"Di dunia yang kejam ini, tanpa cinta, manusia bukan apa-apa. Tanpa cinta, tak ada yang bisa dipertahankan untuk mengajak berjuang melawan luka."
—Imperfection—
***
Kemarin, pada tanggal 1 Desember 2018 adalah hari yang menjadi sejarah besar yang akan diingat oleh semua orang bahwa Leo sudah resmi berpacaran dengan Cahaya. Secepat kilat, saat teman-teman Leo tahu, semua orang di sekolah juga tahu lewat pesan yang disebar oleh Fariz di grup angkatan.
"Anjir. Masih nggak percaya gue kalo lo pacaran sama Cahaya." Rio berkata.
"Tau. Lo sama Cahaya itu ibarat kucing sama anjing. Nggak bisa bersatu," kata Ahwal.
"Tapi akhirnya mereka pacaran," kekeh Fariz. "Mau diliat dari segi manapun lo berdua tuh emang cocok, man. Secara lo batu, Cahaya juga gitu. Lo sangar, Cahaya juga sangar. Pasangan paling klop banget dah pokoknya," ujar Fariz kemudian. Leo memutar bola mata mendengarnya.
Sedangkan Reza masa bodo dengan itu semua. Dia malah sedang asyik main game di ponselnya dengan posisi tiduran di atas karpet depan TV Fariz. Lalu kemudian Fariz beserta yang lain menoleh ke arah Reza yang biasa saja. Kemarin, mereka kira ketika tahu Leo dan Cahaya pacaran Reza akan marah atau ngamuk. Tapi ternyata tidak.
"Muka lo kok biasa aja nyet?! Nggak cemburu gitu?" ucapan Fariz sontak mendapat tempelengan gratis dari Rio juga Ahwal karena tidak bisa jaga mulut. "Eh, iya maap."
Masih fokus pada ponselnya, Reza berkata santai. "Biasa aja. Malah bagus kalo mereka jadian." Ucapan Reza langsung membuat kernyitan nyata di dahi teman-temannya, kecuali Leo. Tapi setelahnya mereka memilih angkat bahu saja. Dan memilih untuk mengganti topik lain.
Leo menoleh ke arah Reza untuk kemudian berpindah duduk di samping Reza. Katanya, "Battle sama gue coba."
Reza melirik Leo. "Ayo. Lo join dulu lah,"
Leo mengeluarkan ponsel dan ikut join bersama Reza dalam game. Bahkan Leo masih ingat dengan jelas percakapannya dengan Reza kemarin.
"Lo ngalah gitu aja sama gue?"
Reza mendelik sinis. "Nanti. Suatu hari gue bakal ngerebut Cahaya dari lo," ketika Leo menatapnya horor, Reza berucap lagi. "Kalo lo sampai nyakitin dia."
"Nggak bakal."
"Semoga gitu deh. Karena kalo sampai itu terjadi, habis lo sama gue." Kata Reza setelah menghela napas, "Lagian lo itu udah gue anggap kayak sodara. Baik busuknya lo gue tau. Gue senang kalo lo senang, bro."
Seperti Reza yang menganggapnya demikian, Leo juga begitu. Karena sedari dulu, Reza selalu ada untuk Leo bahkan ketika Leo dalam kesulitan. Reza yang selalu jadi partner untuk menjahili guru waktu di kelas. Reza yang suka dihukum bersamanya. Juga Reza yang selalu rajin menjenguknya di panti rehabilitasi narkoba saat itu. Reza teman sekelas SMP-nya, juga sahabat terbaik yang pernah ada.
Leo sudah tertinggal pelajaran selama enam bulan akibat harus direhabilitasi di panti selama enam bulan lamanya hasil dari narkoba yang dipakainya. Akibatnya, Leo harus tinggal lagi di kelas selama satu tahun di kelas dua SMP.
"Belajar. Seminggu lagi kita ada ujian," kata Rio kemudian.
"Elo mah emang udah pintar dari sananya, Yo," sindir Reza.
"Bukan masalah otak. Tapi masalah orangnya juga. Percuma punya otak dengan IQ tinggi tapi malas belajar." Rio ceramah.
"Bodo amat ah, Yo. Gue mah terima nasib aja. Dikasih contekan syukur. Nggak dikasih juga nggak pa-pa," kata Ahwal pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]
Teen Fiction[❎PLAGIATOR❎] #BBS [Bastard Belati Series] #1 Sebuah ketidaksempurnaan yang menjadi sempurna karena adanya cinta. Dan cinta membuktikan segalanya bahwa sebuah rasa itu nyata. ...