Ch. 4

5K 320 2
                                    

"Kalau begitu, kapan kita akan mulai mencari ?" kata Vani semangat. "Besok, kok kamu jadi semangat kaya gini sih? tadi aja kamu ga nerima kalau kamu itu angel, sekarang kamu malah semangat mau bantuin aku? Kamu itu unik ya" kata Fayla sambil tersenyum. "Hehe.. , Habis kamu temen terbaik aku masa aku ga nolongin kamu sih, lagi pula sepertinya hidup sebagai angel itu menarik" kata Vani membayangkan dia terbang menggunakan sayapnya. "Dasar.." kata Fayla tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat temannya ini bertingkah seperti anak kecil. "Ini kamarmu" kata Fayla memberitahu. "Waa .." kata Vani takjub. Kamarnya 3x lebih luas dari kamar apartemennya. Dengan kasur berukuran king size berwarna coklat yang terlihat manis, balkon kamarnya menghadap langsung ke sebuah hutan yang indah. "Ini menakjubkan.." kata Vani. "Kalau kau membutuhkanku, aku ada di kamar yang ada di pojok kiri" kata Fayla. "Oke.." kata Vani. Fayla pun keluar dari kamar Vani. "Huh.. Aku mandi dulu ah.." kata Vani sambil berlari mengambil handuk yang tergantung di gantungan handuk. Dan Vani pun mulai mandi. "Wah, segarnya. Oiya , memang aku membawa baju kesini ?" tanya Vani panik. Vani pun berlari menuju lemari pakaian hanya dengan menggunakan handuk yang berada di atas dada hingga menutupi pahanya. Vani membelalakan matanya, menyadari bahwa sudah ada banyak baju dan pakaian dalam di lemari itu. "Untung saja ada.. , kalau tidak masa aku harus menggunakan handuk untuk tidur" kata vani sambil bernafas lega. Vani memilih piyama berlengan pendek yang berwarna merah muda dengan beruang membawa lolipop di tengahnya. "Hoaam.. Sebaiknya aku tidur sekarang" kata Vani yang sudah mulai memasuki alam mimpinya. 

~esok harinya~ 

"Vani, bangun ayo sarapan" kata Fayla membangunkan Vani . "Ng.. Iya" kata Vani seraya mengucek matanya. "Ayo bangun, cepat ke bawah kita sarapan, setelah sarapan kita kembali ke dunia manusia untuk mencari 4 angel lainnya" kata Fayla mengingatkan. "Iya.. Kau duluan kebawah aku mau cuci muka dulu" kata Vani sambil masuk kekamar mandi. "Baiklah" kata Fayla seraya berlalu dari kamar itu. 

_di ruang makan_ 

"Bagaimana cara kita kembali ke dunia manusia lagi ?" tanya Vani . "Terbang" jawab Fayla singkat. Yang sukses membuat wajah Vani pucat. "Tapi.. tapi .." kata Vani tergagap. "Tenang kau pasti langsung bisa" kata Fayla seakan tahu apa yang ada di pikiran Vani. Vani hanya mengganguk lemah . 

"Baiklah, kau siap ?" tanya Fayla pada Vani yang masih berwajah pucat. "Hah.. kan ada aku, aku akan membantumu. Pertama fokuskan tenagamu pada punggung mu dan alirkan tenagamu kesana" kata Fayla sambil menunjuk kalung Vani. Vani mengerti dan mengganguk. Vani mencoba dan tiba-tiba sepasang sayap coklat tua keluar sangat lebar dan indah beserta sebuah topeng yang hanya menutupi mata sampai hidung berwarna coklat muncul. "Aku berhasil.." teriak Vani kegirangan sambil memeluk Fayla. 

"Baiklah ayo" ajak Fayla. Dan di jawab anggukan mantap oleh Vani.

_dunia manusia_ 

"Kita sampai, sembunyikan sayapmu dulu" kata Fayla mengingatkan. Vani melakukannya dengan baik. "Kali ini akan lebih mudah, ternyata angel air sudah mengetahui kita akan datang, lebih dulu dari pada kita sendiri" kata Vani keceplosan. Fayla hanya bengong mendengar perkataan yang keluar dari mulut Vani. "Kau benar dia sudah tau lebih dulu" kata Fayla. Lalu mereka masuk kesebuah masjid yang bertaman sangat luas. "Kalian lama sekali, aku menunggu sampai-sampai aku merasa ingin membekukan kalian" kata seorang gadis berjilbab di depan kami. Tiba-tiba kaki kami sulit di gerakan. "Fayla kita membeku. KITA MEMBEKU !" teriak Vani panik. "Tenang ada aku. Maaf membuat mu menunggu lama, bisa kau melepaskan kami" kata Fayla santai. "Kau santai sekali ya, apa kau tidak takut mati hah ?" kata gadis itu. "Apa salah kami padamu sampai-sampai kau ingin kami mati, dasar gadis aneh !?" kata Vani histeris. Es itu membekukan kaki kami berdua. "Sudahlah jangan bermain-main" kata Fayla. Es yang ada di tubuhnya meleleh seketika. Fayla pun menyentuh es yang menyelimuti Vani, es itu pun meleleh. "Terima kasih Fayla" kata Vani. "Sama-sama" kata Fayla. "Ih.. Kalian kan mencariku, harusnya aku yang marah-marah pada kalian." kata gadis itu.

"Aku ini Moly, angel air yang kalian cari" katanya marah. 

"Hehe.. Sorry" kata Fayla sambil nyengir. "Jadi dia angel air itu?" kata Vani. "Pantas rasanya aku pernah melihatmu, sama seperti saat pertama bertemu Fayla" kata Vani. "Hah.. ya sudah. Ayo kita harus kembali ke angel's world. Kalian harus berlatih" kata Fayla.

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang