Ch. 9

3.8K 235 0
                                    

Fayla Pov

disaat aku harus melatih Vani dan Moly, aku malah disuruh menghadap ratu. aku yakin pasti ini menyangkut soal peperangan itu. sepertinya aku harus mempercepat gerakanku perasaanku benar-benar tidak enak tentang hal ini.

akhirnya aku sampai di istana, aku memasuki ruangan ratu. "Ratu apa anda memanggil saya?" tanyaku pada ratu. "Iya Fayla, ada masalah yang terjadi di gerbang barat." kata ratu dengan nada khawatir. "Apa yang terjadi ratu?" tanyaku cepat.

benarkan perasaanku tidak enak.-batinku

"Para werewolf suruhan ratu kegelapan menyerang. para prajurit yang disiagakan di sana kewalahan karna jumlah pada werewolf itu terlalu banyak." kata ratu cemas. "Baiklah ratu saya akan segera kesana" kataku yang langsung berangkat menuju gerbang barat.

sesampainya di sana aku bisa melihat banyak tentara angel yang terluka. ada yang lengannya mengeluarkan darah. ada yang sudah pincang. bahkan aku melihat ada angel yang sudah mati karna kepalanya putus. "Tega sekali mereka" kataku miris. aku langsung saja masuk ke dalam peperangan itu. tapi ternyata di sana sudah ada salah satu werewolf yang langsung menghadangku. tanpa pikir panjang aku langsung mencabut pedangku dari tempatnya dan memutuskan kepala werewolf itu. "Mereka baru tingkat 3 dan 2 rupanya, pantas saja mudah dikalahkan" kataku memperhatikan sekeliling. "Aaargghh.." terdengar teriakan seseorang dari arah hutan. aku langsung berlari kedalam hutan tanpa peduli sekeliling.

tanpa diduga-duga ada seekor werewolf yang menyerang dari arah sampingku yang sukses membuatku ambruk ke tanah. "Jadi kau ya Angel Element api itu." kata serigala yang ukurangnya 3x lipat ukuran tubuhku. "Iya, memang kenapa?" tanyaku santai sambil berusaha berdiri tapi dengan cepat dia sudah menindih tubuhku dan menahan lenganku yang dengan sukses membuatku tidak dapat bergerak. "Ternyata kau itu lemah ya, kenapa Lilian bisa kalah darimu, jika kau selemah ini" katanya. "Minggir kau" aku menendangnya kuat sampai dia terpental dan menembus pohon-pohon yang membuat beberapa pohon itu hancur.

"Jangan pernah anggap aku lemah" kataku geram. "Ka-kau, matamu me..me..memerah" katanya tergagap karna takut. "Hahahaha... kau itu bodoh" kataku yang langsung membelah kepalanya menjadi 2 bagian. tanpa menghiraukan ketakutannya terhadapku. tak butuh waktu lama aku sudah berada di tengah-tengah peperangan itu. "Hey kelian para werewolf lemah.." teriakku yang sukses merebut perhatian para werewolf itu dari para tentara angel yang sudah sekarat. "Lawan kalian adalah aku" kataku yang sudah mulai melakukan ancang-ancang penyerangan dan melebarkan sayapku. tak butuh waktu lama ada 4 werewolf yang langsung menyerangku "Kau bilang kami lemah, kau akan segera masuk kedalam lubang kuburmu" teriak salah satu werewolf yang menyerangku. dengan gerakan cepat kutebas kepala mereka. darah segar sudah menyelumuti sebagian wajah dan topengku. "Kasihan sekali." kataku mendramatisir. "Kau... " teriak seorang eh.. maksudku seekor werewolf tanpa sungkan-sungkan dia dan kelima temannya menyerangku.

Blaaassss..

"Kau terlalu sombong" kataku santai setelah ku tusuk kepala mereka satu-persatu. karna tak ada lagi yang menyerangku aku berlari menuju sekumpulan werewolf yang akan mencincang habis tubuh seorang angel yang sudah lemah. "Kalian lemah, beraninya keroyokan." kataku. sadar ada seseorang dibelakang mereka, mereka berbalik menghadapku dan

Croot..

aku menusuk kepala seekor werewolf lagi sampai pedangku tembus dari kepalanya. teman-temannya yang tidak rela temannya sendiri dibunuh langsung menyerangku bertubi-tubi.

brukk..brukk..brukk..

satu-persatu dari mereka ambruk dengan kepala yang sudah hilang dari tubuh mereka. aku menghampiri angel yang sudah lemah itu. "Kau tidak apa-apa?" tanyaku. "Tidak nona Fayla." katanya. "Tunggu sebentar aku akan menghubungi teman-temanku." kataku. oke aku jujur, aku tak sanggup melawan werewolf ini karna aku lebih cocok melawan vampire, yang cocok melawan werewolf adalah Vani angel bumi. dia bisa langsung membuat kepala mereka meledak dengan menembak tepat pada otaknya, sedangkan Moly lebih cocok melawan demon karna jarak tembak panah dan ukuran panahnya yang besar itu.

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang