Ch. 29

3K 204 3
                                    

"APA?" teriakan Vani terdengar sampai keluar kamar Fayla membuat semua yang ada di sana panik. "Apa yang terjadi Vaniku?" tanya Revin cemas. "Hey, aku di sini" kata Vani sembari melongokkan kepalanya keluar dari sebuah lubang. "Hah" para laki-laki hanya bisa tercengang melihat sebuah lubang berukuran besar di dinding kamar Fayla dan Zyko. "Sepertinya tadi Fayla yang menghancurkan tembok ini dengan tubuhnya" kata Vani lirih sembari melirik Fayla yang sedang di obati oleh Moly. "Dasar perempuan kurang ajar" kata Vani ketus. "Awas, biar aku yang benerinnya" kata Vani sembari mendorong para laki-laki yang berada di tengah lubang. Vani menyentuh kedua sisi lubang itu dan menggerakan tangannya ke titik tengah lubang, yang membuat lubang itu tidak terlihat lagi. "Beres" kata Vani dan Moly hampir bersamaan. "Bagaimana keadaannya?" tanya Vani sembari berjalan ke arah Moly. "Banyak luka bakar di tubuhnya, aku tidak tahu kenapa. Tapi, sudah sembuh kok. Aku bingung, kenapa Fayla selalu pingsan kalau menggunakan kekuatan dengan emosi sekaligus" kata Moly seraya berfikir. "Kau benar. Lilian, Zhira, dan Lucy juga selalu pulih dengan cepat, meski luka yang mereka alami itu sangat parah" kata Vani bingung. "Kita diskusikan saja dengan yang lain" ide Moly. "Iya" kata Vani. Mereka berdua keluar dari kamar Fayla. "Bagaimana keadaannya?" tanya Zyko. "Dia baik-baik saja. Tapi ada yang harus kita semua bicarakan" kata Moly serius. "Seserius itukah?" tanya Adam dan dijawab anggukan oleh Moly. "Kita bicarakan di ruang santai saja, agar tidak terlalu serius" kata Revin sembari berjalan ke ruang santai diikuti yang lainnya.

Sesampainya di ruang santai mereka duduk di jajaran sofa yang membentuk sebuah lingkaran dengan sebuah meja bundar di tengahnya. "Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Zyko serius. "Yang pertama, kenapa Fayla bisa mendapat banyak luka bakar di tubuhnya? Juga kenapa dia mudah pingsan jika mengunakan emosinya?" tanya Moly serius. "Fayla mendapat luka bakar?" tanya Adam bingung. "Bukannya dia itu Angel Element api. Jadi mana mungkin dia dapat luka bakar. Jika iya pun kemungkinannya hanya sedikit" kata Revin. "Tapi memang itu yang terjadi pada Fayla, Revinku" kata Vani. "Bisa kau beritahu kami ,Zyko. Kau yang sudah lama mengenal dan mengetahui segala hal tentang Fayla" kata Moly sembari menatap Zyko serius. "Hah.. Aku tidak bisa memberitahukan alasan luka-luka bakar itu sekarang" kata Zyko. "Kenapa? Luka bakar yang ada di tubuh Fayla itu sangat parah. Jika tidak diberitahu penyebabnya, mana mungkin Moly bisa menyembuhkan luka-luka itu secara total" kata Vani kesal. "Alasannya hanya boleh diberitahu oleh Fayla sendiri" kata Zyko sembari menatap tajam ke arah Vani yang dibalas dengan tatapan tidak suka oleh Vani.

"Sudah, kalau begitu sekarang yang ke dua. Kenapa Lilian, Zhira, dan Lucy dapat pulih dari luka-luka yang parah hanya dalam waktu yang singkat. Bukannya penyembuhan luka-luka bagian dalam itu butuh waktu lama? Lagipula mana mungkin mereka memiliki Angel Element air" kata Moly. "Yang mampu menyembuhkan luka-luka bagian dalam dengan cepat itu hanya Angel Element air. Tapi kami juga tidak bisa menyembuhkan dengan waktu yang begitu singkat. Jika luka-luka itu separah yang dialami mereka bertiga pasti membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 jam, karna lukanya bisa menyebabkan kematian. Tapi waktu itu kalian bertemu lagi dengan Lucy yang jantungnya tertusuk oleh panah Moly. Dan itu bisa menyebabkan kematian, tapi dalam waktu kurang dari 2 jam dia sudah sembuh total. Benar-benar aneh" terang Adam panjang lebar. "Iya, Adam benar. Angel Element air adalah penyembuh atau tabib yang paling hebat bukan. Mana mungkin ada yang lebih hebat dari mereka jika mereka adalah yang bisa menyembuhkan luka bagian dalam dalam waktu cepat" kata Revin. Vani mengangguk membenarkan ucapan Revin.

"Itu karna mereka bekerja sama dengan ratu kegelapan dan black magician. Mereka menggunakan mantra terlarang untuk menyembuhkan. Tapi mantra itu membutuhkan tumbal" kata Zyko seraya berfikir. "Tapi jika membutuhkan tumbal siapa yang jadi tumbalnya. Mana mungkin ratu kegelapan membuang-buang tentara hanya untuk menyembuhkan" kata Adam. "Berarti yang dijadikan tumbal adalah para tawanan" kata Vani. Yang membuat semua terdiam.

"Kita harus segera menyelamatkan mereka" kata Fayla yang sedang bersandar di bingkai pintu. "Fayla, kapan kau sadar?" tanya Moly kaget. "Pada saat diskusi dimulai juga aku sudah sadar" kata Fayla sembari duduk di 1 bangku yang kosong. "Berarti kau bisa memberitahu jawaban untuk yang pertama kami diskusikan" kata Revin. "Tidak" kata Fayla datar. "Belum saatnya. sekarang kita harus menyusun rencana untuk menyelamatkan para tawanan, agar para tentara ratu kegelapan itu tidak dapat mengobati luka bagian dalam lagi" kata Fayla. "Tapi itu belum tentu" kata Vani. "Kalau begitu cari tahu yang sebenarnya" kata Fayla "Bagaimana caranya?" tanya Adam. "Menyusup" bisik Fayla. "Siapa yang mau?" tanya Vani. "Angel Elemen tanah"

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang