Ch. 30

3.2K 212 6
                                    

"Angel Element bumi" kata Fayla sembari melihat kearah Vani dan Revin. "Kebetulan mereka akan mengadakan pesta pertunangan pangeran kegelapan malam ini, jadi kalian mudah menyusupnya" kata Fayla. "Apa maksudmu? kami mana mungkin bisa menyamar?" kata Revin tidak terima. "Tentu bisa, kalian semua ingat ekspresi kedua anak kecil yang waktu itu kita tolong desanya saat melihat warna sayap Vani dan Revin?" tanya Fayla sembari melihat semuanya. mereka semua mengangguk. "Mereka kaget" kata Zyko. "Karna warna sayap Vani dan Revin itu coklat tua, bahkan hampir mirip dengan hitam. jadi yang paling cocok untuk menyamar menjadi salah satu dari klan penghianat adalah kalian berdua" kata Fayla sembari melirik Vani dan Revin lagi. "Tapi kami harus mnyamar jadi apa? Demon's?" tanya Vani yang langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan, karna sudah tau apa yang akan Fayla katakan. "Tepat. Moly dan aku akan membantu membuat sayap kalian lebih berwarna gelap" kata Fayla. "Apa yang akan kau lakukan pada sayap kami? membakarnya?" tanya Revin kesal. "Jika itu yang kau mau, aku bisa mengabulkannya" kata Fayla yang sudah berdiri dengan bola api berada di tangannya. "oke,oke tidak perlu pakai kekerasan bisa kan?" tanya Revin takut. "Kalau begitu, Vani keluarkan Abu bekas kebakaran kemarin di taman belakang" kata Fayla. "Banyak tidak?" tanya Vani. "Banyak, kurang lebih 2 karung beras" kata Fayla. "Lalu tugas kami apa?" tanya Adam. "Kalian bantu mewarnai sayap Revin" kata Fayla. "Baiklah" kata Adam. "Kalau begitu kita ketaman belakang sekarang" kata Moly sembari berjalan ke arah taman belakang.

Mereka pun sampai di taman belakang. "Sekarang Vani" kata Fayla. "Tunggu, biar aku saja" kata Revin menghentikan gerakan tangan Vani. Vani hanya mengangguk sebagai jawaban. Revin mengangkat 1 tangannya dan yang satu lagi mengarah ke arah hutan yang terbakar. Revin menggerakan tangannya yang tadi mengarah ke hutan mendekati tangan yang terangkat.

Bluus..

Seketika abu bekas kebakaran hutan itupun keluar dari dalam tanah. "Cukup tidak?" kata Revin yang sudah menurunkan tangannya dan berjalan ke arah tumpukan abu itu. "Cukup" kata Moly sembari mendekati Revin. "Sekarang giliran kamu Moly" kata Fayla. "Aku saja" kata Adam sembari mengangkat air dari air mancur kecil yang ada di taman belakang. "Ini mau ditaruh dimana?" tanya Adam. "Satukan dengan abu itu, lalu aduk. Kau bantu mengaduknya Revin" kata Fayla dan dijawab anggukan dari Revin dan Adam. Adam pun menyatukan airnya kedalam abu tadi sedangkan Revin mendekatkan abu tadi ke air yang dibawa Adam. Mereka berdua pun mengaduk diudara. "Sudah" kata Adam dan Revin. "Sekarang Revin dan Vani duduk dan kembangkan sayap kalian" kata Moly. "Zyko, Adam urus Revin. Aku dan Moly yang mengurus Vani" kata Fayla dan dijawab anggukan oleh semua. Mereka mulai mewarnai sayap Angel Element tanah dengan cairan kental yang bercampur abu tadi. "Beres" kata Moly. "Tapi ini basah" kata Vani serasa tidak nyaman karna sayapnya basah. "Sekarang kembangkan sayapmu yang lebar" kata Fayla sembari mengeluarkan bola cahaya dari tangannya. "Apa yang akan kau lakukan Fayla?" tanya Vani takut. "Fayla, kita keringkan dengan cara itu?" tanya Zyko. "Iya" kata Fayla. "Jangan bilang kalian akan memanggang sayap kami" kata Revin takut. "Tidak, ini seperti pakai catokan. Kau tahukan rasanya Vani?" kata Fayla dan dijawab anggukan oleh Vani. "Sebentar ya" kata Fayla sembari mengerakan bola cahayanya naik turun mengikuti lekuk sayap Vani. "Terlalu panas tidak?" tanya Fayla. "Tidak, sama seperti catokan" kata Vani. Zyko dan Revin juga sudah memulai.

2 menit kemudian

"Sudah, bagaimana cukup gelap tidak?" kata Fayla sembari melihat Vani. "Sebenarnya kurang gelap jika ingin menjadi demon's, tapi setidaknya ini cukup" kata Moly. "Kalian mengaku sebagai half demon's saja" kata Zyko. "Tetap berhubungan melalui telepati, tapi cari tempat yang agak sepi. Juga, kalian jangan minum minuman yang ada di sana" kata Fayla memberitahu. "Tapi kalau begitu mereka bisa ketahuan" kata Moly. "Pura-pura minum saja, karna yang mereka minum itu adalah darah" kata Fayla yang membuat Vani mual. "Tapi kenapa kamu bisa tahu kalau akan ada pesta malam ini?" tanya Adam bingung. Fayla hanya memberikan senyum misteriusnya sembari berlalu masuk kekamar. "Aku yakin kalian akan kaget jika tahu alasan kenapa Fayla bisa tahu tentang hal ini. Berdandanlah kalian akan menghadiri pesta kerajaan lagi" kata Zyko sembari berjalan lagi menuju ruang santai. "Kenapa mereka berdua sama misteriusnya?" kata Vani, Moly, Adam, dan Revin bersamaan. "Yasudah, ayo Vani aku bantu kau berias" kata Moly sembari menarik tangan Vani menuju kamar Vani dan Revin. "Sebaiknya kau juga berdandan yang rapih" kata Adam memberitahu dan dijawab anggukan oleh Revin

Author : Maaf, kalau ceritanya kurang memuaskan. Ini juga aku kerjain di tengah-tengah badai tugas yang sedang melanda. Jadi agak ngaco. Sekali lagi maaf ya >.

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang