WG - Empat

86 18 1
                                    

Malam itu menjadi yang terakhir kalinya Almira dan Kihyun bertemu. Selain karena jadwal Monsta X masih harus dijalankan, Almira juga sibuk dengan pekerjaan dan urusan ibunya yang terus membujuk agar segera pulang.

Bukan apa-apa, Almira sangat malas untuk pergi ke Daegu di mana ia tinggal dengan menaiki kendaraan umum. Ia mau ke sana kalau Rin ikut menemaninya, karena temannya itu juga tinggal di sana. Walaupun jarak rumah masing-masing jauh.

Hari ini genap empat bulan lebih Almira dan Kihyun sibuk dengan dunianya masing-masing. Hal itu membuat Almira rindu pada kekasihnya, tentu saja karena lelaki itu tak pernah mengabarinya. Sungguh kejam, bukan? Memang pernah sekali mereka bertemu, tapi yang ada keduanya berakhir di atas ranjang. Bukan menceritakan banyak hal demi melepas rindu.

Dan sekarang ia berencana untuk memberi bom terror pada Kihyun agar dia mau mengabarinya. Ia akan mengirimi banyak pesan dan telpon seperti yang biasa ia lakukan ketika kekasihnya sibuk dan lupa diri.

Aish, dia ini kemana?!” rutuknya sambil terus menggerakkan jarinya di atas layar ponsel. Almira melakukan itu dari setengah jam yang lalu, sejak ia selesai makan malam. Baru setelah Rin mengiriminya pesan, ia berhenti melakukan hal yang terasa sia-sia itu.

[Rin]

Rin
Kau melihat beritanya?

Almira
Berita apa?

Rin
Tentang Kihyun. Dia dirumorkan kencan dengan Yeeun CLC.

Almira
Aku baru tahu darimu, kenapa memangnya? Paling itu hanya gosip biasa.

Rin
Begitu?

Almira terdiam beberapa detik, lalu ia mencari beritanya. Walau ia terkesan tak peduli, tetap saja Almira punya rasa khawatir. Ayolah, di sekeliling Kihyun yang notabe-nya seorang idol itu kebanyakan perempuan cantik, seksi dan lucu. Beragam dan bisa dijadikan gandengan.

“Apa ini? Mereka hanya bekerja di tempat yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apa ini? Mereka hanya bekerja di tempat yang sama.” Almira baru saja selesai membaca beritanya ketika tiba-tiba ia mendapat telpon dari kekasihnya.

Halo?”

Ish, kemana saja? Kenapa tidak memberiku kabar?” tanya Almira sambil merengut. Kihyun terkekeh sebentar lalu menjelaskan jika ia sedang banyak pekerjaan. Dan karena topik itu, Almira membawa-bawa soal Yeeun.

Kenapa? Kami memang bekerja, kalau ada gosip aneh-aneh itu pasti tidak benar.

Almira mengangguk, Kihyun memang lelaki yang cukup setia walau matanya terkadang bersinar jika melihat perempuan cantik. Dua tahun menjalin hubungan, Almira sudah cukup paham bagaimana itu kekasihnya.

“Habisnya banyak fans yang suka dengan kalian. Jadi aku bertanya,” ujar Almira sambil memainkan ujung rambutnya.

Ayolah, ini tidak seperti kau yang biasanya.”

Almira menghela napas lalu bertanya kapan mereka bisa bertemu, ia sudah merindukan Kihyun. Tapi sayang sekali, kekasihnya belum bisa mengosongkan jadwal demi Almira. Kalaupun ada, sedikitnya ia harus beristirahat.

“Ya sudah. Istirahatlah.”

Dan telpon pun mati, Almira membiarkan keheningan merayapi apartemennya.















***

Pagi yang aneh. Saat ia bangun, mual menjadi alarm bangun tidurnya. Ia langsung lari ke kamar mandi dan memuntahkan air liur. Tak ada apa-apa? Iya. Dia pun aneh di sela-sela muntahnya yang tak berhenti.

Almira tak salah makan, ia sangat tahu itu. Lalu kenapa tiba-tiba muntah? Pikirnya.

“Apa aku kurang enak badan, ya? Ah, aku harus memperhatikan kesehatanku sendiri. Jangan memikirkan Kihyun terus.” Almira beranjak dengan wajah pucat, ia segera menghubungi salah satu teman di tempatnya kerja kalau hari ini kemungkinan ia tak bisa datang.

Setelahnya, ia menghubungi Kihyun.

“Kenapa dia tak mengangkat telponku lagi?” tanyanya sambil merebah di kasur. Sekian lama mencoba pun, Kihyun sama sekali tak merespons. Akhirnya Almira menelpon Rin, berharap dia punya waktu luang.

Walau sayang, temannya pun sedang ada pekerjaan. Dia bisa datang setelah selesai, dan akan membelikannya obat. Tapi karena Almira butuhnya sekarang, akhirnya ia nekat pergi ke luar dengan harapan ia akan baik-baik saja.

Sambil menunggu setelah memesan obat yang kira-kira cocok untuk sakitnya hari ini, ia melamun. Saat mengobrol dengan Rin tadi, dia sempat menduga kalau Almira hamil. Mungkin itu hanya celetukkan tak berguna, tapi Almira mulai penasaran sekarang. Soalnya ia telat datang bulan.

“Ini pesanan atas nama Almira,” ujar apoteker sambil menyerahkan obatnya.

Ah, iya. Saya juga mau tespack satu.” Apoteker itu melihatnya aneh sekilas, tapi tetap membawakan pesanannya. Setelah itu Almira pulang dengan perasaan yang sedikit berdebar. Entah senang entah takut, ia pun bertanya-tanya.

Sebelum meminum obat, Almira terlebih dahulu membuka tespack dan mengeceknya. Menunggu dengan gugup di kamar mandi sambil memperhatikan garis yang akan muncul di sana.

“Positif?” tanyanya sendiri sambil melihat dua garis merah di tespack. Ia membungkam mulutnya sendiri yang hampir memekik karena senang. Ia hamil anak Kihyun! Pikirnya.

Ia segera ke luar dan menyambar ponselnya, tapi kala ingat bahwa Kihyun sedaritadi tak ada kabar, maka ia memutuskan untuk mendatanginya langsung. Setidaknya ia mengecek ke dorm, mungkin Kihyun di sana.

Mengabaikan obat dan sarapan, Almira pergi dengan mantelnya menggunakan taksi. Ia melesat ke dorm Monsta X dengan senyum yang merekah. Apakah mungkin keinginannya supaya bisa menikah dengan Kihyun akan terjadi dalam waktu dekat? Ia pun penasaran.

Memang keduanya berencana menikah. Entah dua atau tiga tahun ke depan, Kihyun berencana memperkenalkannya ke publik sebagai calon istrinya. Berharap Monbebe akan menerima berita itu dengan baik, mengingat tak sekali keduanya hampir ketahuan media. Tapi setidaknya Monbebe sudah menduga bahwa Kihyun punya kekasih dan itu bukan berita yang tiba-tiba.

Sesampainya di dorm, Shownu yang membuka pintu dan mengatakan Kihyun masih tidur. Almira lekas masuk setelah mendapat izin dan naik ke atas kasurnya. Menggoyangkan tubuh Kihyun yang asyik terlelap.

“Kihyun! Bangun! Aku punya berita bagus!” pekik Almira. Mereka hanya berdua di kamar, member Monsta X yang lain sedang sibuk menyiapkan sarapan. Karena sebentar lagi ada jadwal. Kihyun hari ini tak membantu, karena ia sangat lelah.

Walau begitu, lelaki itu membuka matanya dan terbangun. Ia cukup terkejut dengan kedatangan kekasihnya yang membawa aura semangat ke hadapannya.

“Kenapa?”

Tak banyak tingkah, Almira mengeluarkan tespack dan menyerahkannya ke Kihyun. Lelaki itu mencerna baik apa yang dipegangnya, lalu pandangannya beralih ke Almira yang sibuk tersenyum lebar.

“Aku hamil!” bisiknya sambil menggenggam tangan Kihyun dengan gemas. Belum ada respons berarti dari sang empu. “Hei, kenapa diam saja?”

Kihyun merubah rautnya yang semula terkejut menjadi sedikit terkekeh. Dan ia hanya bilang, “Kau bercanda?”

Saat itu juga hati Almira terasa dihantam oleh palu raksasa yang begitu menyakitkan.

“Jangan lakukan ini padaku.” Kihyun berujar sambil mengeluarkan tawa tipis dan menyerahkan tespack itu ke tangan Almira. Walau begitu, ia tak bisa menyembunyikan keresahannya dari Almira.

Kihyun ... belum siap menjadi ayah.

Winter's GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang