Almira berkutat dengan ponselnya setelah dengan susah payah melewati emosi menggembu-gembu selama bekerja karena ingin sekali memposting hal baru yang akan meledakkan media tentang Kihyun. Kini ia berdiri di belakang restoran di jam istirahat untuk melanjutkan niatnya yang tertunda tadi.
Beruntunglah ia orang yang cukup suka berfoto, sama seperti Kihyun. Di ponselnya ia banyak mengabadikan momen keduanya jika bersama. Niat hati untuk mengobati rindu jika kekasihnya sibuk, tapi sekarang itu tak lebih dari bualan wanita dimabuk asmara.
"Nawa hamkkehae, heart." (Tetaplah bersamaku.)
Lee_Almira SNS
Lee_Almira Tetaplah bersamaku❤
Setelah mempostingnya, Almira mengepalkan tangan dan menggenggam erat ponsel miliknya. Apapun caranya, Almira ingin sekali Kihyun hancur. Dengen melihat itu, ia akan sangat ikhlas melepas lelaki itu dan mengurus kandungannya.
Tak berapa lama, postingan itu menjadi topik panas di media sosial dan industri dunia hiburan. Sedangkan Almira dengan datarnya kembali masuk ke dalam restoran dan bekerja. Bill sudah tak habis pikir saat melihat temannya itu.
"Kau benar-benar melibatkan diri ke masalah yang rumit," ujarnya dan Almira hanya tersenyum.
"Dan aku akan benar-benar bahagia jika semuanya selesai, apalagi hasilnya seperti apa yang aku harapkan."
***
Setelah meminta bantuan beberapa rekan kerjanya, Almira bisa keluar dari restoran dengan selamat. Menggunakan beberapa drama untuk mengelabui para wartawan yang masih ingin mengorek kebenarannya dari Almira.
Kini ia berjalan menuju apartemen Rin dengan penyamaran seadanya. Malam ini entah kenapa ia ingin sekali minum soju demi melepaskan stressnya. Tapi saat perutnya bersuara karena belum sempat makan malam, itu membuatnya ingat bahwa di dalam sana ada nyawa yang harus dia jaga.
Soju bukan ide yang baik.
TIN! TIN!
Almira menoleh ke belakang dan bisa melihat lampu mobil yang melaju ke arahnya. Tapi tubuhnya segera terbanting ke samping karena tarikan seseorang.
"Hei, kalau berjalan di pinggir saja!" teriak pengemudi saat Almira masih mengatur fokusnya karena sangat terkejut. Ia bisa mencium bau seseorang yang sangat dikenalnya. Perlahan, pelukan itu terlepas dan ia mendapati wajah Kihyun yang ditutupi masker.
"Kau gila?"
Almira mendorong Kihyun dan mengalihkan atensinya ke tempat lain. Ia benar-benar tak fokus tadi, lagipula di jalan menuju rumah Rin memang biasanya selalu sepi. Jadi ia pikir tidak masalah untuk berjalan di posisi mana saja.
"Sedang apa di sini?" tanya Almira menatapnya tajam.
"Aku mengikutimu, kenapa?" tanya Kihyun terkesan santai tapi menyebalkan. Almira tak acuh berbalik dan kembali berjalan, membiarkan Kihyun mengikuti langkahnya dari belakang. "Berhenti memposting foto-foto itu."
"Kenapa? Kau kerepotan?" tanya Almira sewot sambil memperhatikan sepatunya.
Dan Kihyun dengan pelan menjawab, "Karena semakin kau mempostingnya, semakin kau akan tersakiti. Semuanya benar-benar takkan berguna, Al."
Almira sungguh bertanya-tanya sekarang, di mana letak dia akan sakit hati? Ia sangat membenci lelaki bernama Yoo Kihyun itu. Dan yang dilakukannya pun semata-mata demi dendam, dia ingin menghancurkan Kihyun!
Terus kenapa dia harus merasa sakit hati?
Persetan, Almira menduga mungkin Kihyun sudah sangat kerepotan karena kelakukannya. Dia pasti punya banyak beban sekarang di agensinya. Maka dari itu dia meminta Almira menghentikan aksinya.
Mimpi! Pikirnya.
Almira hampir saja menubruk orang lain karena daritadi menunduk, kalau saja Kihyun tak menariknya ke samping dan merangkulnya. Lagi, Almira melepaskan kontak fisiknya dengan Kihyun secara kasar.
"Jangan sentuh aku."
Kihyun tak menyahut, dia lebih memilih kembali mengikuti Almira yang mulai memasuki kawasan apartemen temannya. Ketika ia masuk pun, Kihyun dengan tanpa dosanya ikut masuk dan melepaskan semua atribut penyamarannya.
"Ini bukan tempat tinggalku, jadi aku rasa kau tidak punya hak untuk seenaknya masuk ke sini. Silakan ke luar," ujar Almira sambil menatap Kihyun jengkel. Lelaki itu tak menyahut, memilih pergi ke dapur dan memasak sesuatu. "Yoo Kihyun, kau dengar aku?!"
"Kau mau makan malam apa?"
Almira memijat keningnya dengan frustrasi. Hal apa yang membuat Kihyun malah tetap memperhatikannya, di saat seharusnya lelaki itu marah pada Almira? Wanita itu kan sudah membocorkan hubungan mereka, memposting foto-foto mereka dan nyaris menghancurkan karirnya.
Almira sungguh tak habis pikir!
Segera saja wanita itu mengambil ponselnya dan memotret punggung Kihyun yang sibuk di dapur. Mendengar adanya suara kamera, lelaki itu berbalik dan merebutnya. Ia bahkan memformat data wanita itu tanpa izin.
"Aku bilang berhenti, kau mendengarku?" tanya Kihyun di hadapannya dengan napas yang naik-turun. Sebisa mungkin tak memaki Almira walau kelakukannya sudah kelewat batas.
"Kalau begitu keluar dari apartemen-"
CUP!
Kihyun menarik tengkuk Almira dan menciumnya dalam. Memegang kedua tangannya agar berhenti berontak dan menyudutkannya ke pintu kamar Rin. Sekuat mungkin Almira berusaha mendorong Kihyun, tapi yang ada lelaki itu malah membuka pintu kamar dan merebahkan tubuh keduanya di atas kasur.
"Yoo Kihyun!"
Ciumannya terlepas saat Almira sempat berteriak memanggil namanya. Kihyun menatap Almira dengan arti yang tak jelas, lalu berdiri dan berlalu meninggalkannya. "Aku masak dulu."
Almira menutup wajahnya dengan kedua tangan. Percuma, rasanya ini memang percuma. Bagaimanapun dia menyuruh lelaki itu pergi, Kihyun selalu punya cara agar apa yang dia inginkan terlaksana. Dia hanya ingin masak untuk Almira, cukup.
Tapi Almira benci akan hal itu. Almira benci dengan semua perhatian Kihyun yang entah benar tulus atau tidak.
"Aku harap dia marah saja padaku karena kelakukanku ini. Tapi ... kenapa?" ujarnya sambil menahan diri agar tak menangis. Entah kenapa rasanya ia terlihat lemah di depan Kihyun, di saat seharusnya dia yang menjadi kuat dan menghancurkannya.
Tak lama pintu terbuka lebar dan muncul Rin di sana. Almira bangkit sambil menarik helaian rambutnya ke belakang, menatap temannya dengan raut yang lelah. Rin sudah tak mempertanyakan kenapa Kihyun ada di apartemennya.
Yang ingin dia lakukan sekarang adalah memaki Almira dengan berita yang baru saja didapatnya.
"Puas karena memposting kemesraan lama di SNS?" tanyanya sambil mengotak-atik ponselnya.
"Aku tidak mau berdebat."
"Aku pun tadinya begitu," sahut Rin lalu menunjukkan sebuah artikel berita yang baru diposting beberap jam yang lalu. Ia belum sempat membacanya setelah pulang dari restoran. "kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri, kau tahu?"
Almira terdiam.
Artikelnya berjudul, "Yoo Kihyun Monsta X dikonfirmasi memiliki hubungan dengan Yeeun CLC?".
Almira benar-benar terdiam, dia hanya membaca berulang-ulang judulnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter's Gift
FanfictionDinginnya udara di akhir tahun mungkin tidak akan bisa mengalahkan tatapanmu kala itu. Pekatnya bau darah akibat luka yang tercipta pun masih seakan menyapa. Musim dingin nan indah itu menjadi benang kusut yang hingga kini enggan kurapikan. Sayang...