Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]

35 || Tak Perlu Gugup Sendirian

"Cinta mempunyai banyak peluang untuk membuat orang lain bahagia. Tapi, harus ingat juga. Bahwa jika berani mencinta, artinya harus siap untuk terluka."

—Imperfection—

***

Timekeeper - Greyson Chance🎶
***

***

Leo tidak tahu mengapa Cahaya hanya diam saja sejak tadi. Bahkan secara tiba-tiba, Cahaya turun dari rumah pohon tanpa berkata apa-apa. Leo tidak mengerti. Tidak biasanya Cahaya begini. Cahaya memang bukan tipe orang yang banyak mengoceh. Tapi Leo merasa Cahaya sedang menghindarinya juga menghindari tatapannya. Bahkan perempuan itu jalan mendahuluinya. Seperti enggan untuk jalan beriringan bersamanya.

"Cahaya." Ketika panggilan Leo tak kunjung disambut, Leo segera berlari menyusul Cahaya. Cowok itu mencekal pergelangan tangan Cahaya. Membuat langkah cewek itu terhenti.

"Lo kenapa sih?" tanya Leo ketika secepat kilat sudah membalik tubuh Cahaya untuk menghadapnya.

"Nggak pa-pa." Cahaya menolak menatap mata Leo. Ia berusaha untuk melepas cekalan tangan Leo. "Lepas!"

"Liat mata gue, Cahaya." Dengan amat terpaksa Cahaya harus menatap mata Leo. Dan di sanalah Cahaya mulai gugup lagi. Tapi, untungnya ia bisa menutupinya dengan wajah dinginnya.

"Nggak biasanya lo begini," jeda Leo. "Lo marah karena bentakan gue tadi? Kalo iya gue minta maaf."

Diamnya Cahaya seperti jawaban untuk Leo. Leo menghela napas. "Cahaya yang gue kenal nggak akan marah cuma gegara di bentak. Malah, Cahaya yang gue kenal bakalan balas bentak lebih sadis."

"Nggak usah alay. Gue nggak pa-pa. Cuma pengin cepat balik aja ke villa. Nggak enak sama yang lain kalo kelamaan," kata Cahaya setelah berhasil melepas cekalan Leo.

Leo melirik jam di pergelangan tangannya. "Tapi sekarang masih jam delapan pagi." Lalu kembali menatap Cahaya dengan sebelah alis terangkat. "Tadi juga rasanya lo kayak mau lama-lama di tempat ini."

"Itu tadi. Nggak lagi kayak sekarang." Cahaya berkata dingin kala Leo masih menatap tidak percaya. "Tadi sama sekarang itu kedua waktu yang berbeda."

Begitulah ucapan Cahaya terakhir kali sebelum berjalan pergi mendahului Leo. Bahkan saat mereka sudah sampai di villa dan yang lain menyambut kedatangan mereka Cahaya tetap diam. Cahaya malah berjalan masuk ke kamarnya. Mengabaikan tatapan penuh tanda tanya oleh semua orang yang ada di sana.

Adelia juga Elisa sudah menyusul Cahaya ke kamar. Disusul Ariesta yang sebelumnya bingung untuk ada di pihak Leo atau Cahaya. Ariesta bisa saja mengomeli Leo. Tapi sekarang status Ariesta sudah berganti. Tidak lagi jomblo. Tapi sebagai pacar tercinta Rio.