"Apa? Jadi bener lo abis ngerjain anak baru, man? Dan anak baru itu cewek?" Cetus Reza.
Kini mereka sedang berada rooftop. Tempat berkumpulnya BARBEL ketika sedang cabut jam pelajaran atau jam istirahat berlangsung.
Sebelumnya Ahwal dan Fariz memberi tahu Reza dan Rio lewat Line bahwa Leo dalam keadaan yang agresif karena ia baru saja bertengkar dengan Cahaya seusai mengerjainya habis-habisan.
"Bacot lo dijaga. Lo bikin Leo tambah pusing kalo gini," sungut Rio.
"Seumur-umur belum pernah ada orang berani nentang gue di sekolah milik gue sendiri selain Alex. Itu pun nggak seberani Cahaya yang nggak ada takutnya manggil gue banci di depan umum." Desis Leo kesal.
Reza mengernyit, kemudian tersenyum penuh arti. "Jadi nama itu anak Cahaya? Gue jadi penasaran kayak apa sih anak yang berani nentang lo, man?"
Leo mengembuskan asap vape miliknya. "Lo cari tau aja sendiri."
"Sejak kapan tuh anak mulai sekolah di sini?" tanya Rio.
"Dua hari yang lalu," sahut Ahwal.
Reza mengernyit. "Kok bisa kami nggak tau tentang anak baru itu?"
Fariz mencebik. "Makanya rajin masuk dah lo berdua biar tau gosip yang ada. Udah kelas dua belas juga lo. Membangkang banget lo pada."
Rio berdecih. "Terus bedanya ama lo apa setan! Lo sama gue nggak jauh beda, sebelas dua belas."
Fariz nyengir. "Iya juga ya."
"Tapi Le, biasanya lo nggak bakal ngelakuin hal kayak gini sama orang. Biasanya kalo lo kesal sama orang, lo bakal pukulin dia sampe bonyok. Kalo pun iya, korban Lo yang sebelumnya lo bully nggak separah Cahaya. Paling ujungnya fisik lagi yang Lo incar." Reza menaikkan sebelah alisnya. "Apa karena dia cewek makanya lo kasian?"
Leo berdecih. "Ya kali gara-gara dia cewek. Gue cuma mau variasi aja. Kayaknya seru kalo ngancurin mentalnya."
"Maksudnya gimana nih cuy, gagal paham gue?" kata Fariz.
"Dibanding fisik, ngancurin mental jauh lebih menyenangkan," jelas Leo.
"Tapi gue rasa kita udah keterlaluan, Le. Gue yakin mental dia juga udah cukup hancur sekarang." Ahwal mulai serius.
Leo berdecih. "Ini semua belum seberapa. Gue bakal buat hidup dia serasa di neraka selama sekolah di sini."
Reza menaikkan sebelah alisnya, tertarik. "Kata lo pada, anak baru itu cewek 'kan? Coba gue minta fotonya. Pengin tau gue kayak apa mukanya."
Rio mendecak. "Buat apa? Buat lo jadiin target baru lo? Yang kemaren mau pada lo kemanain anjing?!"
"Ya, putusin baik-baik," sahut Reza enteng.
Reza Adrian. Playboy di SMA Angkasa. Berkat tampangnya, dia bisa memikat perempuan manapun dalam hitungan detik. Setiap saat, pasti ada saja siswi yang mendekatinya dengan memberi hadiah, coklat atau bahkan makanan yang mereka buat sendiri.
Tak jarang, ada saja para siswi yang mengutarakan perasaannya kepada Reza. Dan karena tidak ingin melihat raut kecewa mereka kalau ia menolak, maka Reza selalu menerima perasaan para siswi yang menembaknya secara terang-terangan di sekolah meski beberapa jam kemudian Reza akan memutuskannya.
"Cahaya mainan gue. Jadi jangan ada yang berani nyentuh dia. Termasuk lo, Reza," ucap Leo dengan penuh peringatan.
"Hormon lo udah bekerja sama cewek, Le?" tanya Fariz antusias.
"Udah gue bilang, dia itu cuma mainan. Alat yang bakal gue tunjukin ke dunia kalo seorang Leo nggak bisa diremehin."
"Gue cuma mau bilang hati-hati sama lo, Le,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]
Teen Fiction[❎PLAGIATOR❎] #BBS [Bastard Belati Series] #1 Sebuah ketidaksempurnaan yang menjadi sempurna karena adanya cinta. Dan cinta membuktikan segalanya bahwa sebuah rasa itu nyata. ...