Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)

Ch. 45

"Hallo phoenix" kata Fayla. Seketika itu juga burung berbulu api itu menoleh kearah Fayla dengan heran. "Kenapa kau memanggilku?" kata burung itu. Fayla hanya melirik kearah Lucifer yang masih terus terbang mengelilingi istana. "Kenapa Lucifer bisa bangkit kembali?, dan mana Zyko? bukankah berbahaya jika kau memanggilku keluar hanya dengan darahmu saja?" tanya burung itu bertubi-tubi sembari terbang menuju Fayla dan berdiri dihadapan Fayla. "Dia sedang tidak ingin diganggu" jawab Fayla singkat. "Jangan membohongiku. lihat wajahmu sudah memucat" kata phoenix.

Bruukk..

seketika lucifer sudah menerjang tubuh phoenix hingga burung api itu jatuh membentur tanah. "Harusnya kau lebih berhati-hati" kata Fayla mengejek.

Croot..

Fayla menusukan kedua pedangnya di urat nadi sang Lucifer. "Aaaaaaaa" erang lucifer. dia melirik Fayla yang sekarang sedang tersenyum sombong. "Rasakan ini" kata Fayla sembari menekan pedangnya agar masuk lebih dalam, setelah berhasil Fayla menggerakan pedangnya berlawanan arah, membuat luka yang cukup dalam. "AAAAAA" erangan Lecifer makin menjadi-jadi. dia menghempaskan tangannya, membuat Fayla kembali terpental dan menabrak dinding istana.

Wuusss...

api menyembur dari mulut phoenix membuat lucifer sedikit terbakar. Lucifer yang sudah merasa sangat panas kembali terbang menjauhi Fayla dan phoenix. Fayla terbang mengejar lucifer diikuti phoenix. "Pengecut sekali kau" kata Fayla sinis. Fayla terbang menuju leher lucifer, namun tiba-tiba sebuah kampak raksasa barada di hadapan Fayla. Fayla sempat kaget karna jarak kampak raksasa dengan wajahnya hanya sekitar 10 cm. Lucifer menggerakan kampaknya menuju phoenix yang ada dibelakangnya yang otomatis tubuh luciferpun berbalik memunggungi Fayla.

Blass..

sayang, tebasan kampak itu tidak mengenai tubuh phoenix sama sekali. Fayla mulai merasa kekuatannya melemah. "Tidak, jangan sekarang" gumam Fayla terus menerus sembari berputar mengelilingi tubuh lucifer, mencari kalung penyegel yang harusnya tetap tergantung di leher lucifer. "Uh, kemana kalung itu" gumam Fayla mulai kesal. "Jangan-jangan, mereka menyimpannya di.." kata Fayla tampak berfikir. "FAYLLAAA...." teriak phoenix saat kampak raksasa itu hampir mengenai tubuh Fayla.

Fayla menutup mata menunggu sesuatu terjadi, namun tidak terdengar apapun saat Fayla membuka matanya ternyata phoenix sudah berada di hadapannya. sayap phoenix terluka dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak. "Kau tidak apa-apa?" tanya Fayla. "Harusnya kau lebih berhati-hati" kata phoenix meniru suara Fayla. "Berhenti melakukan itu" perintah Fayla kesal. mereka berdua kembali terbang berlawanan arah, mengalihkan perhatian Lucifer. "Kau sudah tahu dimana?" kata phoenix. "Menurutku, jika yang kita cari tidak ada di luar. berarti kita harus mencari di bagian DALAM" teriak Fayla sembari membuat sebilah tombak dengan lava panas. tanpa membuang waktu lagi, Fayla langsung mengarahkan tombak itu di tengah leher lucifer.

wuuss...

tepat. tombak itu tepat menusuk di leher lucifer. "AAAAA" erang lucifer. tanpa banyak membuang waktu lagi, Fayla langsung masuk kedalam mulut lucifer, terus masuk melalui kerongkongan raksasa itu. sementara phoenix terus menyerang lucifer dari luar. "Cepatlah Fayla" teriak phoenix. mengingat Fayla yang half vampire memiliki pendengaran yang kuat, dia dapat mendengar teriakan phoenix dari luar. tapi meskipun dia berteriak untuk menjawab phoenix itu percuma, karna sekarang dia sudah ada di dalam paru-paru lucifer. "Bagaimana ini, tidak ada di paru-paru. mungkin ada di lambung atau hatinya" gumam Fayla. Fayla langsung terbang menuju hati Lucifer. "Tidak ada" kata Fayla sembari mengedarkan pandangan kesekeliling. Tak mau membuang waktu Fayla langsung terbang menuju Lambung. "I-Ini" kata Fayla kaget melihat ada cairan asam yang di dalamnya banyak kerangka dari angel, vampire, werewolf. bahkan, manusiapun ada. "Mahkluk sialan" kata Fayla kesal. dia terbang menuju dinding lambung.