"Kata suka dan kata cinta itu memiliki makna yang berbeda. Kata suka, kadang hanya menujukkan rasa kagum atau rasa sayang semata. Beda dengan kata cinta yang memiliki makna perasaan yang tulus, berasal dari hati terdalam dan tidak memiliki jangka waktu yang mudah hilang secepat kedipan mata."
—Imperfection—
***
"Lo mau makan apa?" tanya Leo.
"Emangnya lo yang mau pesanin?" Cahaya balas bertanya dengan ketus.
"Iya."
Cahaya mengernyit. Nih orang kesambet setan apa sih? Iblis kok bisa kesambet? Aneh.
Cahaya mengambil uang di saku seragamnya lalu menyerahkannya pada Leo. "Yaudah sana pesanin. Gue mau makan mie ayam."
Leo mendorong tangan Cahaya yang menyodorkannya selembar uang dua puluh ribuan. "Gue traktir."
Fariz dan Ahwal melongo tidak percaya. Dia terus berpikir sejak tadi. Mengapa tingkah Leo menjadi aneh?
Baru saja Leo akan beranjak dari posisinya dan hendak memesan makanan untuknya dan Cahaya, Fariz dan Ahwal menghentikannya. "Kami juga di traktir kan, Le? Iya Leo, 'kan Leo cakep pasti mau dong traktir kami."
"Mimpi aja lo berdua," sahut Leo sinis.
Fariz cemberut. "Yah ... masa Cahaya di traktir, gue nggak?"
"Tau lo pilih kasih," tambah Ahwal.
"Beda cerita."
"Sama cerita lah, 'kan kami sama-sama di sini!" sahut Fariz tak terima. Dia merengut kesal, persis seperti anak bocah.
"Beda! Lo berdua pesan sendiri aja sana," ketus Leo.
Cahaya memutar bola mata. "Jadi pesanin nggak sih lo? Kalo nggak gue pesan sendiri aja nih!" Kesal Cahaya.
Leo langsung berdiri, lalu berkata, "Jadi."
Fariz berucap lagi, membuat Leo tidak jadi melangkahkan kakinya. "Pesanin gue, nyuk!"
"Pesan sendiri, bayar sendiri!"
seru Leo kesal."Yaudah kalo nggak mau traktir, pesanin lah, sekalian," sahut Ahwal.
"Bodo amat!" Ketus Leo lalu pergi untuk memesan makanan untuknya dan Cahaya. Tidak ada yang lain. Fariz dan Ahwal dibuat kesal jadinya.
"Eh, sebenarnya Leo kenapa sih bisa berubah gitu sama lo? Kali aja kesurupan atau nggak kepalanya kebentur gitu," cerocos Fariz heran.
Cahaya mengangkat bahu. "Dua-duanya kali."
Ahwal tampak berpikir. "Sekarang lo udah nggak selek lagi, ya, sama Leo?"
"Iya kali," jawab Cahaya malas. Jujur, ia amat sangat malas untuk berbicara dengan Fariz dan Ahwal.
Leo sudah kembali dengan membawa nampan berisi dua mangkuk mie ayam beserta dua gelas es teh manis. Ia menoleh saat sudah menaruh kedua mangkuk itu di meja dan duduk di tempatnya semula. "Ngomong apa aja dua kunyuk?" tanya Leo pada Cahaya.
"Nggak penting," sahut Cahaya malas.
"Enak aja lo sembarang kata bilang gue yang gantengnya mirip Shawn Mendes campur Justin Bieber ini kunyuk!" Fariz nyolot, mengangkat dagu penuh percaya diri.
Leo memutar bola mata. Pun dengan Cahaya. "Udah sana pesan makanan. Ntar gue tinggal lo berdua," kata Leo yang kemudian mulai memakan makanannya.
Setelahnya kedua temannya itu sudah pergi untuk memesan makanan. Leo melirik Cahaya yang tengah memakan mie ayamnya. Senyum tipis terbit di bibir Leo.
yang lalu kembali melanjutkan memakan mie ayam super pedas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]
Fiksi Remaja[❎PLAGIATOR❎] #BBS [Bastard Belati Series] #1 Sebuah ketidaksempurnaan yang menjadi sempurna karena adanya cinta. Dan cinta membuktikan segalanya bahwa sebuah rasa itu nyata. ...