Author Pov
"Ayo kita masuk" kata Zyko sembari menggandeng tangan Fayla. Fayla hanya mengangguk mengikuti arah jalan Zyko. Akhirnya mereka sudah masuk di aula besar istana. "Fayla, Zyko, Revin, Vani, Moly, Adam" panggil seseorang dari arah tempat singgasana ratu berada dan siapa lagi kalau bukan ratu yang memanggil mereka. "Kemari" kata ratu menyuruh kami berenam menghampirinya. "Kalian sudah siapkan?" tanya ratu waspada. "Sudah ratu, kami sudah mempersiapkan semuanya" kata Adam. "Huh.. Syukurlah" kata ratu lega. "Kalian berdiri di sini aku akan memperkenalkan kalian dulu" kata ratu, dan dijawab anggukan oleh mereka semua kecuali Fayla yang terus menunduk. "SEMUANYA, TOLONG PERHATIKAN KEMARI" teriak ratu yang sukses merebut perhatian semua orang. "Saya akan memperkenalkan seluruh Angel Element sekarang. Yang berada disebelah saya ini adalah Angel Element Tanah mereka adalah Revin dan Vani" kata ratu sembari melirik Vani dan Revin yang sedang tersenyum kearah semua orang. "Dan di sebelahnya adalah Angel Element Air nama mereka Adam dan Moly" kata ratu lagi. Adam dan Moly tersenyum juga pada semua orang. "Dan di sebelah mereka lagi kalian pasti sudah tidak asing dengan Angel Element Api kita iya kan. Jadi tidak usah menyebut nama mereka" kata ratu yang disambut tawa semua orang di ruangan itu. "Nah, kalian boleh berdansa sekarang. Ingat, kalian harus bersikap wajar pada semua orang di sini. SEMUA" kata ratu menegaskan. "Baik ratu" jawab mereka serempak. "Dan Fayla, tenang dan bersikap wajar saja ya" kata ratu. "Baik ratu" kata Fayla. Fayla pun akhirnya mendongakan kepalanya untuk mencari musuh. "Fayla bagaimana ciri-ciri musuh kita?" tanya Vani berbisik. "Wajah mereka putih pucat kelewatan seperti mayat hidup. Tubuh mereka dingin dan tidak ada denyut nadi. Mereka Vampire" kata Fayla senang. "Tapi di sini juga ada klan vampire yang membela kitakan?" tanya Moly. "Memang, tapi mereka berbeda tubuh dan wajah mereka tidak pucat seperti dulu hanya mereka juga memang tidak memiliki denyut nadi, jadi mudahkan membedakannya" jelas Fayla dan dijawab anggukan Vani dan Moly.
Musik mengalun dengan merdu nan lembut. "Mau berdansa denganku putri?" tanya Revin menggoda Vani. "Tentu pangeran" kata Vani sembari menerima uluran tangan Revin. Mereka berdua sedang berdansa Adam dan Moly sibuk berbincang dengan kapten klan werewolf, dan Vampire. Sementara Fayla sedang berdiri di lantai 2 memperhatikan semua yang hadir. "Itu mereka" kata Fayla tersenyum sinis. Vampire dari kelompok musuh itu datang mendekati Vani yang sedang berdansa. "Boleh gantian?" tanyanya pada Revin. Sepertinya Revin tak ikhlas memberikan Vani pada pria lain. Sementara Vani berdansa dengan Vampire musuh Revin mendatangi tempat minuman dan memperhatikan vampire itu.
Dia.. -batin Revin.
Revin ingin berlari mengambil Vani kembali. Tapi dihadang oleh Fayla yang langsung terbang turun dari lantai 2. "Biarkan, Vani juga menyadarinya" kata Fayla. "Tapi bagai mana kalau-" kata Revin terpotong. Melihat vampire itu mendekatkan taringnya keleher Vani.
Doorr...
"Aaaarrggh.. Kau" kata Vampire itu. Vani sukses menembak leher vampire itu. "Kau bodoh" kata Vani mengejek.
Dooorr...
Tembakannya tepat mengenai jantung vampire itu membuat lantai yang semula bersih mejadi kotor terkena noda darah berwarna hitam. "Kau.. Kurang ajar..." teriak vampire lain yang langsung menubruk dan mengunci tubuh Vani dengan cara menindihnya.
Doorr..
"Jangan berbuat macam-macam kepada mateku" kata Revin sinis setelah menendang dan menembak jantung vampire tersebut. "Kau tidak apa-apakan Vaniku?" tanya Revin khawatir dan membantu Vani berdiri. "Tidak apa-apa, terimakasih ya" kata Vani sembari mencium pipi Revin. "Bukan saatnya bermesraan. Cepat bantu kami. Jumlah mereka banyak" teriakan Moly sukses membuat Vani dan Revin berlari ke tengah aula. "Mana ratu?" tanya Vani pada Moly yang sudah akan melesatkan panahnya pada vampire yang menyerbu mereka. "Sudah diungsikan dengan yang lain. Itu kata Fayla. Sekarang istana sedang diserang. Aku akan menyerang yang di dalam. Kau di pintu belakan. Fayla di pintu depat. Cepat" kata Moly dan di jawab anggukan oleh Vani dan Revin.
"Hahahahaha.. Kalian benar-benar bodoh" kata Fayla meremehkan. "Kami tidak bodoh!" bentak salah satu vampire dari ratusan vampire. "Kau terlalu banyak bicara" kata Fayla sembari menusukan pedangnya tepat di jantung vampire tadi. "Bye.." kata Fayla menari kembali pedangnya dengan cepat. Membuat darah yang berlumuran di pedangnya menetes di jalanan. "Jangan terlalu lama bermain, kita masih banyak tugas" kata Zyko. "Huh.. Baiklah" kata Fayla tak rela acara mainnya dihentikan.
Blaass..
Tanpa diduga para vampire itu Fayla sudah memotong 5 teman mereka sekaligus. "Ayo kita berdansa" kata Fayla dingin dan mengangkat kepalanya dan memperlihatkan matanya yang sudah menjadi merah dan gaunnya juga sudah berubah. Fayla memperlihatkan telapak tangannya dan beberapa detik kemudian keluar api yang besar dan membakar lebih dari 20 vampire. "Menyenangkan"
![](https://img.wattpad.com/cover/1789561-288-k386840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)
FantasyFayla seorang gadis tomboy yang merupakan Angel Element api. dia yang selalu tahu sesuatu dan paling banyak memiliki rahasia. Siapakah dia sebenarnya? Zyko adalah lelaki yang merupakan mate Fayla yang juga Angel Element api. satu pertanyaan besar da...