"Hanya kamu satu-satunya perempuan yang mampu melewati batas yang sudah kutentukan."
—Calileo A. Bramasta—
***
Cahaya turun dari motor milik driver ojek online dengan tergesa-gesa untuk lalu mengeluarkan selembar uang sepuluh ribuan dan memberikannya pada driver ojek online dan mengucapkan kata 'terima kasih'.
Ia berlari ke arah gerbang sekolahnya, hendak masuk ke dalam sana. Tapi, nahas. Gerbang sekolahnya sudah tertutup sejak pukul 07. 05 dan akan dibuka kembali pada pukul 07.25. Hal itu Cahaya ketahui dari sebuah tulisan tentang peraturan dan tata tertib yang tertempel di gerbang sekolahnya.
Cahaya rasa nasibnya sangat sial. Bangun kesiangan, belum sarapan, datang ke sekolah terlambat, gerbang sekolah pun sudah ditutup. Belum lagi setelah ini. Hukuman dari BK menanti.
Semua ini karena Leo. Karena Leo, Cahaya harus membersihkan gudangnya yang super kotor hingga jam tujuh malam. Setelah itu? Tentu saja Leo masih menyuruhnya ini dan itu.
Seperti membuatkannya kopi, mengerjakan prnya—padahal Cahaya yakin Leo tidak peduli dengan pr atau semacamnya. Serta masih banyak lagi yang lainnya.
Sedangkan Leo malah asyik sendiri main game di ponselnya. Setelah semua yang Leo suruh sudah Cahaya lakukan, maka Cahaya boleh pulang. Tepat jam dua belas malam ia baru tiba di rumahnya. Untung saja Anjani sedang dinas di luar kota. Jika Anjani ada, maka sudah dipastikan Cahaya akan disuguhkan oleh berbagai macam pertanyaan olehnya.
Cahaya menatap sekelilingnya. Tidak ada satu pun murid yang terlambat selain dirinya. Cahaya melirik jam di pergelangan tangannya yang masih menunjukkan pukul 07.10. Itu tandanya, waktu pintu gerbang sekolah dibuka masih lama.
Cahaya sedikit menjauh dari gerbang sekolahnya. Ia beralih ke tembok sekolah, melihatnya lama dan merenung. Apa gue manjat aja kali ya? Batinnya.
Ia gamang. Apa ia harus memanjat tembok sekolah atau tidak? Karena Cahaya belum pernah melakukan hal seperti ini saat di berada sekolah lamanya.
Tapi, jika dipikirkan lagi, kalau ia tidak memanjat dan menunggu pintu gerbang dibuka saja. Maka ia akan rugi.
Kenapa?
Karena, satu. Ia harus menunggu lama. Dan itu buang-buang waktu.
Dua. Ia akan mendapat hukuman dari BK berupa berlari keliling lapangan dan memungut sampah.
Ok, hal itu tidak jadi masalah untuk Cahaya. Tapi yang jadi masalah adalah namanya harus ia relakan masuk catatan di buku BK.
Ketiga sekaligus yang terakhir. Ia akan tertinggal satu jam pelajaran lamanya.
Cahaya tidak mau itu. Akhirnya, setelah lama bergelut dengan pikirannya. Cahaya pun memutuskan untuk memanjat tembok sekolah. Ia berhasil mendarat dengan sempurna ke dalam sekolahnya. Untungnya, di SMA Angkasa di perbolehkan untuk memakai rok pendek sebatas lutut jika tidak memakai kerudung. Jadi, dengan begitu ia lebih mudah memanjat dan turun dengan selamat.
Tapi tanpa Cahaya sadari ada yang mengawasinya diam-diam. Dan orang itu sudah ada tepat di belakang Cahaya seraya bersidekap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]
Teen Fiction[❎PLAGIATOR❎] #BBS [Bastard Belati Series] #1 Sebuah ketidaksempurnaan yang menjadi sempurna karena adanya cinta. Dan cinta membuktikan segalanya bahwa sebuah rasa itu nyata. ...