"Di tahun yang telah berganti, semua harapan menanti."
***
Billie Eilish - Idon'twannabeyouanymore🎶***
Walau Cahaya sedari tadi hanya diam, Pamungkas rasanya bahagia sekali ketika Cahaya ada di sampingnya sekarang. Cahaya bahkan menyuapinya makan. Kemudian ketika selesai, Cahaya menaruh piring yang telah kosong ke atas nakas yang ada di samping ranjang yang Pamungkas tempati.
"Kamu sudah makan?"
Cahaya menatap datar Pamungkas untuk kemudian berkata, "Udah."
Pamungkas mengangguk sambil tersenyum pada Cahaya. Ini bahkan lebih baik ketika Cahaya mau berbicara padanya walau hanya satu kata. Ia mengelus lembut puncak kepala Cahaya yang rambutnya diikat menjadi ekor kuda. "Ayah senang kamu ada di sini," kata Pamungkas. "Sekarang rasanya hidup Ayah jadi sempurna karena ada kamu. Mungkin telat bagi kamu jika Ayah mengatakan ini. Tapi Ayah nggak mau terlambat mengatakannya. Ayah sayang kamu, Cahaya."
Cahaya merasa ada yang salah pada dirinya. Segala perasaan yang tidak ia pahami dalam dasar hatinya meluap. Makanya Cahaya memilih berdiri dari tempat. "Saya harus pulang sekarang."
Cahaya sudah akan pergi dari tempat kalau Pamungkas tidak memegang pergelangan tangannya. Ia menatap dingin kepada Pamungkas yang berkata, "Ayah harap nanti Ayah bisa melihat kembang api bersama kamu juga Zayn dan mama kamu."
Cahaya menatap Pamungkas untuk beberapa detik kemudian dia melepas pelan genggaman Pamungkas. Katanya, "Akan saya pikirkan."
Ketika Cahaya ingin melangkah pergi dari sana, Pamungkas kembali menahannya. Cahaya masih pada raut dinginnya. Pamungkas tersenyum. "Ayah sangat berharap ketika Ayah sembuh nanti, Ayah bisa menghabiskan banyak waktu sama kamu. Mengurus kamu. Ayah ingin mencoba menjadi Ayah yang baik untuk kamu. Dan Ayah mau kamu berjanji sama Ayah. Kalau kamu akan selalu bahagia. Di mana pun kamu berada."
Cahaya diam sambil menatap lama Pamungkas. Cahaya sama sekali tidak mempunyai kata yang bisa diucapnya pada Pamungkas.
***
Bagi Leo, baik Cahaya dan Racquelle sama-sama berarti untuknya. Tapi karena Racquelle sudah mengecewakannya begitu dalam. Maka Leo hanya akan mempertahankan Cahaya. Leo hanya butuh Cahaya di sisinya.
Mengenai Cahaya. Leo merasa selama beberapa hari ini Cahaya selalu menjauhinya. Tidak ada kontak sama sekali diantara mereka berdua. Cahaya selalu sulit untuk dihubungi.
Apakah Leo punya salah kepada perempuan itu?
Leo mendengus ketika Cahaya tidak mengangkat teleponnya. Leo kembali menghubungi Cahaya. Tidak diangkat lagi.
Tiga panggilannya tidak dijawab oleh Cahaya. Tapi ketika Leo mencoba menghubungi cewek itu lagi, panggilan tersambung. Cahaya mengangkat teleponnya."Kenapa nggak ngangkat telepon?" tanya Leo.
"Malas."
Leo mendesah. "Ada masalah?"
"Nggak," kata Cahaya. "Mau ngapain nelepon. Ada yang penting? Kalo nggak, gue tutup."
Leo mendengus untuk kemudian berkata, "Jam sepuluh aku jemput."
Cahaya sudah akan bicara lagi di seberang telepon kalau Leo tidak menutup telepon lebih dulu.
***
Pukul 22.45.
Leo tidak mengerti mengapa Cahaya diam saja sedari tadi. Bahkan, perempuan itu hanya diam saat Leo menjemputnya tadi. Biasanya, Cahaya pasti mengomel. Tapi ini tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]
Teen Fiction[❎PLAGIATOR❎] #BBS [Bastard Belati Series] #1 Sebuah ketidaksempurnaan yang menjadi sempurna karena adanya cinta. Dan cinta membuktikan segalanya bahwa sebuah rasa itu nyata. ...