31 || With You, I Feel Better.

1.9K 94 1
                                    

"Hancur, kecewa, dan luka, ketiga kata itu tidak pernah bisa jauh dari kehidupan. Meski ada saja yang belum pernah jatuh, pasti suatu hari mereka juga akan ikut merasakan yang namanya cobaan."

—Imperfection—

***

"Battle Symphony...
Please just don't give up on me.
And my eyes are wide awake....

If I Fall get knocked down,
Pick myself up off the ground"

"Linkin Park-Battle Symphony🎵"

***

"Tante tau, sekarang Leo itu seperti apa?" Reza mencetuskan pertanyaannya.

Rinaya mengangguk samar. "Iya. Tante tau Leo seperti apa sekarang. Adik Tante, Dona udah bilang semuanya."

Selama ini, Dona selalu memberi tahu tentang Leo. Tentang tumbuh kembang Leo. Tapi Rinaya hanya tahu tumbuh kembang Leo dimulai Leo masuk bangku SMP.

Reza mengembuskan napas pelan. Katanya, "Kenapa Tante biarin Leo begitu. Kenapa Tante nggak pernah nemuin Leo selama ini. Dan kenapa Tante biarin Leo begitu aja terus membenci perempuan?"

Air muka Rinaya berubah sendu. Dengan pelan ia berkata, "Tante sebenarnya pengin banget ketemu Leo. Tapi Tante nggak yakin Leo mau ketemu dan maafin Tante."

"Tante bisa nyoba. Leo itu anak Tante. Apa Tante nggak pernah mikir gimana hancurnya perasaan dia selama ini?!" Reza bertanya sarkas.

Tak terasa air mata mulai menetes membasahi pipinya. "Kamu tau, nggak ada seorang ibu yang nggak sayang sama anaknya sendiri. Setega-teganya seorang ibu, mereka masih menyayangi anaknya sendiri. Termasuk Tante."

Reza menghela napas sebelum berkata, "Tapi harusnya Tante nggak pernah ninggalin Leo demi seorang pria. Jika benar Tante emang sayang sama Leo, Tante nggak akan ngelakuin itu. Jika benar Tante sayang sama Leo. Maka udah pasti Tante akan lebih milih Leo."

Reza tertawa hambar sebelum kembali melanjutkan, "Dulu kenakalan Leo masih pada batas wajar. Cuma sekadar nggak ngerjain tugas, atau sesekali ngelawak dan ngerjain guru. Tapi, saat Racquelle—orang yang begitu Leo percaya—pergi, hidup Leo berubah. Nakal Leo nggak lagi dalam batas wajar. Dia jadi dingin dan juga kejam."

Rinaya diam. Ia tidak tahu apa-apa tentang ini. Selama ini, Dona hanya bercerita bahwa Leo baik-baik saja. Hanya nakal seperti remaja pada umumnya.

Reza bangkit dari tempat. Dengan posisi berdiri ia berkata, "Saya hanya mau bilang itu aja. Cuma buat bikin Tante sadar. Cuma sekadar ingin Tante tau."

Reza beranjak dari sana. Tapi sebelum benar-benar pergi, Reza berbalik lagi. Katanya, "Oh iya, satu lagi. Leo itu pernah di rehabilitasi karena pakai narkoba asal Tante tau. Waktu itu, Leo masih kelas dua SMP."

Dan kenyataan itu makin membuat Rinaya diam seribu bahasa. Rasanya, dadanya seperti tertikam belati tajam. Sakit. Bahkan kini, tangisannya makin menjadi.

Reza pergi seusai mengucap itu. Tapi, sekilas di tempat bermain khusus anak, ia sempat melihat Zayn masih ada di sana. Reza juga sempat pamit pada Zayn yang  berumur empat tahun. Zayn, adik Leo.

***

Seragam Cahaya keaadannya cukup mengenaskan karena tumpahan minuman tadi yang membuat seragamnya berubah warna. Tapi Cahaya tidak peduli. Yang Cahaya pedulikan saat ini adalah Leo. Cahaya berhenti berlari ketika ia sampai di basement. Ketika ia melihat mobil Leo ingin melaju, secepat kilat Cahaya berlari. Ia berhenti tepat di depan mobil Leo dengan merentangkan kedua tangannya seraya memejamkan mata. Masa bodoh jika Leo menabraknya.

Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang