daniel sembari mengeratkan pelukannya di pinggang ramping milik yaemi. Ya posisi mereka sekarang, daniel yang memeluk yaemi dari belakang dan yaemi yang menggengam erat tangan daniel yang berada dipinggangnya.
"Daniel-ah, naneun johae." Ucap yaemi yang terdengar begitu tulus. Daniel sontak tersenyum lebar memperlihatkan gigi kelincinya.
"Nado. Nan jinjja neomu-neomu johaso yaemi-ah." Balas daniel tak kalah tulus dan langsung mengecup puncak kepala yaemi lama. Bahagia. Satu kata yang dapat mendeskripsikan kondisi hati keduanya.
Tbc
Hehe aku spesialin buat para readers tercinta scene keromantisan daniel sama yaemi. Biilang apa buat author?
Iya sama2.Idih author apaan deh, emang ada yang bilang makasih? Haha ngarep kamu thor._daniel
Sedih aku tuh😢. Jahat kamu niel. Mau aku ganti peran kamu hah? (smirk jahat )_auothor
eh? Jangan thor🙏_daniel.
yaudah nggak aku ganti._author.
Haha gaje amat sih. Yodah abaikan saja kekonyolan author. Oh ya vomment buat part ini jangan lupa😆
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Love《Kang Daniel》✔
FanfictionCOMPLETED FANFIC-TEENFIC kisah dari seorang cool boy (kang daniel) & cool girl (kim yaemi) yang memiliki persamaan sifat, yaitu jutek dan terkesan tak acuh dengan keadaan sekitar. Hingga pada suatu saat, mereka terlibat saling memiliki perasaan satu...