Ch. 21

3.2K 217 3
                                    

Author Pov 

"Fayla, bangun" kata Vani sembari menggoyangkan pundak Fayla. "Unggh.. Iya" kata Fayla sembari bangun dan duduk. "Kau mau ikut tidak menuju tempat terjadinya penyerangan itu?" ajak Vani. "Iya, kalian sudah siap?" tanya Fayla. "Sudah, kalau begitu kami tunggu di bawah ya" kata Vani. 

Fayla pun masuk ke kamar mandi dan mencuci muka. "Baru 1 jam aku tertidur" kata Fayla. Dia pun menuju lantai bawah. "Ayo" kata Fayla. 

Mereka berenam pun pergi menuju perumahan penduduk daerah barat tempat terjadinya penyerangan. "Kita turun di depan gerbangnya saja" kata Zyko. Dan dijawab anggukan setuju oleh semua. Akhirnya mereka mendarat di depan gerbang pemukiman penduduk itu. Sepi, itu yang dapat mereka lihat sekarang. 

"Kenapa seperti ini?" tanya Moly lirih. "Kemana para penduduknya?" tanya Adam. Tiba-tiba ada 2 orang anak kecil yang menghampiri mereka. "Kaka-kaka ini sayapnya warna apa?" tanya anak kecil yang laki-laki. "Eh, sayap kami?" tanya Vani bingung. 

Wuuss.. 

Tanpa banyak bicara Fayla membentangkan sayap merah darahnya. "Lihat, sayapku berwarna merah bukan hitam" kata Fayla sembari tersenyum. Kedua anak itu memperhatikan yang lain yang belum mengeluarkan sayapnya. Zyko, Vani-Revin sudah mengeluarkan sayap mereka masing-masing. "Sayapku warnanya sama seperti kaka ini" kata Zyko sembari menunjuk Fayla dan tersenyum. "Sayap kami warnanya coklat tua, tapi bukan hitam ya. Meski dari jauh terlihat hitam tapi warnanya benar-benar coklat ko" kata Vani cepat setelah melihat wajah kedua anak kecil itu yang nampak kaget melihat sayap Vani dan Recin. Moly-Adam juga sudah membentangkan sayap mereka. "Kalau kami biru laut" kata Adam sembari tersenyum. 

"Kaka-kaka ini Angel Element ya?" tanya gadis kecil yang dari tadi bersembunyi di balik punggung anak laki-laki itu. "Iya" kata Fayla sembari mengusap kepala gadis kecil itu. 

"Waah.. Kaka.. Mereka akan menolong kita semua dari Angel yang sayapnya hitam itu" kata gadis kecil itu sembari menarik-narik lengan baju anak lelaki itu. "Apa kalian benar-benar akan menolong kami?" tanya anak lelaki itu. "Tentu, kenapa tidak" kata Vani semangat. "Dimana orang tua kalian?" tanya Revin. "Para orang tua ada di balai pengobatan, anak-anak di ungsikan ke ruang bawah tanah" kata anak lelaki itu lirih. "Bisa bawa kami ke balai pengobatannya?" tanya Adam. "Tentu kaka" kata anak lelaki itu. "Aku dan Moly akan membantu dulu di balai pengobatan, kalian tolong cari dimana tempat persembunyian para Demon's itu" kata Adam. "Baiklah, tapi jangan lama-lama. Kita akan langsung menyerang saat tahu dimana tempat mereka bersembunyi" kata Zyko. "Lebih baik kita keruang bawah tanah dulu, mencari informasi dari anak-anak. Siapa tahu dari mereka semua ada yang memiliki petunjuk" ide Vani. "Aku setuju dengan Vaniku ini" kata Revin sembari mencubit pipi Vani. "Revinku, lepaskan sakit tahu" kata Vani. "Hehehe.." cengir Revin. 

"Kamu mau tidak mengantar kami ke ruang bawah tanah. Kaka kamu mengantar Angel Element air ke balai pengobatan" tanya Fayla pada gadis kecil itu. "Baik kaka" kata gadis kecil itu. 

Akhirnya Adam dan Moly menuju balai pengobatan di antar oleh anak laki-laki itu, untuk membantu para korban penyerangan kemarin. Sedangkan Fayla, Zyko, Revin, dan Vani di antar oleh gadis kecil tadi menuju ruang bawah tanah. "Teman-teman, kita sudah mendapat bantuan sekarang" teriak gadis kecil itu. "Benarkah?" tanya seorang gadis kecil lainnya. "Iya, ini kaka-kaka Angel Element, dan yang 2 lagi ada di balai pengobatan membantu orang tua kita" kata gadis kecil yang tadi mengantar kami. Ruangan yang tadinya sepi jadi ricuh dengan ucapan tak percaya. Tanpa pikir panjang Fayla dkk langsung mengembangkan sayapnya dan ruangan yang tadinya cuma di terangi 3 obor dengan cahaya yang kurang, dan 20 obor yang ada di tempat itu menyala karna Fayla dan Zyko mengeluarkan kekuatannya. "Bagaimana? Masih tidak percaya?" tanya Zyko. Semua yang ada di ruangan itu hanya tertegun saja. "Langsung ke inti saja ya. Apa ada yang tahu dimana tempat persembunyian para demon's atau angel yang bersayap hitam itu?" tanya Fayla langsung. Mereka menunggu. Setelah 1 menit ada 1 anak yang mengangkat tangannya ragu-ragu. Vani langsung terbang menuju tempat anak itu. 

"Kau tahu dimana tempatnya adik kecil?" tanya Vani lembut. "Aku pernah melihat mereka masuk ke sebuah rumah besar di pinggir hutan. Di rumah itu ada mitos yang mengatakan bahwa hanya iblis yang tinggal disana" kata anak itu takut-takut. Vani tersenyum senang. "Terimakasih adik kecil" kata Vani dan kembali ke tempat Fayla berada. "Dimana?" tanya Revin. "Di pinggir hutan, di sebuah rumah besar dengan mitos hanya iblis yang tinggal di sana" kata Vani. "Bagus" kata Zyko. "Kita ke balai pengobatan sekarang. Baiklah anak-anak terimakasih ya. Dan sabar juga terus berdoa semoga kita berhasil" kata Fayla sembari keluar dari ruang bawah tanah dan terbang menuju balai pengobatan di ikuti Vani, Zyko, Revin.

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang